Usai Disuntik Vaksin Sinovac, Boleh Vaksin Ulang dengan Pfizer & Moderna di Singapura
Merdeka.com - Singapura memberikan kesempatan bagi para penerima vaksin Sinovac tahap pertama. Untuk mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 dengan efikasi yang lebih tinggi, yakni Pfizer-BioNTech dan Moderna. Keduanya dinilai efektif dalam melawan varian delta.
Sebelumnya, peminat akan lebih dulu diberikan penjelasan mengenai risiko pencampuran vaksin dari produsen yang berbeda.
Dilansir dari Liputan6, direktur pelayanan medis Kementerian Kesehatan Singapura, Kenneth Mak, mengatakab kebijakan itu disebut "heterologous vaccination strategy". Ia menegaskan, belum ada data mengenai hasilnya, tapi secara teori berdampak positif.
Di lain sisi, pihak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan untuk tidak memutuskan sendiri mencampur vaksin Covid-19 dari berbagai produsen. Tetap diperlukan otoritas kesehatan masyarakat dalam mengambil keputusan.
Untuk lebih jelasnya, simak ulasan berikut ini yang telah merdeka.com himpun dari berbagai sumber, Selasa (17/8).
Studi Terkait Pencampuran Jenis Vaksin
Ilustrasi vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech dan Moderna ©Reuters
Mengutip dari Reuters, Kelompok Ahli Penasihat Strategis WHO menyatakan bahwa vaksin Pfizer Inc (PFE.N) dapat diterima pada dosis kedua. Usai seseorang menerima AstraZeneca (AZN.L) pada dosis awal. Hal itu dibolehkan bila jenis yang sama, tidak tersedia.
Uji klinis yang dipimpin oleh Universitas Oxford, Inggris tengah melangsungkan penyelidikan terkait pencampuran rejimen vaksin.
Hal itu bagi jenis vaksin AstraZeneca dengan Pfizer. Kemudian uji coba baru diperluas dengan mencakup vaksin Moderna Inc (MRNA.O) dan Novavax Inc (NVAX.O).
Pfizer & Moderna untuk Dosis Kedua Usai Sinovac
Ilustrasi vaksin Covid-19 ©Unsplash/brano
Negara Singapura menggunakan vaksin Pfizer dan Moderna sebagai program vaksinasi nasional. Karena keduanya memiliki tingkat efikasi di atas 90 persen.
"Tapi meski begitu, jika ada yang eligible untuk mendapat vaksin dari program vaksinasi nasional, (maka) kita akan mengizinkan mereka untuk mendaftar, tetapi kita akan memberikan mereka saran mengenai fakta bahwa belum ada bukti terkait seberapa baik responsnya jika mereka sebelumnya mendapat vaksin lain," kata Kementerian Kesehatan Singapura, Kenneth Mak, seperti dikutip dari Liputan6.
Vaksin Sinovac digunakan untuk swasta, namun tidak dipakai oleh pemerintah di sana. Diketahui, sejumlah negara telah mengizinkan pencampuran vaksin, seperti Korea Selatan, terutama untuk Pfizer dan AstraZeneca.
Alasan Pencampuran Vaksin
Khasiat vaksin Sinovac masih menjadi pertanyaan. Kenneth Mak mengatakan bukti dari beberapa negara lain menunjukkan orang yang telah menerima vaksin Sinovac, masih terinfeksi Covid-19.
"Ada risiko yang signifikan dari vaksin ini," ujarnya dilaporkan Business Line.
Pada 3 Juli 2021, lebih dari 17.000 orang di Singapura telah menerima dosis pertama jenis CoronaVac.
Bahkan di Negeri Singa tersebut tegas melakukan tes Covid-19 bagi para penerima vaksin Sinovac, sebelum menghadiri acara. Sedangkan yang telah mendapatkan rejimen vaksinasi lengkap dengan Moderna atau Pfizer. Mereka dapat bebas dari pengujian pra-acara di Singapura.
(mdk/kur)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengenal JN.1, Varian Baru Pemicu Lonjakan Covid-19 di Singapura
Varian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaAsal Usul Flu Singapura, Penyakit yang Disebut Mirip Cacar Air
Gejala flu singapura disebut-sebut mirip cacar air.
Baca SelengkapnyaKombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Perbedaan Flu Singapura dan Flu Biasa, dari Penyebab hingga Gejalanya
Meskipun keduanya sering kali dianggap sama, namun sebenarnya terdapat perbedaan Flu Singapura dan flu biasa yang cukup signifikan.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal
Kemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaKemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaDaftar 9 Varian yang Mendominasi Kasus Covid-19 Dunia Menurut WHO
WHO saat ini memonitor berbagai varian yang banyak ditemui.
Baca SelengkapnyaCara Mencegah Penularan Flu Singapura, Kenali Gejala dan Penyebabnya
Flu Singapura, yang juga dikenal sebagai penyakit tangan, kaki, dan mulut (HFMD), adalah penyakit infeksi virus yang umumnya menyerang anak-anak.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca Selengkapnya