Sosok Abu Kuta Krueng, Ulama Karismatik Aceh yang Punya Pengaruh Besar dalam Kehidupan Warga Serambi Makkah
Profil Abu Kuta Krueng, ulama karismatik Aceh yang wafat hari ini, Kamis (13/2/2025). Simak perjalanan hidup dan kontribusinya dalam pendidikan Islam di Aceh.

Aceh kembali merasakan kesedihan mendalam akibat meninggalnya ulama besar, Abu Kuta Krueng, yang memiliki nama asli Tgk. H. Usman Ali. Beliau merupakan pemimpin Dayah Darul Munawwarah di Kuta Krueng, Pidie Jaya, yang diakui sebagai salah satu pusat pendidikan Islam terkemuka di Aceh. Abu Kuta Krueng menghembuskan nafas terakhir pada 13 Februari 2025 di Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin (RSUDZA), Banda Aceh, setelah menjalani perawatan intensif.
Kehilangan sosok beliau menyisakan duka yang mendalam bagi masyarakat Aceh dan umat Islam secara keseluruhan. Selama hidupnya, Abu Kuta Krueng telah mendedikasikan dirinya untuk dunia pendidikan, membimbing ribuan santri, serta berperan aktif dalam mempertahankan moral dan nilai-nilai keislaman di Aceh. Keilmuan dan karisma beliau menjadikannya sosok yang sangat dihormati, baik di Indonesia maupun di luar negeri.
Selain dikenal sebagai ulama tasawuf, beliau juga memiliki pengaruh yang signifikan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Banyak orang yang datang ke dayahnya untuk menuntut ilmu, meminta nasihat, serta mencari berkah dari beliau. Dengan demikian, bagaimana perjalanan hidup dan kontribusi besar Abu Kuta Krueng bagi Aceh? Dirangkum oleh Merdeka.com dari berbagai sumber pada Kamis (13/2/2025), berikut adalah ulasannya.
Profil Abu Kuta Krueng: Pendidikan dan Karier
Abu Kuta Krueng menyelesaikan pendidikan di Dayah MUDI Mesra Samalanga. Selama masa studinya, beliau dikenal sebagai sosok ulama yang memiliki karakter kuat, perilaku baik, serta kemampuan belajar yang cepat. Setelah lulus, beliau mendirikan Dayah Darul Munawwarah di Kuta Krueng pada tahun 1964. Dayah tersebut mengalami perkembangan yang pesat, mampu menampung sekitar 5.000 santri yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia, bahkan dari luar negeri.
Selain memimpin dayah, Abu Kuta Krueng juga aktif memberikan pengajian kepada masyarakat Aceh. Beliau pernah menjadi anggota Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan menjabat sebagai anggota Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Pidie Jaya pada periode 2012-2017. Di samping itu, beliau juga berperan sebagai pembina Dewan Syuyuh Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA).
Profil Abu Kuta Krueng: Metode Pengajaran yang Penuh Kasih Sayang
Abu Kuta Krueng sangat dicintai oleh banyak orang, salah satunya karena metode pengajaran yang beliau terapkan. Beliau dikenal sebagai sosok yang lembut dan penuh kasih sayang, serta tidak langsung memberikan hukuman berat kepada santri yang melakukan kesalahan.
Ketika ada santri yang melanggar peraturan, beliau lebih memilih pendekatan yang lebih ringan agar santri merasa nyaman dan tidak terbebani. Metode ini terbukti efektif dalam membangun kedisiplinan serta menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
Di samping itu, Abu Kuta Krueng juga dikenal sebagai seorang ulama yang selalu memberikan bimbingan melalui nasihat-nasihat bijak. Banyak masyarakat yang datang ke kediamannya untuk meminta petunjuk dan doa, menjadikannya sosok panutan yang sangat dihormati.
Profil Abu Kuta Krueng: Pengaruh dan Warisan

Abu Kuta Krueng diakui sebagai ulama tasawuf yang karismatik. Pengaruh beliau sangat signifikan dalam dunia pendidikan agama di Pidie Jaya, terutama melalui pendirian Dayah Darul Munawwarah. Selain itu, beliau juga aktif dalam dakwah dan berinteraksi dengan masyarakat melalui berbagai majelis ta'lim. Selama masa studinya di Dayah MUDI Mesra Samalanga, beliau sudah terlibat dalam proses penajiz mayit atas instruksi Abon Azis.
Kesimpulannya, Abu Kuta Krueng adalah sosok ulama yang memiliki dampak besar di Aceh, terkenal karena komitmennya dalam pendidikan agama, dakwah, dan kepemimpinan. Kehilangan beliau dirasakan mendalam oleh masyarakat Aceh. Warisan yang ditinggalkan melalui Dayah Darul Munawwarah akan terus menjadi pusat pendidikan agama untuk generasi yang akan datang.
People Also Ask
1. Apa latar belakang pendidikan Abu Kuta Krueng?
Abu Kuta Krueng menamatkan pendidikannya di Dayah MUDI Mesra Samalanga. Beliau dikenal memiliki kepribadian ulama yang kuat, karakter yang baik, dan kemampuan menyerap ilmu dengan cepat.
2. Kapan dan dimana Abu Kuta Krueng mendirikan dayahnya?
Beliau mendirikan Dayah Darul Munawwarah di Kuta Krueng pada tahun 1964. Dayah ini berkembang pesat dan menampung sekitar 5000 santri dari berbagai daerah di Indonesia bahkan mancanegara.
3. Apa saja peran dan jabatan Abu Kuta Krueng di organisasi masyarakat?
Abu Kuta Krueng pernah menjadi anggota Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan aktif sebagai anggota Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Pidie Jaya periode 2012-2017. Beliau juga menjabat sebagai pembina Dewan Syuyuh Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA).
4. Bagaimana pengaruh dan warisan Abu Kuta Krueng di Aceh?
Abu Kuta Krueng memiliki pengaruh besar dalam bidang pendidikan agama di Pidie Jaya melalui Dayah Darul Munawwarah yang beliau dirikan. Beliau juga aktif berdakwah dan bersosialisasi dengan masyarakat. Warisan beliau berupa Dayah Darul Munawwarah akan terus menjadi tempat pendidikan agama bagi generasi mendatang.