Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Tak Peduli Darah Daging, Sosok Tajir Pecat Anaknya dari Perusahaan Gara-Gara Hal ini

Tak Peduli Darah Daging, Sosok Tajir Pecat Anaknya dari Perusahaan Gara-Gara Hal ini

Cerita pemlik Lippo Group pernah pecat anak kandungnya sendiri gara-gara permainan.

Bagi sebagian orang mungkin sudah tidak asing ketika mendengar nama Mochtar Riady.

Dia dikenal sebagai pebisnis sukses Indonesia sekaligus pemilik Lippo Group.

Jauh sebelum membangun gurita bisnisnya sendiri, Mochtar pernah menjadi direktur Bank Central Asia (BCA) selama lebih dari 20 tahun.

Ada cerita menarik ketika Mochtar masih bekerja di BCA. Pada saat itu, ia pernah memecat anak kandungnya sendiri.

Penyebabnya gara-gara sang anak melakukan permainan pertukaran mata uang asing. Simak ulasannya:

Cerita Mochtar Riady Pecat Anak

Cerita Mochtar Riady Pecat Anak

Melansir dari video, Mochtar Riady sempat mengungkap jika dirinya pernah memecat putra sulungnya yang bernama Andrew ketika masih menjadi direktur BCA.

Dalam video yang dibagikan, Mochtar mengungkap saat dirinya menjadi Direktur BCA dia pernah memecat anak kandungnya sendiri yang juga bekerja di bank tersebut.

Alasannya ialah karena Mochtar mendapati sang anak bermain permainan spekulasi pertukaran mata uang asing atau yang saat ini kita kenal dengan nama trading.

Dalam video yang dibagikan, Mochtar mengungkap saat dirinya menjadi Direktur BCA dia pernah memecat anak kandungnya sendiri yang juga bekerja di bank tersebut.<br>

"Suatu hari, saya pergi ke kamar anak laki-laki saya dan saya menemukan meja, di sana ada komputer. Pada saat itu, komputer tersebut digunakan untuk memberikan informasi soal permainan tukar mata uang asing," kata Mochtar dengan bahasa Inggris.

Tak Peduli Darah Daging, Sosok Tajir Pecat Anaknya dari Perusahaan Gara-Gara Hal ini

"Lalu, saya punya feeling kalau dia (Andrew) berspekulasi dalam valuta asing. Ini menentang kebijakan saya," tambahnya.

Mochtar menyebut, jika dirinya memiliki peraturan dan melarang seluruh pegawai bank di bawah pimpinanya untuk bermain trading.

Menurut Mochtar, hal itu sangat berbahaya dan bisa merugikan perusahaan hingga ratusan juta dollar Amerika.

Hal itulah yang membuat Mochtar tanpa ragu langsung memecat sang anak.

"Saya tidak memperbolehkan semua orang di bank melakukan spekulasi. Tapi Andrew, dia melakukannya," kata Mochtar.

Keputusan Mochtar memecat Andrew bahkan sampai membuat pendiri BCA Liem Sioe Liong sempat kaget.

Bahkan, Andrew sendiri disebut sempat tak mengerti dengan alasan sang ayah sampai harus memecatnya.

Keputusan Mochtar memecat Andrew bahkan sampai membuat pendiri BCA Liem Sioe Liong sempat kaget.

Hingga akhirnya tiga bulan setelah kejadian itu, seorang direktur dari salah satu bank mengalami kerugian lantaran melakukan permainan trading.

"Tiga bulan kemudian, salah satu direktur Bank Duta juga memainkan pertukaran mata uang asing. Dia lalu kehilangan sekitar lebih dari 300 million US dollars. Setelah itu, Mr Liem mengapresiasi karena saya membuat keputusan yang sangat baik," kata Mochtar.

Sosok Mochtar Riady

Sebagai informasi, Mochtar Riady merupakan pendiri dari Lippo Group.

Grup ini memulai usaha dengan mendirikan Bank Lippo pada tahun 90-an, dan kita berganti nama dan berubah posisi sahamnya menjadi Bank CIMB Niaga.

Saat ini, ada lebih dari 50 anak perusahaan yang dikembangkan Lippo Group.

Nama Mochtar Riady bahkan tercatat dalam daftar 'Indonesia's 50 Richest 2022' versi Forbes.

Menurut catatan Forbes, harta kekayaannya mencapai US$1,45 miliar atau setara Rp22,62 triliun (asumsi kurs Rp 15.600 per dolar AS).

Jauh sebelum mulai berbisnis, Mochtar bergabung dengan BCA pada tahun 1975.

Mochtar keluar dari BCA pada akhir 1990 dan ketika itu aset bank tersebut sudah di atas Rp5 triliun.

Tak Peduli Darah Daging, Sosok Tajir Pecat Anaknya dari Perusahaan Gara-Gara Hal ini

Artikel ini ditulis oleh
Khulafa Pinta Winastya

Editor Khulafa Pinta Winastya

Cerita pemlik Lippo Group pernah pecat anak kandungnya sendiri gara-gara permainan.

Reporter
  • Khulafa Pinta Winastya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jadi Tersangka Korupsi Pengadaan Lahan di Jateng, Eks Dirut dan Mantan Manajer Anak Usaha Pelindo Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi Pengadaan Lahan di Jateng, Eks Dirut dan Mantan Manajer Anak Usaha Pelindo Ditahan

Tersangka lainnya, yang seorang mitra perusahaan, juga sudah dimasukkan dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).

Baca Selengkapnya icon-hand
Kisah Pilu Gadis 16 Tahun Diperkosa Hingga Hamil Oleh Pejabat Desa di Ende NTT

Kisah Pilu Gadis 16 Tahun Diperkosa Hingga Hamil Oleh Pejabat Desa di Ende NTT

Pelaku terjerat undang-undang perlindungan anak, dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.

Baca Selengkapnya icon-hand
Ajak Masyarakat Tepi Sungai Citarum Kelola Sampah, Kolabs Yayasan Bening Saguling & BRI Peduli

Ajak Masyarakat Tepi Sungai Citarum Kelola Sampah, Kolabs Yayasan Bening Saguling & BRI Peduli

Sampah yang menumpuk di sungai masih menjadi salah satu isu lingkungan yang mendapatkan perhatian serius.

Baca Selengkapnya icon-hand
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Meski Terbaring Sakit di Tempat Tidur, Politisi Cantik Rieke Diah Pitaloka Tetap Semangat Kerja

Meski Terbaring Sakit di Tempat Tidur, Politisi Cantik Rieke Diah Pitaloka Tetap Semangat Kerja

Meski dirinya sakit dan terbaring lemah namun Rieke tetap aktif bekerja menjadi pembicara dalam acara sosialisasi.

Baca Selengkapnya icon-hand
6 Kali Gagal Masuk Akpol Sampai Tes TNI, Anak Petani ini Akhirnya Lolos Tamtama Polri

6 Kali Gagal Masuk Akpol Sampai Tes TNI, Anak Petani ini Akhirnya Lolos Tamtama Polri

Kisah perjuangan anak petani berhasil lolos tes Tamtama Polri setelah gagal sebanyak enam kali.

Baca Selengkapnya icon-hand
FOTO: BRI Peduli dan Yayasan Bening Saguling Ajak Masyarakat Tepi Sungai Citarum Kelola Sampah

FOTO: BRI Peduli dan Yayasan Bening Saguling Ajak Masyarakat Tepi Sungai Citarum Kelola Sampah

Sampah merupakan salah satu isu lingkungan yang perlu mendapatkan perhatian serius, terutama yang menumpuk di sungai.

Baca Selengkapnya icon-hand
Sigap Bantu Masyarakat, Aksi Petugas Damkar Amankan Tokek Ini Curi Perhatian

Sigap Bantu Masyarakat, Aksi Petugas Damkar Amankan Tokek Ini Curi Perhatian

Meski terkesan urusan sepele, siapa sangka permohonan Sabil direspons dengan baik oleh petugas.

Baca Selengkapnya icon-hand