Sejarah Bumi Makukuhan Temanggung, Kisah Penyebar Agama Islam Beretnis Tionghoa
Merdeka.com - Penyebaran Agama Islam telah lama dilakukan di Indonesia, salah satunya di kawasan Temanggung, Jawa Tengah.
Daerah yang identik dengan dataran tinggi ini memiliki sejarah panjang terhadap penyebaran Agama Islam. Hingga saat ini jejak sejarahnya masih ada dan dikenang.
Melansir dari kanal Youtube Java Hidden Gems, Kamis (13/10), salah satu Desa di Temanggung menjadi saksi penyebaran Agama Islam di kawasan Kedu. Berikut ulasan selengkapnya.
Bumi Makukuhan Temanggung
Youtube Java Hidden Gems ©2022 Merdeka.com
Sebuah Desa di lereng Gunung Sumbing tepatnya di Desa Wonosori, Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung menyimpan sejarah panjang dalam penyebaran Agama Islam.
Salah satu tempat yang konon menjadi saksi sejarah penyebaran Agama Islam adalah Bumi Makukuhan. Sebuah kawasan yang kini berfungsi sebagai gardu pandang di lereng Gunung Sumbing.
Bumi Makukuhan juga dianggap sebagai makam dari seorang spiritualis dan penyebar Agama Islam, Ki Ageng Makukuhan.
Letak makam Ki Ageng Makukuhan berada di dalam kawasan wisata ini. Bahkan para pengunjung juga sering melakukan wisata religi untuk berziarah ke makamnya.
Ki Ageng Makukuhan, Santri Beretnis Tionghoa
Youtube Java Hidden Gems ©2022 Merdeka.com
Nama Ki Ageng Makukuhan sangat dikenal oleh hampir seluruh petani tembakau di Temanggung. Dia menggunakan cara bertani tembakau untuk mensyi'arkan Agama Islam di Temanggung.
Ki Ageng Makukuhan disebut murid dari Sunan Kudus dan Sunan Kalijaga yang membawa benih tembakau ke daerah ini.
Ki Ageng Makukuhan juga merupakan seorang yang beretnis tionghoa, karena nama Makukuhan adalah nama yang diambil dari nama aslinya yaitu Ma Ku Kwan. Ia dikenal sebagai seorang santri di Masjid Tie Lieng Sieng di desa Glagahwangi.
Pola Penyebaran Agama Islam oleh Ki Ageng Makukuhan
Ki Ageng Makukuhan mengikuti cara gurunya yaitu Sunan Kudus dan Sunan Kalijaga menyebarkan Agama Islam dengan cara yang mudah diterima oleh penduduk Nusantara. Ia menggunakan cara bertani.
Youtube Java Hidden Gems ©2022 Merdeka.com
Cara bertani dirasa mudah menyentuh hati para petani kala itu, selaras dengan cara yang dilakukan oleh gurunya.
Dia juga sering melakukan Sholat di tanah terbuka sehingga menarik perhatian para warga sehingga ditanya apa yang sebenarnya dilakukan. Ki Ageng Makukuhan mengatakan bahwa sedang berdoa kepada Yang Maha Kuasa agar panen tembakaunya bisa berhasil dan melimpah.
Warga Tertarik Berdoa dengan Caranya
Warga setempat yang masih mengikuti kepercayaan turun-temurun awalnya tidak terlalu memperhatikan ucapan Ki Ageng Makukuhan. Namun dia membuktikan saat panen raya tiba, hasil panen tembakaunya jauh melimpah kala itu.
Warga seketika tertarik untuk belajar cara memohon atau berdoa yang baik kepada Tuhan. Mulai saat itu penyebaran Agama Islam perlahan mulai menyebar di daerah ini.
Konon ada dua versi letak makam Ki Ageng Makukuhan. Versi pertama ada di Kecamatan Kedu, dan kedua ada di Bumi Makukuhan. Namun menurut informasi, lokasi yang berada di Kedu hanyalah petilasan Ki Ageng Makukuhan, sedangkan makam aslinya ada di Bumi Makukuhan.
Video Lengkap
Berikut video Bumi Makukuhan selengkapnya .
(mdk/thw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejarah Padang Mangateh, Peternakan Tertua dan Terbesar di Sumatra Barat Warisan Kolonial
Sebuah daerah khusus peternakan ini dikenal mirip seperti padang rumput yang berada di Selandia Baru dan didirikan langsung oleh Pemerintah Hinda Belanda.
Baca SelengkapnyaSejarah Perayaan Imlek di Indonesia, dari Pelarangan hingga Penetapan Hari Libur Nasional
Perayaan Hari Raya Imlek bagi masyarakat Tionghoa di Indonesia akan segera tiba, berikut sejarahnya.
Baca SelengkapnyaSejarah Sei Rampah, Wilayah yang Terkenal Banyak Tanaman Rempah
Wilayah yang terletak di Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) dulunya dikenal sebagai kota yang kaya akan rempah-rempah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mengenal Tradisi Nganggung, Bentuk Gotong Royong Masyarakat Bangka Belitung
Biasanya, tradisi ini dilaksanakan ketika hari besar Islam yaitu Idulfitri, Maulid Nabi, dan juga Iduladha.
Baca SelengkapnyaMengenal Sekura, Tradisi Masyarakat Lampung Rayakan Lebaran dengan Sukacita
Topeng-topeng ini sudah ada sejak zaman Kesultanan Banten ketika menguasai wilayah Sumatra.
Baca SelengkapnyaSejarah Ketupat di Momen Lebaran, Menyimpan Makna Mendalam
Sejarah ketupat di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh budaya dan agama yang datang bersama para pedagang dan penyebar agama.
Baca SelengkapnyaSejarah Pertempuran Lima Hari Lima Malam, Perang Tiada Henti Pasukan TRI Melawan NICA di Kota Palembang
Perjuangan dan semangat yang dimiliki pasukan tentara Indonesia melawan Belanda demi mempertahankan kemerdekaan begitu besar dalam peristiwa ini.
Baca SelengkapnyaMengenal Bebehas, Tradisi Mengumpulkan Beras ala Masyarakat Muara Enim yang Mulai Ditinggalkan
Dari tahap awal sampai akhir, tradisi ini melibatkan orang banyak alias dikerjakan secara bergotong-royong dan dilaksanakan dengan penuh suka cita.
Baca SelengkapnyaSejarah Pemilu Indonesia dari Masa ke Masa Sejak Tahun 1955
Mengetahui sejarah Pemilu di Indonesia dari masa ke masa sejak tahun 1955 sampai 2024.
Baca Selengkapnya