2015, BPS catat pertumbuhan sektor tambang minus 5,08 persen
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,04 persen pada triwulan IV-2015. Secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2015 sebesar 4,79 persen atau turun dari pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun sebelumnya sebesar 5,02 persen.
Kepala BPS Suryamin menjelaskan, mayoritas sektor usaha mengalami pertumbuhan. Itu di luar pertambangan dan penggalian yang mengalami kontraksi sebesar 5,08 persen.
"Informasi dan komunikasi merupakan lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 10,06 persen, diikuti oleh Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 8,53 persen dan jasa lainnya sebesar 8,08 persen," papar Suryamin di kantonya, Jakarta, Jumat (5/2).
Struktur perekonomian Indonesia tahun lalu didominasi oleh tiga lapangan usaha. Yakni, industri pengolahan sebesar 20,84 persen; pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 13,52 persen.
"Kalau dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2015, industri pengolahan memiliki sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 0,92 persen, diikuti oleh konstruksi sebesar 0,64 persen dan pertanian sebesar 0,53 persen," jelas Suryamin.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Persentase pekerja perempuan di BCA juga mencapai 60,8 persen dari total pekerja dan menduduki 61,1 persen dari total manajer di perusahaan.
Baca SelengkapnyaGanjar yakin pertumbuhan ekonomi akan didominasi oleh sektor UMKM.
Baca SelengkapnyaAlhasil, pemulihan ekonomi telah menunjukkan perbaikan yang signifikan ke arah yang lebih baik
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jawabannya masih sama yaitu masih fokus mengurus perindustrian.
Baca SelengkapnyaIndustri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca SelengkapnyaMelalui rencana aksi reformasi birokrasi di sektor ini, pemerintah mengklaim berhasil menekan angka inflasi sebesar 2,61 persen di 2023.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi tahun 2023 didorong oleh capaian kinerja yang positif di seluruh lapangan usaha di Kalimantan Timur.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data BPS, Provinsi Maluku Utara dan Sulawesi Tengah berhasil membukukan pertumbuhan ekonomi dua digit pada 2023.
Baca SelengkapnyaDia menyebut, tindakan korupsi pada sektor perizinan tambang sudah menjamur dan menjadi alasan rendahnya Indeks Persepsi Korupsi Indonesia.
Baca Selengkapnya