Video Pemulangan WNI dari Wuhan, Kursi Pesawat Sampai Diplastikin
Merdeka.com - Pesawat yang menjemput WNI di Wuhan, China telah tiba di tanah air pada Minggu, (2/2) lalu. Pesawat jenis Airbus 330-300 ini membawa sekitar 237 WNI dan 1 orang WNA.
Kini, WNI yang baru saja dievakuasi sedang menjalani masa karantina selama 14 hari di Kepulauan Natuna. Lantas seperti apa proses pemulangan WNI tersebut? Berikut informasi selengkapnya dilansir dari video milik @puspentni :
Evakuasi WNI dari Wuhan
Setelah mendapat izin dari pemerintah China pada Jumat (31/1), pemerintah secara cepat mempersiapkan proses penjemputan WNI di Wuhan.
Pesawat jenis Airbus 330-300 dipilih sebagai maskapai yang digunakan untuk proses penjemputan. Pesawat tersebut juga dilengkapi dengan tekhnologi Hepa Cabin Air Filter yang berguna untuk menyaring udara yang masuk sehingga bakteri corona akan otomatis mati.
Petugas Menggunakan Jas Hazmat
Setelah mendarat di Bandara Hang Nadim Batam, para WNI lalu dipindahkan ke pesawat milik TNI Angkata Udara untuk melanjutkan perjalanan menuju ke Natuna. Dua pesawat milik TNI yang digunakan jenis boeing dan hercules.
Terlihat dalam video tersebut petugas menggunakan semacam jas hazmat, masker serta kacamata untuk melindungi tubuh mereka dari virus.
"Selamat pagi para penumpang WNI yang terhormat selamat datang di Indonesia, dengan tujuan ke Natuna," ucap salah satu crew.
Kursi Penumpang di Plastik
Untuk mengantisipasi adanya virus yang tertinggal, dalam video tersebut terlihat kursi dan beberapa badan pesawat terlihat dibalut dengan plastik.
Pesawat lain yang digunakan yaitu jenis hercules juga terlihat bagian pesawat dilapisi dengan plastik.
Karantina di Natuna
Sempat menjadi polemik hingga terjadi demo, pemerintah Indonesia tetap menjadikan Natuna sebagai lokasi observasi WNI dari China.
WNI yang baru saja pulang dari Wuhan ini akan menjalani masa karantina selama 14 hari di Kepulauan Natuna. Sebanyak sekitar 285 orang sedang menjalani masa karantina di Natuna yang terdiri dari 243 WNI dari Wuhan dan 42 lainnya tim advance dan juga tim penjemputan yang juga menjalani masa karantina.
Kegiatan selama Karantina
Lokasi karantina tersebut terletak di salah satu hanggar pesawat yang ada di Natuna. Selama masa karantina para WNI ini melakukan kegiatan seperti olahraga bersama dan sebagainya.
Didampingi Oleh Pasukan Militer
Pemerintah Indonesia juga mengirimkan pasukan militer, ahli dan tim medis untuk mendampingi para para WNI dari Kota Wuhan. Pemerintah juga telah menyiapkan sejumlah fasilitas sejak sebelum WNI tiba di Natuna.
Video Pemulangan WNI
(mdk/khu)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua anggota kru ditemukan tidak sadarkan diri di dalam kapal dan telah dibawa ke rumah sakit. Sementara itu, operasi pencarian anggota lainnya masih dilakukan.
Baca SelengkapnyaKetiganya meninggal pada 31 Maret 2024 lalu usai diterjang luapan sungai saat mencari ikan
Baca SelengkapnyaPencarian kembali dilanjutkan setelah cuaca mendukung pada Selasa (12/3) pagi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Basarnas mengerahkan tujuh unit kapal untuk mencari WN Taiwan yang hilang saat kapal terbalik di Pulau Seribu.
Baca SelengkapnyaDi dataran Papua tepatnya di Puncak Jaya, masyarakat antusias merayakan bersama dengan anggota TNI.
Baca SelengkapnyaKorban hilang ini menggunakan kaos abu-abu, celana hitam, dan topi hitam.
Baca SelengkapnyaKapal ini merupakan buatan dalam negeri yang diproduksi dengan teknologi yang lebih modern.
Baca SelengkapnyaSaat kapal mulai meninggalkan Pulau Wakatobi, warga desa yang mengantar hingga dermaga pun melambaikan tangan mereka.
Baca SelengkapnyaPencarian seorang WN Taiwan yang hilang akibat kapal speedboat terbalik dan tenggelam di Kepulauan Seribu membuahkan hasil. Korban dilaporkan telah ditemukan.
Baca Selengkapnya