Merdeka.com - Anggota militer selalu identik dengan sosok yang banyak ditakuti. Tak sedikit yang lantas merasa segan untuk berinteraksi.

Namun tidak dengan jenderal TNI satu ini. Meski tergolong bangsawan, namun sosoknya justru dekat dengan rakyat.

Permasalahan rakyat menjadi prioritasnya untuk turut andil membangun Ibu Pertiwi. Uniknya, ia justru memiliki kisah nyeleneh.

Ia menjadi satu sosok yang berani memerintahkan Soeharto mandi di sungai. Berikut ulasan selengkapnya.

Jenderal TNI Bangsawan

Kisah tentang Letnan Jenderal TNI (Purn.) Solihin Gautama Purwanegara atau Solihin G.P memang tak banyak yang tahu. Lahir di Tasikmalaya pada 94 tahun lalu membuat dirinya menjadi sosok yang cukup dikenal di kampung halaman.

©2017 Merdeka.com

Solihin merupakan putra dari pasangan bangsawan Siti Ningrum dan Abdul Gani Poerwanegara. Meski lahir dari kalangan elit, namun Solihin justru dikenal merakyat dan tak segan untuk terjun langsung berhadapan dengan publik.

Dekat dengan rakyat membuat ia semakin mengutamakan kepentingan banyak orang. Saat masyarakat di wilayah Indramayu tengah mengalami masalah pangan, ia langsung menjadi garda terdepan untuk menyelesaikan masalah.

Solihin memiliki perhatian yang sangat besar dalam mengatasi rawan pangan di Indramayu. Dengan waktu yang cukup singkat, ia berhasil membuat istilah padi gogo rancah mulai dikenal masyarakat setempat.

Usaha tak berhenti sampai di sana. Jebolan Sekolah Staf dan Komando TNI AD ini terus berusaha mengembangkan istilah dan metode pemecahan pangan di wilayah Indramayu tersebut.

Ajak Soeharto Mandi di Kali

Solihin merupakan sosok Jenderal TNI yang mudah bersahabat. Ia mampu dekat dengan rakyat, tapi juga bisa akrab dengan elit pemerintah.

Ia termasuk salah satu sosok yang cukup dekat dengan Soeharto saat menjabat sebagai orang nomor satu di Indonesia. Suatu ketika, Soeharto ditemani Solihin tengah berkunjung ke pemukiman Suku Baduy. Solihin yang dikenal spontan dan usil, berani mengajak Soeharto untuk mandi di sungai terdekat.

©2012 Merdeka.com

"Mandi di sungai?" Presiden terkejut, tapi tersenyum.

"Iya dong kita mandi di sungai, Pak. Tidak ada tempat lain," kata Solihin dalam Buku Tentang Solihin berjudul Solihin G.P: Gubernur Rakyat.

Soeharto justru tak menolak. Mereka lantas turun dan mandi. Semua kegiatan dilakukan tanpa pengawalan dan berjalan dengan aman.

Militer & Gubernur Jawa Barat

Karier militernya dimulai ketika pecah revolusi, sebagai komandan TKR Bogor, kemudian bergabung ke Kodam Siliwangi.

Ia semakin merakyat saat menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat periode 1970-1975. Penerima penghargaan Satya Lencana Kesetiaan XXIV ini hanya memegang jabatan selama satu periode.

Solihin sendiri memang tidak berhasrat untuk meneruskan karena merasa kebijakan-kebijakannya saat menjadi Gubernur Jawa Barat tidak direstui oleh Menteri Dalam Negeri kala itu Amir Machmud.