Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pesan Menohok Febri Diansyah: Mereka yang Teguh Lawan Korupsi Justru Disingkirkan!

Pesan Menohok Febri Diansyah: Mereka yang Teguh Lawan Korupsi Justru Disingkirkan! Febri Diansyah. ©2019 Merdeka.com/Dwi Narwoko

Merdeka.com - Mantan juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah, angkat bicara soal Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) sebagai syarat alih status pegawai menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) di KPK.

Menurut Febri, sejumlah pegawai KPK mestinya tak lagi dipertanyakan terkait wawasan kebangsaan yang mereka miliki. Melalui cuitannya di Twitter, ia pun memberikan pesan menohok. Berikut ulasannya:

Komentar Menohok Febri Diansyah

twitterfebridiansyah

Twitter/@febridiansyah ©2021 Merdeka.com

Melalui cuitan di akun Twitter pribadinya, Febri Diansyah memberikan komentar menohok menanggapi isu yang tengah beredar. Menurutnya, yang pantas disebut tak berwawasan kebangsaan itu adalah para koruptor. "Yang tidak berwawasan kebangsaan itu ya koruptor, bukan pemburu koruptor," kata Febri dalam cuitannya.Ia mengatakan, selama ini para koruptorlah yang sudah mengeksploitasi dan mencuri hak-hak rakyat. Dan para pegawai KPK itulah yang selama ini berjuang melawan para koruptor. "Negeri ini dieksploitasi. Dihisap. Hak rakyat dicuri. Wawasan kebangsaan seperti apa yang dimiliki koruptor?" tulis Febri."Mereka yang teguh melawan korupsi justru disingkirkan dengan alasan tidak lulus tes wawasan kebangsaan? Logika," pungkasnya.

Febri Diansyah Sebut Hal Ini Upaya Pelemahan KPK

Di cuitannya yang lain, Febri menyinggung upaya pemberangusan sejumlah pegawai KPK itu sebagai bentuk pelemahan KPK. Orang-Orang dengan kredibilitas tinggi dicurigai sengaja disingkirkan melalui tes dengan dalih wawasan kebangsaan.  Menurutnya, jika benar ini semua merupakan hasil dari disahkannya UU KPK Nomor 19 Tahun 2019 yang semakin melemahkan KPK. "Jika mereka yg bersih dan berjuang membongkar skandal korupsi justru ingin diusir dari lembaga antikorupsi, inilah yg sesungguhnya pantas disebut pembusukan upaya pemberantasan korupsi," kata Febri.

KPK Umumkan Hasil Tes Wawasan Kebangsaan

Sementara itu, pihak Komisi Pemberantasan Korupsi secara resmi telah mengumumkan hasil Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) pada Rabu, (5/5) kemarin. Dalam konferensi pers yang dilaksanakan di Gedung Merah Putih, Jakarta itu, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Firli Bahuri menyebut dari 1.351 pegawai KPK yang mengikuti tes wawasan kebangsaan, 75 orang dinyatakan tidak lulus.Namun, ia menegaskan bahwa pihaknya tidak akan melakukan pemecatan terhadap 75 pegawai KPK yang tidak lolos tes TWK. Ia memastikan, hingga saat ini, KPK tidak pernah membicarakan sedikitpun soal pemecatan.

kpk umumkan 75 pegawai tidak lolos tes wawasan kebangsaan

©2021 Liputan6.com/Helmi Fithriansyah

"Saya ingin katakan, sampai hari ini KPK tidak pernah mengatakan dan menegaskan ada proses pemecatan, KPK juga tidak pernah bicara memberhentikan orang dengan tidak hormat, KPK juga tidak pernah bicara soal memberhentikan pegawainya. Tidak ada," kata Firli dalam konferensi pers. Sementara itu, nama-nama pegawai yang tidak lolos dalam tes wawasan kebangsaan itu disebut akan diumumkan secara resmi setelah ada surat keputusan dari Sekjen KPK.

(mdk/khu)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jelang Pencoblosan, Anies Berharap Tidak Ada Lagi Pelanggaran Etik

Jelang Pencoblosan, Anies Berharap Tidak Ada Lagi Pelanggaran Etik

DKPP menyatakan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy'ari melanggar etik.

Baca Selengkapnya
Kesaksian Bos Toko Semangka Kramatjati Karyawannya Jadi Korban Penganiayaan OTK Hingga Tewas

Kesaksian Bos Toko Semangka Kramatjati Karyawannya Jadi Korban Penganiayaan OTK Hingga Tewas

Korban dianiaya dengan cara disiram diduga dengan air keras lalu dibacok dengan celurit.

Baca Selengkapnya
5 Perampok Bercadar Sekap Karyawan SPBU di Kediri, Gasak Uang Rp35 Juta

5 Perampok Bercadar Sekap Karyawan SPBU di Kediri, Gasak Uang Rp35 Juta

Kedua tangannya diikat dengan sabuk dan mulutnya disumpal kain.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Gandeng Ratusan Pembalap, Polisi Berantas Balap Liar yang Bikin Resah Warga Pekanbaru

Gandeng Ratusan Pembalap, Polisi Berantas Balap Liar yang Bikin Resah Warga Pekanbaru

Polisi mengumpulkan ratusan pebalap. Tujuannya untuk deklarasi berantas balap liar yang meresahkan masyarakat di sana.

Baca Selengkapnya
Kisah Pilu Gadis di Surabaya: Mengadu Dicabuli Kakak, Malah Digilir Ayah Kandung dan 2 Paman

Kisah Pilu Gadis di Surabaya: Mengadu Dicabuli Kakak, Malah Digilir Ayah Kandung dan 2 Paman

Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono menyatakan, keempat pelaku sudah ditangkap pihaknya.

Baca Selengkapnya
4 Sekeluarga Tewas di Musi Banyuasin Diduga Korban Perampokan, Ini Analisis Polisi

4 Sekeluarga Tewas di Musi Banyuasin Diduga Korban Perampokan, Ini Analisis Polisi

4 Sekeluarga Tewas di Musi Banyuasin Diduga Korban Perampokan, Polisi Temukan Petunjuk

Baca Selengkapnya
Dieksekusi, 78 Pegawai KPK Serentak Minta Maaf Terlibat Pungli di Rutan

Dieksekusi, 78 Pegawai KPK Serentak Minta Maaf Terlibat Pungli di Rutan

Permintaan maaf tersebut dibacakan langsung oleh para pegawai yang dijatuhi sanksi berat oleh Dewan Pengawas (Dewas) KPK.

Baca Selengkapnya
Polisi Ancam Jemput Paksa Siskaeee Jika Kembali Mangkir Pemeriksaan

Polisi Ancam Jemput Paksa Siskaeee Jika Kembali Mangkir Pemeriksaan

Siskaeee sedianya dipanggil untuk dimintai keterangan sebagai tersangka pada Senin 15 Januari 2024 kemarin. Namun Siskaeee mangkir.

Baca Selengkapnya
Diduga Kelelahan Pengamanan Pemilu, Anggota Polsek Candisari Semarang Meninggal Dunia

Diduga Kelelahan Pengamanan Pemilu, Anggota Polsek Candisari Semarang Meninggal Dunia

Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar mengakui banyak anggotanya yang tugas mengawal pemilu jatuh sakit akibat kelelahan.

Baca Selengkapnya