Rekonsiliasi Adalah Bentuk Pemecahan Konflik, Ketahui Prinsip Hingga Syaratnya
Merdeka.com - Rekonsiliasi merupakan salah satu jenis penyelesaian dalam konflik. Konflik sendiri merupakan suatu hal yang biasa terjadi saat terjadi interaksi, baik sesame individu maupun antar kelompok.
Biasanya, konflik tersebut seringkali dianggap sebagai sesuatu yang mampu memecah belah beberapa pihak yang terlibat di dalamnya. Namun, dalam ilmu sosiologi, konflik tersebut tidak selamanya dianggap sebagai sesuatu yang buruk atau negatif.
Sebaliknya, terjadinya suatu konflik dalam sebuah masyarakat justru dapat menimbulkan sejumlah dampak positif untuk keberlangsungan hidup bermasyarakat. Hal tersebut tercermin dari adanya dua kategori pemecahan suatu konflik yakni secara positif dan negatif.
Salah satu kategori pemecahan masalah secara positif yakni rekonsiliasi. Secara tidak langsung, pemecahan konflik secara positif tersebut cenderung menghindari pertikaian ataupun kekerasan yang justru dapat memicu timbulnya masalah baru di dalam suatu masyarakat.
Lantas apa sebenarnya yang disebut sebagai rekonsiliasi tersebut? Simak penjelasan selengkapnya seperti yang berhasil dirangkum dari berbagai sumber berikut ini.
Konsep Rekonsiliasi
Pada dasarnya, rekonsiliasi merupakan suatu istilah dalam ilmu sosial yang memiliki keterkaitan dengan munculnya konflik. Berdasarkan para ahli, rekonsiliasi konflik merupakan suatu usaha untuk menyelesaikan permasalahan di masa lampau dengan memperbarui hubungan pada perdamaian yang harmonis dan baik.
Sehingga, munculnya suatu konflik ke dalam kehidupan bermasyarakat tersebut justru dilihat sebagai sesuatu yang membangun. Memang, pada awalnya konflik tersebut cenderung dapat menimbulkan gesekan antar pihak dalam hal berpendapat. Sebab, perbedaan pendapat tersebut rentan untuk dialami pada suatu masyarakat yang berkelompok.
©Shutterstock/Golden Pixels LLC
Terlebih pada masyarakat yang memiliki banyak identitas seperti di Indonesia. Indonesia merupakan salah satu negara terbesar di dunia yang kental dengan unsur multikulturalisme. Tak jarang, masyarakat di dalamnya pun seringkali memiliki konflik yang rentan memecah belah persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia.
Kendati demikian, konflik yang seringkali muncul tersebut haruslah dilihat sebagai sesuatu yang membangun dan bernilai positif bagi kehidupan mendatang. Melalui konflik, maka masyarakat pun sebenarnya turut andil dalam memperbaiki hubungan antara satu dengan yang lainnya.
Perbedaan Rekonsiliasi dengan Pemecahan Konflik Lainnya
Untuk menyelesaikan konflik secara damai, sebenarnya terdapat banyak cara yang mampu ditempuh pihak yang berkonflik. Di antaranya yakni berupa proses penyelesaian konflik, resolusi konflik, dan rekonsiliasi itu sendiri.
©©2012 Merdeka.com
Menurut Kelmann, di antara ketiganya tersebut terdapat perbedaan yang cukup signifikan yakni sebagai berikut:
Penyelesaian KonflikPenyelesaian konflik merupakan sebuah proses pencapaian kesepakatan antara pihak berkonflik dengan mengakomodasi kepentingan masing-masing. Hal ini pun dapat dilakukan melalui banyak metode dan proses.
Resolusi KonflikResolusi konflik merupakan pemecahan masalah yang ditandai dengan adanya perubahan pada hubungan para pihak yang berkonflik. Hal tersebut terjadi lantaran masih adanya sikap dan rasa tidak percaya antara satu sama lain.
RekonsiliasiRekonsiliasi merupakan suatu bentuk penyelesaian konflik yang justru menumbuhkan rasa percaya antar pihak yang tengah berkonflik. Hal tersebut dapat dicapai melalui proses penerimaan dan rasa tanggung jawab yang mulai terbangun.
Prinsip Rekonsiliasi
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, rekonsiliasi konflik merupakan bentuk pemecahan masalah dengan menilai bahwa hal tersebut dapat menimbulkan suatu dampak yang positif. Secara lebih lanjut, rekonsiliasi tersebut memiliki beberapa prinsip yang harus diketahui bagi kedua belah pihak.
©©2012 Merdeka.com
Beberapa prinsip dalam rekonsiliasi disebut haruslah terpenuhi untuk mencapai suatu dampak yang positif berupa perdamaian di dalam kehidupan bermasyarakat. Prinsip dalam rekonsiliasi tersebut adalah sebagai berikut:
Membangun Kepercayaan KembaliSebuah pemecahan konflik yang hendak diselesaikan dengan cara anti kekerasan haruslah berpedoman pada satu hal yakni adanya kepercayaan kembali di antara pihak-pihak yang berkonflik. Dengan membangun kepercayaan kembali, maka konflik pun dapat menghasilkan suatu evaluasi bagi masyarakat itu sendiri.
Penerimaan Kelompok LainPrinsip yang tak kalah pentingnya untuk diterapkan pada saat proses rekonsiliasi konflik adalah adanya penerimaan dari kelompok lain. Pihak yang berkonflik tersebut harus memiliki pandangan terbuka satu sama lain atas terjadinya suatu konflik tersebut. Hal ini akan menghindarkan masyarakat dari kekerasan.
Syarat Rekonsiliasi
Selain prinsip, rekonsiliasi juga memiliki beberapa syarat yang seharusnya juga dipenuhi oleh para pihak berkonflik. Beberapa syarat tersebut antara lain yakni sebagai berikut:
Dua Belah Pihak MengakuiSyarat yang pertama ini mengharuskan para pihak berkonflik memiliki kerendahan hati untuk saling menerima dan mengakui kesalahan masing-masing. Dengan begitu, pemecahan konflik dapat mengarah pada perdamaian.
Adanya Tanggung JawabTidak cukup hanya mengakui, namun para pihak yang berkonflik pun juga harus memiliki rasa tanggung jawab dan moral tinggi terhadap konflik yang terkait dengan nonperikemanusiaan.
©Shutterstock/Dmitriy Shironosov
Perdamaian Merupakan Landasan MoralSyarat terjadinya rekonsiliasi yang berikutnya adalah pandangan positif terhadap perdamaian. Perdamaian haruslah dilihat sebagai sesuatu landasan moral yang mampu mendukung kehidupan bermasyarakat yang bermartabat dan luhur.
Mengevaluasi KonflikSyarat berikutnya yakni konflik justru dilihat sebagai sesuatu bahan masukan bagi masyarakat. Konflik yang terjadi di dalam suatu masyarakat mampu dievaluasi sehingga kehidupan masyarakat pun menjadi semakin maju dan nyaman bagi para anggota di dalamnya.
(mdk/mta)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Macam-Macam Konflik, Penyebab, dan Contohnya
Konflik adalah suatu proses sosial yang terjadi ketika ada perbedaan pandangan atau kepentingan antara dua pihak atau lebih.
Baca SelengkapnyaJenis-Jenis Konflik dalam Masyarakat, Berikut Penyebabnya
Konflik adalah suatu keadaan di mana terjadi ketegangan, pertentangan, atau perselisihan antara dua pihak atau lebih yang memiliki kepentingan berbeda.
Baca SelengkapnyaKonflik Vertikal Adalah Konflik Antar Golongan yang Berbeda, Berikut Penjelasannya
Konflik vertikal mengacu pada bentuk konflik atau pertentangan yang terjadi antara tingkatan atau lapisan yang berbeda dalam struktur organisasi atau masyarakat
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kesenjangan adalah Perbedaan yang Tak Seimbang, Ketahui Berbagai Contohnya
Masalah kesenjangan ini tidak hanya terjadi dalam aspek sosial masyarakat, tetapi juga berbagai aspek lainnya.
Baca SelengkapnyaBenarkah Resolusi Membuat Stres? Ternyata Ini Faktanya
Stres telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan setiap individu. Salah satu momen yang seringkali menjadi pemicu stres adalah saat menyusun resolusi.
Baca Selengkapnya11 Prinsip Pemilu beserta Tujuan, Fungsi, dan Asasnya
Prinsip-prinsip dalam pemilu adalah kriteria yang harus dipenuhi oleh penyelenggara pemilu agar pemilu berjalan dengan demokratis dan transparan.
Baca SelengkapnyaPrinsip Pemilu, Tujuan, dan Fungsinya yang Penting Dipelajari
Prinsip-prinsip dasar pemilu mencerminkan nilai-nilai demokratis yang mendasari proses ini.
Baca SelengkapnyaJadikan Perbedaan Kekuatan Cegah Masuknya Paham Radikal Intoleran
Masyarakat jangan mudah terpapar informasi hoaks dan ujaran kebencian yang dapat memicu konflik.
Baca SelengkapnyaContoh Permasalahan Lingkungan dan Solusinya, Cara Terbaik Antisipasi Bencana
Merdeka.com merangkum informasi tentang contoh permasalahan lingkungan hidup dan solusinya.
Baca Selengkapnya