Tentang AstraZeneca & Menurunnya Kasus Covid-19 Usai Program Vaksinasi
Merdeka.com - Program vaksinasi COVID-19 Nasional telah berjalan secara bertahap sejak awal tahun 2021. Dua jenis vaksin yang telah digunakan dalam program vaksinasi gratis Pemerintah saat ini adalah Sinovac dan AstraZeneca.
Vaksin AstraZeneca batch CTMAV 547 yang sebelumnya ditangguhkan penggunaannya, kini pun sudah dapat digunakan kembali dalam program vaksinasi. Hal tersebut sesuai dengan keputusan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) setelah vaksin jenis ini selesai menjalani uji sterilisasi dan uji toksisitas abnormal. Pengujian dilakukan untuk mengetahui korelasi antara kualitas vaksin dengan efek samping yang dilaporkan.
Selain itu, data dari hasil studi terbaru yang dikeluarkan oleh Public Health England, lembaga kesehatan di Inggris pada 22 Mei lalu, juga menyatakan bahwa dua dosis vaksin AstraZeneca 66 persen efektif mengurangi gejala kesakitan dari varian Covid-19 B.1.1.7 atau varian Inggris. Sementara satu dosis vaksin AstraZeneca 50 persen efektif mengurangi gejala kesakitan dari varian Covid-19 B.1.1.7 atau varian Inggris, setelah 3 minggu disuntikkan.
"WHO juga telah menyatakan bahwa vaksin AstraZeneca aman dan efektif untuk melindungi orang dari risiko Covid-19 yang sangat serius. Ini termasuk risiko kematian, rawat inap, dan penyakit parah. Efek samping yang jarang terjadi setelah vaksinasi, seperti kebas dan pegal pada daerah penyuntikan, hingga demam tinggi kecil artinya dibandingkan dengan risiko kematian yang akan terjadi akibat penyakit Covid-19," kata pakar imunisasi, Elizabeth Jane Soepardi.
Melansir dari laman covid19.go.id, Soepardi juga menyebut bahwa AstraZeneca adalah vaksin yang saat ini paling banyak digunakan di seluruh dunia. Jumlah kasus global saat ini pun sudah mulai menurun karena adanya program vaksinasi.
Untuk itu, pemerintah menghimbau kepada masyarakat agar ikut serta menjalani program vaksinasi dan tidak memilih-milih jenis vaksin yang akan diberikan.
"Saat ini semua negara sama tengah sama-sama membutuhkan vaksin Covid-19. Jadi vaksin dengan merek apa pun memiliki manfaat yang sama," kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia.
(mdk/khu)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaKombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Baca SelengkapnyaPenyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
VIDEO: Kemenkeu Respons Prabowo Sebut Anggaran Kemhan Banyak Tak Direstui
Staf Khusus Menkeu Yustinus Prastowo menjelaskan, sebagian anggaran Kementerian dan Lembaga diutamakan untuk penanganan pandemi covid-19
Baca SelengkapnyaGanjar Siapkan Program-Program Ini Atasi Ancaman Kekeringan saat Puncak Kemarau
Ganjar telah menggulirkan sejumlah program untuk mengatasi masalah krisis air masyarakat.
Baca SelengkapnyaSejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal
Kemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaCovid-19 Meningkat, Kemenkes Siapkan Vaksin Booster Ke-3 Gratis Sampai 31 Desember
Vaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca Selengkapnya