Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

4 Bisnis ini diuntungkan karena pelemahan Rupiah

4 Bisnis ini diuntungkan karena pelemahan Rupiah Biota laut. ©blogspot.com

Merdeka.com - Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) bergerak melemah. Dolar berhasil tembus Rp 13.500 per USD dan mendekati Rp 13.600 per USD.

Deputi Gubernur Senior BI, Mirza Adityaswara mengatakan saat ini bukan hanya nilai tukar Rupiah yang melemah. Menurutnya, mata uang regional juga tengah melemah terhadap mata uang Amerika Serikat tersebut.

Dia mengungkapkan, sejak 22 September Rupiah melemah 2,2 persen terhadap Dolar AS. Kemudian, Yen Jepang melemah 1,7 persen terhadap Dolar AS, Dolar Singapura juga melemah 1,6 persen.

Pelemahan kurs memang dikenal merugikan, baik perusahaan maupun individu. Banyak yang kebakaran jenggot saat nilai tukar rupiah terdepresiasi terhadap USD.

Terutama bagi mereka yang model usahanya banyak bersinggungan dengan pergerakan nilai tukar. Bagaimana tidak, Rupiah yang melemah akan mengacaukan perencanaan hingga menggerus pendapatan, keuntungan, bahkan berujung pada kebangkrutan.

Namun, seperti ungkapan peribahasa Ada Siang Ada Malam, jika ada yang dirugikan, sudah pasti ada yang menangguk keuntungan dari pelemahan rupiah ini. Jika Anda sedang melirik terjun di dunia bisnis, jangan pesimis dulu.

Berikut 4 bisnis yang diuntungkan karena pelemahan Rupiah, dikutip Cermati.

Eksportir ikan segar

Semakin Rupiah melemah, makin untung pula eksportir. Keuntungannya pun baik dari sisi volume hingga nilai ekspor. Semakin melemah, biasanya harga produk di luar negeri sana jadi lebih murah dan ini mendorong lebih banyak minat pembeli. Akhirnya permintaan pun meningkat. Dan eksportir bisa kebanjiran order.

Selain itu, nilai ekspor juga akan berlipat dengan sendirinya. Misalnya bila sebelumnya harga ikan per kilogramnya USD 1 dengan kurs Rp 12.000, bila Rupiah melemah ke Rp 13.000, maka dengan harga ikan yang sama saja otomatis eksportir sudah dapat untung lebih, yaitu bertambah Rp 1.000.

Tapi ingat, tidak semua hal berkaitan ekspor diuntungkan dengan pelemahan rupiah. Siapa mereka? Yaitu eksportir yang masih mengandalkan bahan baku atau penolong dari luar negeri. Semakin Rupiah melemah, artinya biaya impor akan lebih mahal, akhirnya harga jual produknya juga makin mahal.

Jadi eksportir yang tidak bersinggungan dengan impor inilah yang benar-benar bisa diuntungkan dari pelemahan rupiah. Seperti halnya eksportir ikan dan produk olahannya ini.

Selama ini Indonesia banyak mengekspor ikan tuna, tongkol, cakalang, makarel, gabus, salem, udang, kerapu, kakap merah, kepiting dan lainnya.

Data International Trade Center tahun 2017 mencatatkan tujuan ekspor komoditas ikan hidup, segar, beku, dan kemasan kaleng Indonesia pada 2016 paling besar adalah Amerika Serikat USD 1,62 miliar, Jepang USD 595,22 juta, dan Tiongkok USD 280,82 juta.

Eksportir perhiasan dan pernak pernik dari laut

Indonesia dikenal dengan keanekaragaman hayati lautnya. Bukan hanya ikan, hasil laut lain juga tak kalah menariknya untuk dijadikan nilai tambah produk ekspor.

Anda bisa menjadi pengekspor perhiasan dari mutiara. Selain keindahan khas yang ditampilkan, mutiara juga memberikan kesan yang elegan dan berkelas bagi pemakainya. Tak diragukan lagi, mutiara kerap jadi banyak incaran pecinta perhiasan di seluruh penjuru dunia.

Anda juga bisa berkreasi dengan dari berbagai limbah laut seperti cangkang keong laut, karang kecil, pasir, dan lainnya untuk souvenir. Bukan hanya cantik, keunikannya pun menjadi daya tarik pecinta craft.

Eksportir hasil pertanian dan perkebunan

Selain hasil laut, produk-produk hasil pertanian dan perkebunan juga sangat menjanjikan bagi eksportir pada saat rupiah melemah.

Produk Indonesia yang banyak diminati oleh para importir luar negeri termasuk hasil pertanian dan perkebunan. Di antaranya jagung, kacang hijau, mangga, nanas, manggis, dan buah-buahan tropis lainnya untuk hasil pertanian.

Lalu kakao, tembakau, kopi, teh, karet, kelapa sawit, rempah-rempah seperti lada hitam, lada putih, kayu manis, biji pala, vanili, dan lainnya untuk hasil perkebunan.

Pemandu wisata

Dengan bermodalkan menguasai bahasa asing utamanya Inggris, lebih bagus lagi ditambah beberapa bahasa lainnya, maka Anda bisa meraup untung dari pelemahan rupiah ini.

Bagi yang hobi traveling, pasti tahu bahwa negara yang nilai tukarnya melemah jadi tujuan utama wisatawan mancanegara. Mereka bisa menekan bujet perjalanan secara signifikan. Jadi, momen inilah yang tidak akan mereka lewatkan.

Anda bisa memanfaatkan jejaring sosial untuk menawarkan jasa sebagai pemandu wisatawan. Perbanyak masuk dalam list komunitas traveler internasional. Maka dengan mudah Anda akan memperoleh order untuk memandunya menjelajah indahnya Nusantara.

Tak kalah penting, Anda juga harus mengenal dengan baik tujuan wisata yang Anda tawarkan. Pahami seluk-beluk dan sejarah tempat wisata yang jadi pilihan Anda untuk ditawarkan ke para traveller, hingga bujet ekonomis yang bisa Anda kalkulasikan untuk mereka.

Maka Anda bisa menjadi travel guide yang bakal dicari banyak pelancong internasional.

(mdk/sau)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jalankan Bisnis Bareng Sejak Kuliah, Pasutri Asal Malang Mengaku Rezekinya Mengalir Deras setelah Punya Anak

Jalankan Bisnis Bareng Sejak Kuliah, Pasutri Asal Malang Mengaku Rezekinya Mengalir Deras setelah Punya Anak

Saat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.

Baca Selengkapnya
Fenomena Baru, Banyak Pengusaha Indonesia Pilih Terjun ke Bisnis Kuliner Ketimbang Garap Sumber Daya Alam

Fenomena Baru, Banyak Pengusaha Indonesia Pilih Terjun ke Bisnis Kuliner Ketimbang Garap Sumber Daya Alam

Padahal, banyak jenis usaha atau bisnis yang bisa dikembangkan karena memiliki sumber daya yang luar biasa.

Baca Selengkapnya
Dulunya Pengemis dan Suka Mabuk, Pria ini Tobat Kini Bisnis Ikan Cakalang Omsetnya Puluhan Juta Rupiah

Dulunya Pengemis dan Suka Mabuk, Pria ini Tobat Kini Bisnis Ikan Cakalang Omsetnya Puluhan Juta Rupiah

Cerita pria dulunya pengemis dan suka mabuk kini berhasil mengubah hidupnya menjadi pribadi lebih baik.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Ringgit Malayia dan Won Korsel

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Ringgit Malayia dan Won Korsel

Per 20 Februari 2024, nilai tukar Rupiah kembali menguat 0,77 persen secara poin to poin (ptp) setelah pada Januari 2024 melemah 2,43 persen.

Baca Selengkapnya
Bangun Bisnis dengan Modal Rp2 Juta, Penjual Elektronik di Gang Sidoarjo Kini Punya Omzet Miliaran Rupiah Tanpa Utang Bank

Bangun Bisnis dengan Modal Rp2 Juta, Penjual Elektronik di Gang Sidoarjo Kini Punya Omzet Miliaran Rupiah Tanpa Utang Bank

Awal merintis bisnisnya, Sueb mendapat omzet puluhan juta. Kini Sueb mampu meraih omzet hingga miliaran rupiah.

Baca Selengkapnya
Kinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024

Kinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024

Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.

Baca Selengkapnya
Tak Punya Lahan dan Hanya Modal Rp2 Juta, Pria Magelang Ini Sukses Bertani Pepaya Hasilnya Bisa Buat Beli Mobil dan Umrah

Tak Punya Lahan dan Hanya Modal Rp2 Juta, Pria Magelang Ini Sukses Bertani Pepaya Hasilnya Bisa Buat Beli Mobil dan Umrah

Sebelum bertani pepaya, ia telah berkali-kali gagal membangun usaha di bidang lain.

Baca Selengkapnya
Bisnis Tambang Pasir Gagal & Terlilit Utang Rp2 Miliar, Dwi Bangkit Lewat Dagang Bakso dan Restu Orang Tua

Bisnis Tambang Pasir Gagal & Terlilit Utang Rp2 Miliar, Dwi Bangkit Lewat Dagang Bakso dan Restu Orang Tua

Di masa-masa awal kerugian, Dwi Masih beranggapan bahwa kerugian tersebut merupakan risiko bisnis.

Baca Selengkapnya
Jatuh Bangun Saroh Rintis Usaha Kue Brownis Kering di Indramayu, Modal 1,5 Juta Kini Raup Omzet hingga Rp150 Juta Per Bulan

Jatuh Bangun Saroh Rintis Usaha Kue Brownis Kering di Indramayu, Modal 1,5 Juta Kini Raup Omzet hingga Rp150 Juta Per Bulan

Berkat kerja kerasnya membangun usaha di masa pandemi Covid-19, omzetnya kini mencapai Rp150 juta dan terjual sampai Dubai.

Baca Selengkapnya