133 Juta Pekerjaan Baru Diprediksi Muncul di 2022
Merdeka.com - Dunia global dihadapkan beragam tantangan setelah memasuki era disrupsi teknologi, yang ditambah dengan kondisi ketidakpastian dari penyebaran virus Covid-19. Salah satunya dalam sektor ketenagakerjaan yang bakal berubah dengan cepat dan tidak dapat diprediksi.
Deputi Bidang Sumber Daya Manusia (SDM), Kementerian BUMN Alex Denni mengatakan, berdasarkan diskusi World Economic Forum, sebanyak 75 juta pekerjaan bakal hilang di tahun 2022 nanti. Namun, jumlah pekerjaan baru yang muncul bakal lebih banyak, sekitar 133 juta.
"Ini the good side of technology, pada saat yang sama dia create opportunity berupa emerging jobs. Dan emerging jobs ini diperkirakan lebih banyak dari yang hilang," kata Alex dalam webinar PPSDM EBTKE KESDM, Rabu (10/2).
Kendati, dibandingkan 75 juta pekerjaan yang hilang, 133 juta pekerjaan baru ini menuntut keahlian yang berbeda. Pekerjaan lama, karakternya rutin, sederhana dan transaksional yang bisa digantikan teknologi dengan mudah. Sedangkan pekerjaan baru yang ditimbulkan dari disrupsi teknologi karakternya menyesuaikan dengan cara teknologi tersebut bekerja.
"Namun, tentu saja emerging jobs butuh skills, knowledge dan behavior yang baru agar kita tetap sukses di dunia yang baru. Jadi ini tantangan yang besar untuk kita," katanya.
Apalagi, pandemi Covid-19 membuat disrupsi teknologi terjadi semakin cepat. Peralihan model kerja dari luring berubah menjadi daring karena masyarakat harus tetap berada di rumah untuk menjaga diri agar tidak tertular virus, termasuk ketika bekerja.
"Begitu pandemi ini datang, hampir sebagian besar kita work from home (WFH). Bahkan peraturan pun memaksa 25 persen saja yang datang ke kantor. Jadi masa depan yang kita perkirakan akan terjadi 5-6 tahun ke depan, terjadi lebih cepat dari dugaan," katanya.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
193 Juta Orang Diprediksi Mudik, Kemenhub Tambah 2.000 Penerbangan
Budi memprediksi adanya kenaikan jumlah pemudik di momen lebaran tahun 2024 mencapai 193 juta penumpang.
Baca SelengkapnyaKinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024
Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca SelengkapnyaBukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung
Bank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
BI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?
Pasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaJumlah Pemudik Diprediksi Melonjak Jadi 193 Juta Orang, Ini Hal Penting Harus Disiapkan
Puncak arus mudik diprediksi terjadi pada H-2 Lebaran atau 8 April 2024, dengan porsi 13,74 persen atau setara 26,6 juta pergerakan.
Baca SelengkapnyaKeuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun
Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap Isi Pembicaraan dengan Presiden Filipina, Termasuk Soal Pertahanan
Jokowi menyebut tiga bidang kerja sama yang akan diperkuat oleh kedua negara.
Baca SelengkapnyaPemudik Lebaran Tahun Ini Diprediksi Bakal Naik
Aan kemudian menyinggung 123 juta orang melaksanakan mudik dan dan berwisata selama libur Idulfitri 1444 H atau pada tahun 2023.
Baca SelengkapnyaDidorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024
penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca Selengkapnya