2020, Dana Nasabah Allianz Naik 6,7 Persen Menjadi Rp42,7 Triliun
Merdeka.com - Perusahaan asuransi Allianz Indonesia mencatatkan pertumbuhan dana nasabah atau Asset Under Management (AUM) sebesar 6,7 persen menjadi Rp 42.7 triliun di tahun 2020. Chief Investment Officer Allianz Indonesia Ni Made Daryanti mengatakan, angka ini naik dari AUM tahun 2019 yang tercatat sebesar Rp 40,18 triliun.
"AUM ini berasal dari portofolio Allianz yang saat ini tersedia 3 jenis, yaitu Unit Linked, Life and Health atau tradisional dan Saving Plan and Pension Fund," ujar Ni Made dalam konferensi pers Allianz, Selasa (9/3).
Ni Made melanjutkan, porsi portofolio Unit Linked berkontribusi 55 persen terhadap total AUM keseluruhan. Untuk Life and Health berkontribusi 26 persen, sementara Saving Plan and Pension Fund berkontribusi 19 persen. Aliianz sendiri hingga saat ini memiliki 62 fund dan 657.224 nasabah, naik 4,94 persen dari tahun 2019 yang sebanyak 626.310 nasabah.
Selain itu, khusus dari Unit Linked Fund, Ni Made mengatakan terdapat 3 fund dengan penjualan paling tinggi. "Yaitu Smartlink Rupiah Equity Fund sebesar Rp 10,2 triliun, lalu Smartlink Rupiah Balanced Fund sebesar Rp 2 triliun dan Smartlink Rupiah Fixed Income Fund sebesar Rp 1,8 triliun," jelasnya.
Di fund konvensional, Smartlink Rupiah Fixed Income Fund mengalami pertumbuhan 12,18 persen dengan total Asset Under Management (AUM) sebesar Rp 1,8 triliun. Smartlink Rupiah Balanced Fund tumbuh 6,62 persen dengan AUM Rp 2 triliun, lalu Smartlink Rupiah Money Market Fund tumbuh 3,66 persen dengan AUM Rp 617 miliar.
Kemudian untuk Smartlink Rupiah Balanced Plus Fund tumbuh 0,56 persen dengan AUM Rp 534 miliar. Kendati, satu fund mengalami penurunan kinerja yaitu Smartlink Rupiah Equity Fund yaitu -5,09 persen, meski AUMnya tertinggi yaitu Rp 10,2 triliun.
Meta melanjutkan, untuk fund berdenominasi dollar, kinerjanya mengikuti pertumbuhan negara yang bersangkutan. "Beberapa negara melewati recovery lebih dulu sehingga terlihat fund yang fokus di Asia Pasifik, All China dan Amerika Returnnya lebih tinggi. Ini sejalan dengan kinerja masing-masing negara," katanya.
Untuk fund Smartlink Dollar Managed Fund, pertumbuhannya mencapai 7,95 persen dengan AUM USD 78 juta. SmartWealth Dollar Asia Pacific Fund tumbuh 36,86 persen dengan AUM 99,58 juta, SmartWealth Dollar Equity All China tumbuh 32,12 persen dengan AUM 99,42 juta dan SmartWealth Dollar Multi Asset Fund tumbuh 18,56 persen dengan AUM 26,7 juta.
"Lalu untuk fund syariah ini juga semakin banyak diminati, untuk Fixed Income Fund ini naik 11,84 persen, sementara Balanced Fund turun -0,28 persen dan Equity Fund turun -3,83 persen," jelas Meta.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Naik 55 Persen, Asuransi BRI Life Raup Untung Rp535 Miliar Sepanjang 2023
Sampai Desember 2023, BRI Life mencatat aset investasi sebesar Rp19 triliun atau meningkat 11,8 persen dibandingkan tahun 2022 yakni sebesar Rp17,0 triliun.
Baca SelengkapnyaMengungkap Alasan Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Februari 2024
Keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaAXA Mandiri Luncurkan Asuransi Perlindungan Amanah Syariah, Ini Sederet Manfaatnya
Keunggulan lain dari yakni fitur badal haji dan wakaf. Wakaf yang bisa disalurkan bernilai hingga 45 persen dari nilai santunan asuransi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Upaya Pemerintah Membantu Publik Memahami Pentingnya Perlindungan Asuransi
Angka di tahun 2023 tergolong rendah dibandingkan dengan negara lainnya, seperti Singapura dan Malaysia.
Baca SelengkapnyaInvestasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaIni Sosok Bos Prudential Indonesia yang Baru: Pengalaman 30 Tahun di Bidang Keuangan dan Asuransi
Michellina Laksmi Triwardhany, bos Prudential Indonesia sebelumnya mengambil keputusan untuk melakukan pergantian kepemimpinan.
Baca SelengkapnyaUtang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?
Utang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca SelengkapnyaKemenkeu Catat Aset Keuangan Syariah di Indonesia Tembus Rp2.452 Triliun
Kemenkeu Catat Aset Keuangan Syariah di Indonesia Tembus Rp2.452 triliun
Baca SelengkapnyaUtang Indonesia Tembus Rp8.041 Triliun per November 2023, Kemenkeu: Masih Aman
Utang Indonesia saat ini justru mengalami perbaikan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Baca Selengkapnya