10 Year Challenge, Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah
Merdeka.com - Masyarakat dunia nampaknya sedang gemar membandingkan kehidupan masa kini dengan sepuluh tahun lalu atau yang disebut 10 years challenge. Layaknya manusia, sebuah negara juga pasti memiliki rekam jejak masa lalu yang menarik untuk dibandingkan dengan keadaan sekarang.
Kali ini, Merdeka.com mencoba membandingkan kondisi nilai tukar antara 2019 dengan 10 tahun lalu tepatnya 2009. Posisi nilai tukar Rupiah terhadap USD nampaknya paling menarik untuk dibahas.
Pada 2009, nilai tukar Rupiah tercatat sebesar Rp 11.125 terhadap USD. Sementara per hari ini, mata uang Garuda menunjukkan pelemahan terhadap mata uang Paman Sam. Dikutip dari Bloomberg Rupiah masih melemah Rp 14.172 per USD.
Peneliti dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira mengatakan, fluktuasi nilai tukar Rupiah ini disebabkan oleh harga komoditas yang mengalami gejolak. Pada 2009 dan 2019 terdapat perbedaan harga komoditas dunia yang kemudian memberi dampak pada Rupiah.
"Faktornya ada di harga komoditas," ujar Bhima kepada merdeka.com, Jakarta, Kamis (17/1).
Beberapa harga komoditas yang mengalami gejolak di antaranya harga minyak dunia, sawit, batubara, dan karet. Selain harga komoditas, aliran modal masuk juga mempengaruhi kurs di 2009 dan 2019. Tahun lalu, aliran modal ini sempat keluar Rp 50 triliun, namun di 2019 perlahan mulai masuk kembali.
"Di 2018 selama satu tahun ada Rp 50 triliun nett sales asing atau penjualan bersih asing di pasar modal. Di 2019 sudah mulai berbalik arah. Arus modal mulai masuk lagi," jelas Bhima.
Faktor lain yang mempengaruhi Rupiah sampa pada level Rp 14.172 per USD adalah pelebaran defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD). Di mana CAD masih akan mengalami pembengkakan di kuartal IV-2018. Bank Indonesia memproyeksikan defisit tersebut akan ada di 3 persen dari PDB.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Ringgit Malayia dan Won Korsel
Per 20 Februari 2024, nilai tukar Rupiah kembali menguat 0,77 persen secara poin to poin (ptp) setelah pada Januari 2024 melemah 2,43 persen.
Baca SelengkapnyaNilai Tukar Rupiah Berhasil Menguat di Akhir Tahun, Kalahkan Bath dan Ruppe
Pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang Dolar AS lebih baik dibandingkan dengan Bath Thailand hingga Ruppe India.
Baca SelengkapnyaRupiah Terus Menguat Sepanjang 2023, Salip Bath Thailand dan Peso Filipina
Nilai tukar rupiah pada 2023 cenderung mengalami penguatan lebih besar dibanding negara di kawasan ASEAN.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?
Utang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca SelengkapnyaRupiah Lebih Perkasa dari Ringgit Malaysia dan Baht Thailand, Ini Buktinya
Gubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.
Baca Selengkapnya10 Mata Uang Terlemah di Dunia, Ada Rupiah Indonesia?
Pasca serangan balasan Iran ke Israel beberapa waktu, nilai tukar dolar terus menguat dan sebaliknya sejumlah negara mengalami pelemahan mata uangnya.
Baca SelengkapnyaKurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia
Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca SelengkapnyaAwas! Dampak Pelemahan Rupiah Berpotensi Mirip Krisis Moneter 1998
Rupiah kembali melemah hingga ke level Rp16.000 terhadap mata uang dolar AS seperti yang pernah dialami Indonesia saat krisis moneter 1998.
Baca SelengkapnyaPemerintah Bayar Utang, Cadangan Devisa Januari 2024 Tersisa Rp2.275 Triliun
Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun
Baca Selengkapnya