Temuan-temuan Baru Seputar Virus Corona Ini Bikin Tercengang
Merdeka.com - Wabah virus corona kian meresahkan masyarakat luas. Bagaimana tidak, seiring berjalannya waktu para ahli justru kian menemukan fakta baru yang mencengangkan. Mulai dari mengemukakan sejumlah benda yang bisa dijadikan perantara virus hingga data korban virus corona.
Tidak hanya itu, salah satu tim medis berhasil menyembuhkan pasien virus corona hanya dalam 48 jam saja. Meski para peneliti mulai menemukan vaksin untuk virus ini, namun hal tersebut tidak bisa menutupi rasa cemas yang mendera masyarakat global.
Lantas, apa saja temuan baru terkait virus corona? Simak ulasan informasinya berikut ini.
Virus Corona Ada di Gagang Pintu
Baru-baru ini para pejabat kesehatan China menyerukan agar tiap orang lebih memberikan ekstra perhatian pada kebersihan diri sendiri. Hal ini lantaran, sebelumnya telah ditemukan jejak-jejak virus corona di sejumlah barang ataupun benda. Termasuk gagang pintu.
Zhang Zhoubin, Wakil Kepala Pusat Pencegahan Penyakit Menular Guangzhou mengatakan, setidaknya 660 sampel sudah dikumpulkan dari Kota Wuhan untuk dilakukannya pengujian.
2020 REUTERS/Carlos Garcia Rawlins
"Dalam penyelidikan kami baru-baru ini, kami menemukan virus corona baru pada gagang pintu di rumah pasien. Ini mengingatkan saya bahwa kita harus melakukan yang terbaik dalam menjaga kebersihan di rumah, dan penting untuk sering mencuci tangan," papar Zhang, seperti dikutip laman South China Morning Post, Senin (3/2).
Virus Corona Ada di Ponsel, Lampu dan Tinja
Tidak hanya itu, Zhang juga menyoroti risiko virus corona juga bisa menempel pada barang-barang lainnya. Terlebih pasa ponsel dan lampu.Ilmuwan China juga telah menemukan jejak virus corona baru di tinja beberapa pasien terinfeksi virus. Hal ini memungkinkan virus corona bisa menular melalui tinja manusia.
Kebersihan Amat Penting
Beragam temuan baru seputar virus corona ini membuat pemerintah China kian mendesak masyarakat untuk menjaga kebersihan. Para pejabat kesehatan China menyerukan agar kebersihan pribadi dijadikan prioritas utama pada tiap warganya.
2020 REUTERS/Thomas Peter
Selain itu, kebersihan rumah juga harus diperhatikan. Apalagi sejak ditemukannya jejak virus corona pada gagang pintu rumah. Pemerintah semakin mengimbau untuk mengutamakan kebersihan agar terhindar dari virus mematikan ini.
Pasien Corona Sembuh dengan Kombinasi Obat Flu dan HIV
Sejumlah dokter di Thailand diketahui berhasil menyembuhkan seorang pasien virus corona. Hal itu dikatakan langsung dalam jumpa pers oleh Kementerian Kesehatan Thailand pada Minggu (2/2). Para tim medis ini rupanya memberikan kombinasi obat antivirus pada pasien terinfeksi virus corona.Dr Kriangsak Atipornwanich di Rumah Sakit Rajavithi Bangkok menyatakan dia memberikan kombinasi obat anti-HIV dan flu kepada pasien virus corona. Pasien ini diketahui merupakan seorang wanita berusia 71 tahun asal China. Sebelumnya, Dr Kriangsak telah memberikan obat anti-HIV saja ke pasien tersebut."Saya menangani pasien dengan kondisi yang parah, dan hasilnya sangat memuaskan. Kondisi pasien kini membaik dengan cepat dalam 48 jam. Dan hasil pemeriksaan juga menunjukkan perubahan dari yang tadinya dia positif corona menjadi negatif dalam 48 jam juga," kata Atipornwanich, seperti dilansir laman CNN, Senin (3/2).
Tidak Ada Jejak Virus Corona
Lebih lanjut, Pejabat Kesehatan Thailand memaparkan hasil pemeriksaan laboratorium pasien menunjukkan tidak ada lagi jejak virus corona di sistem pernapasannya.
NIAID 2020 Merdeka.com
Namun, Direktur Institut Nasional untuk Penyakit Menular dan Alergi di Institut Kesehatan Nasional AS, Dr Anthony Fauci, mengatakan kepada CNN pekan lalu, belum ada bukti obat yang ampuh dalam mengatasi virus corona sejauh ini.Kendati begitu, sejumlah rumah sakit di Beijing dilaporkan mulai memberikan obat anti-HIV kepada sejumlah pasiennya. Sayangnya, hingga kini belum diketahui lebih lanjut bagaimana hasil dari pemberian obat tersebut pada pasien virus corona.
Uji Coba Vaksin Corona Mulai Dilakukan ke Korban
Melansir dari laman Time, Senin (3/2), juru bicara rumah sakit mengatakan pada Bloomberg News, China kini memulai uji coba medis obat dalam melawan virus corona. Diketahui, obat medis ini dinamakan obat Remdesivir. Obat ini merupakan buatan Gilead Sciences Inc yang ditujukan memerangi wabah penyakit menular seperti Ebola dan SARS.Obat Remdesivir ini akan diuji coba oleh tim medis dari Rumah Sakit Persahabatan China-Jepang yang berbasis di Beijing. Nantinya, uji coba obat Remdesivir juga akan dilakukan di Kota Wuhan, pusat penyebaran awal virus corona baru (2019-nCoV).Melansir dari The Paper, media China melaporkan setidaknya ada 270 pasien mengalami pneumonia sedang dan moderat akibat virus corona. Nantinya, dari 270 pasien ini akan direkrut secara acak untuk uji coba obat ini.
Obat Remdesivir Akan Menjadi Pengakuan Tercepat
Dalam pernyataannya pekan lalu, Gilead memaparkan, obat uji coba ini sebenarnya belum mendapat pengakuan oleh pihak pembuat aturan penggunaan obat di mana pun di dunia. Akan tetapi, obat itu kini sedang diberikan kepada sejumlah pasien untuk memerangi virus corona.
THE CENTRAL HOSPITAL OF WUHAN VIA WEIBO/Handout via REUTERS
Diketahui pasien pertama yang diberikan obat Remdesivir ini ada di Amerika Serikat. Dikatakan oleh dokter dalam sebuah penelitian di Jurnal Medis New England, pekan lalu, dia merupakan seorang pria berusia 35 tahun. Kini dikatakan kondisi pneumonia sang pasien sudah mengalami perbaikan.Nantinya, uji coba di China ini akan menjadi bagian dari pengakuan tercepat obat Remdesivir oleh para pembuat kebijakan kesehatan China.
Jumlah Korban Meninggal dan Terinfeksi
Hingga Senin (3/2) pukul 13.03, setidaknya sudah ada 362 korban meninggal karena virus corona. Dari angka tersebut, sebanyak 361 korban dari China. Sedangkan, satu korban lagi berada di Filipina. Sejauh ini, sudah ada 17.205 kasus virus corona di China. Sementara, di negara-negara lainnya diketahui sudah ada lebih dari 150 kasus virus corona baru (2019-nCoV) ini.
Negara Terinfeksi Virus Corona
Dari pantauan merdeka.com, sejauh ini sudah ada 25 negara yang terjangkit virus corona baru. Angka tersebut belum termasuk China sebagai negara awal mula penyebaran virus corona baru (2019-nCoV). Berikut rincian negara yang terinfeksi virus corona baru:
AFP/Ivan Damanik
- Jepang: 20 kasus
- Thailand: 19 kasus
- Singapura: 18 kasus
- Korea Selatan: 15 kasus
- Hong Kong: 12 kasus
- Australia: 12 kasus
- Taiwan: 11 kasus
- Malaysia: 8 kasus
- Amerika Serikat: 8 kasus
- Jerman: 8 kasus
- Makau: 7 kasus
- Vietnam: 7 kasus
- Prancis: 6 kasus
- Kanada: 4 kasus
- Uni Emirat Arab: 4 kasus
- Filipina: 2 kasus, 1 meninggal
- Italia: 2 kasus
- Inggris: 2 kasus
- Rusia: 2 kasus
- Kamboja: 1 kasus
- Spanyol: 1 kasus
- Swedia: 1 kasus
- Nepal: 1 kasus
- Sri Lanka: 1 kasus
- Finlandia: 1 kasus.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaSelesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaInfeksi virus Nipah dapat dicegah dengan menghindari paparan terhadap babi dan kelelawar serta menerapkan kebiasaan bersih.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Peristiwa bayi berusia 2 hari meninggal usai dipijat nenek itu sudah diunggah pada 31 Desember 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaGejala radang tenggorokan adalah kondisi yang umum terjadi di mana tenggorokan mengalami peradangan akibat infeksi virus atau bakteri.
Baca SelengkapnyaTerdapat berbagai macam virus yang dapat membawa penyakit serius.
Baca SelengkapnyaSeorang bocah terjatuh ke dalam sela peron di Stasiun Manggarai.
Baca SelengkapnyaVirus DBD di Jepara menyebar cepat. Lima belas warga sudah jadi korban. Sebelas di antaranya anak-anak
Baca SelengkapnyaSeniman ukir daun ini buat lukisan tokoh-tokoh terkenal dari daun kering, hasil tangannya menakjubkan dan viral.
Baca Selengkapnya