2018, Nilai Perdagangan Uni Eropa dan Indonesia capai Rp410 Triliun
Merdeka.com - Total perdagangan barang antara Uni Eropa (UE) dan Indonesia mencapai EUR 26,3 miliar atau sekitar Rp410 triliun pada tahun 2018, dengan surplus substansial senilai EUR 6,9 miliar bagi pihak Indonesia.
Perwakilan delegasi Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam, Charles Michel-Geurts, mengatakan bahwa investasi UE di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya hingga mencapai EUR 33,2 miliar pada tahun 2017.
"Meskipun saat ini investasi di dunia sangat menantang karena ketidakpastian, perusahaan EU terus berinvestasi di Indonesia untuk membuat EU menjadi investor non-Asia utama di indonesia," ujarnya saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (5/9).
Uni Eropa merupakan tujuan ekspor dan sumber impor terbesar ke-3 untuk Indonesia. Produk-produk dari Uni Eropa mendukung pembangunan infrastruktur dan industri Indonesia.
Tercatat, ekspor Indonesia ke Uni Eropa pada tahun 2018 yakni, macam-macam bahan produksi sebesar 25,1 persen, mesin dan peralatan transportasi 15,2 persen, minyak hewani dan nabati 15,1 persen, bahan kimia 11,9 persen, barang hasil produksi 11,6 persen, bahan mentah tak termakan 9,8 persen dan makanan & hewan hidup 7,7 persen.
Uni Eropa merupakan investor non-Asia utama bagi Indonesia dengan aliran Penanaman Modal Asing Langsung (FDI) mencapai lebih dari USD 1,8 milyar atau sekitar Rp2,5 Triliun (Rp14,152 per dolar) pada tahun 2018.
Selain itu, perusahaan Uni Eropa berinvestasi di sektor-sektor yang menghasilkan produk atau aktivitas bernilai tambah tinggi serta memberikan lapangan kerja berkualitas tinggi bagi masyarakat tanah air.
Ada sekitar 1.000 perusahaan Eropa yang mempekerjakan kurang lebih 1,1 juta masyarakat Indonesia. Perusahaan-perusahaan ini membawa teknologi canggih, sehingga ikut membantu peningkatan nilai tambah Indonesia dalam rantai nilai Industri.
Reporter Magang: Evie Haena Rofiah
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaNaik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.364 Triliun
Naiknya utang luar negeri karena penarikan pinjaman, khususnya pinjaman multilateral, untuk mendukung pembiayaan beberapa program dan proyek.
Baca SelengkapnyaKebijakan Uni Eropa Berdampak Besar ke Industri Baja Dalam Negeri, Ini Harus Dilakukan Pemerintah
Pemerintah harus memberi dukungan yang kuat kepada industri baja di Indonesia, termasuk melalui regulasi yang tepat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Alokasikan Rp422,7 Triliun untuk Bangun Infrastruktur di 2024
Anggaran infrastruktur ini juga akan digunakan untuk membangun infrastruktur di IKN Nusantara.
Baca SelengkapnyaIndonesia Tak Alami Deindustrialisasi, Ini Buktinya
Kontribusi tersebut diharapkan bisa menjadi modal utama untuk menarik lebih banyak investasi asing dengan tujuan dapat meningkatkan ekspor.
Baca SelengkapnyaIKN Habiskan Rp68,59 T Duit APBN untuk 89 Paket, Ini Rinciannya
Penggunaan APBN untuk pembangunan infrastruktur Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara mencapai Rp68,59 triliun.
Baca SelengkapnyaIndonesia Kembali Impor Beras di 2024, Jumlahnya 2 Juta Ton
Upaya Bulog untuk mendatangkan impor beras kali ini akan jauh lebih mudah dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaTotal Utang Semua Negara di Dunia Capai Rekor Tertinggi, Nilainya Tembus Rp4 Juta Triliun
Sekitar 55 persen dari kenaikan ini berasal dari negara-negara maju, terutama didorong oleh AS, Prancis, dan Jerman.
Baca SelengkapnyaUang Negara Disiapkan untuk Bangun Ibu Kota Nusantara Mencapai Rp39 Triliun di 2024
Realisasi klaster infrastruktur per 29 Februari telah menghabiskan Rp0,4 triliun. Hal ini untuk pembangunan gedung di Kawasan Istana Negara dan lainnya.
Baca Selengkapnya