Merdeka.com - Vonis mati yang dijatuhkan pada Ferdy Sambo terdakwa kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J, ramai jadi perbincangan masyarakat beberapa waktu belakangan ini.

Hal ini dikarenakan hukuman mati menjadi salah satu pidana yang paling berat di Indonesia. Meski jarang dilakukan, Sambo ternyata bukan satu-satunya orang yang pernah mendapat vonis tersebut karena kasus serupa.

Ada deretan orang yang juga pernah divonis hukuman mati dalam kasus pembunuhan. Sosoknya pun sempat menggemparkan Tanah Air. Siapa saja? Simak ulasan selengkapnya:

Dukun Ahmad Suradji

Kasus dukun Ahmad Suradji pernah sangat menggemparkan Tanah Air. Ahmad Suradji alias Dukun AS alias Nasib Kelewang alias Datuk adalah pelaku pembunuhan terhadap 42 orang wanita yang mayatnya dikuburkan di perkebunan tebu di Desa Sei Semayang, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

©istimewa

Aksi pembunuhan itu dia lakukan dari tahun 1986 hingga 1997. Dalam sebuah laporan, Dukun As mengaku membunuh karena hendak menyempurnakan ilmu yang sedang dipelajarinya. Agar ilmunya sempurna, dia harus membunuh 70 orang wanita dan mengisap air liur korban.

Hingga akhirnya, pada tahun 1998 ia divonis mati oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Lubuk Pakam. Dia lalu dieksekusi pada Kamis 10 Juli 2008, tepatnya pukul 22.00 WIB oleh tim eksekusi Brigadir Mobil (Brimob) Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Utara.

Tibo CS

Tibo CS dinyatakan bersalah atas tuduhan pembunuhan, penganiayaan, dan perusakan di tiga desa di Poso, yakni Desa Sintuwu Lemba, Kayamaya, dan Maengko Baru.Fabianus Tibo, Dominggus da Silva, dan Marinus Riwu dijatuhi vonis mati pada April 2001 oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Palu, dan dikuatkan kembali oleh Pengadilan Tinggi Sulawesi Tenggara pada 17 Mei 2001. Ketiganya kemudian dieksekusi mati pada 22 September 2006 dini hari di Palu, Sulawesi Tengah.

wikipedia.org

Rio Alex Bullo alias Rio Martil

Rio Alex Bullo alias Rio Martil adalah pelaku pembunuhan berantai. Dia divonis mati usai melakukan pembunuhan sadis terhadap seorang pengacara terkenal sekaligus pemilik persewaan mobil di Hotel Rosenda Baturaden, 21 Januari 2001. Selama kurun waktu 1997-2001, terpidana telah membunuh sedikitnya empat orang pemilik atau pengelola rental mobil. Pembunuhan itu merupakan cara terpidana untuk membawa lari mobil yang disewa dari para pemilik atau pengelola rental tersebut.Setiap melancarkan aksinya, terpidana selalu menyiapkan dua buah martil untuk memukul kepala korbannya. Karena itu pula, terpidana diberi julukan Rio Si Martil Maut. Bahkan saat mendekam di LP Nusakambangan, ia juga membunuh teman satu penjaranya, Iwan Zulkarnaen.Rio Alex Bullo divonis mati Pengadilan Negeri (PN) Purwokerto. Ia menghembuskan napas terakhirnya di depan regu tembak pada 7 Agustus 2008 di tempat yang dirahasiakan di sebuah desa kecil di sekitar Purwokerto, Jateng.

Pelaku Bom Bali

Terpidana kasus bom Bali yakni Amrozi, Ali Gufron alias Mukhlas, dan Imam Samudra juga ditembak mati pada 9 November 2008 tengah malam. Ketiganya ditembak mati di sekitar kawasan Bukit Nirbaya, Pulau Nusa Kambangan.Ketiganya dijatuhi vonis hukuman mati karena  terbukti secara sah dan meyakinkan sebagai otak pelaku peledakan di Legian, Kuta, Bali, 12 Oktober 2002 silam.

Ferdy Sambo Divonis Mati

Ketua Majelis Hakim Wahyu Iman Santoso resmi menjatuhkan vonis hukuman mati kepada Ferdy Sambo di sidang yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (13/2/2023) lalu.

Menurut Wahyu, Ferdy Sambo terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana pembunuhan terhadap Brigadir J. Hakim juga menjabarkan beberapa hal yang memberatkan Sambo dalam kasus ini.

Pertama, Sambo membunuh ajudan sendiri yang telah mengabdi selama kurang lebih 3 tahun. Ferdy Sambo juga mengakibatkan luka mendalam bagi keluarga Brigadir J. Kemudian, membuat kegaduhan meluas di masyarakat.

Wahyu menambahkan, Ferdy Sambo telah mencoreng institusi Polri di mata masyarakat Indonesia dan internasional. Dia juga menyebabkan anggota Polri lainnya turut terlibat dalam kasus pembunuhan Brigadir J.