Merdeka.com - Seorang sopir truk kontainer bernama Nuratno blak-blakan menyebut gerbang depo Petikemas Fortune dengan sebutan 'laknat' di hadapan Presiden Joko Widodo.

Ia mewakili seluruh sopir kontainer mengaku kecewa dengan keberadaan depo Petikemas di kawasan pelabuhan Tanjung Priok itu. Kepada presiden, Nuratno pun meminta agar masalah gerbang Petikemas itu segera diatasi.

Hal tersebut disampaikan langsung olehnya saat mengikuti diskusi terbuka bersama presiden. Berikut ulasan selengkanya dilansir dari video yang diunggah di kanal Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (11/6/2021):

Sempat Viral di Media Sosial

Sebelumnya, sebuah video berisi curhatan seorang sopir truk yang mengeluhkan kemacetan di kawasan Tanjung Priok akibat aktivitas tiga depo yang ada, sempat viral beredar di media sosial.

Sebab, kemacetan parah yang terjadi berdampak buruk di segala aspek terutama terkait pendapatan para sopir truk. Video curhatan itu dibagikan oleh akun Twitter @ferry_kdg.

Dalam videonya, pengunggah video meminta Presiden dan Pemerintah untuk segera menertibkan tiga depo petikemas yang ada yakni G Fortune, Dwipa dan New Priok Container Terminal One (NCPT 1).

"Andai saja statusku dibaca oleh Pak presiden, saya tidak minta apa-apa tidak minta uang, tidak minta mobil, tidak minta kekayaan ke pak presiden. Cuma satu tolong bubarkan depot G Fortune, NPCT 1, sama depo Dwipa," tulis keterangan unggahan.

aku bantu posting pak,moga dilihat dan didengar pemerintah termasuk pak presiden...🙏🙏🙏 pic.twitter.com/cezsyHZoNL

Presiden Gelar Diskusi Terbuka

Youtube/Sekretariat Presiden ©2021 Merdeka.com

Menyusul viralnya video tersebut, Presiden Joko Widodo pun langsung menggelar diskusi terbuka bersama para perwakilan sopir kontainer di kawasan Tanjung Priok. Para sopir tersebut mengeluhkan keberadaan gerbang depo Petikemas yang justru menimbulkan kemacetan parah dan berdampak terhadap kelancaran lalu lintas barang di pelabuhan.Terhambatnya lalu lintas barang tentu saja mempengaruhi jumlah penghasilan yang bisa didapat oleh para sopir. Selain itu, kemacetan parah juga berpotensi memicu munculnya preman yang meminta pungutan liar (pungli) kepada para sopir.

Sopir Truk Sebut Depo Fortune Laknat di Hadapan Presiden

Kemudian, salah satu perwakilan sopir kontainer yang hadir dalam diskusi tersebut berkesempatan untuk menyampaikan keluhannya secara langsung. Ia bahkan blak-blakan menyebut Depo Fortune dengan sebutan 'laknat' di hadapan Presiden.

Youtube/Sekretariat Presiden ©2021 Merdeka.com

"Ini depo Fortune kalau di kelompok sopir ini dicap 'depo laknat'. Dampak kemacetan dari depo Fortune ini sangat luar biasa. Orang bongkar itu bisa sampai seharian baru selesai. Dampak dari kemacetan itu imbasnya ke kita semua," kata salah satu sopir kontainer, Nuratno.Dalam kesempatan tersebut, Nuratno mengaku bahwa ia dan kawan-kawan sopir lainnya sudah sempat memprotes hal tersebut dengan pihak pengelola depo. Namun, hingga kini nyatanya belum ada perubahan konkret yang terjadi.

Minta Agar Segera Dibenahi

Youtube/Sekretariat Presiden ©2021 Merdeka.com

Lebih lanjut, Nuratno berharap agar presiden bisa segera meminta PT. GFC Indonesia Terminal yang menaungi depo Fortune untuk memperbaiki sistem akses jalan keluar masuk untuk mengurangi kemacetan yang sering terjadi."Dampaknya bisa keman-mana, harapan saya dan teman-teman terkait kemacetan dan premanisme segera dibenahi," tuturnya.