Profil Dirjen Pajak Suryo Utomo
Merdeka.com - Gaya hidup pegawai pajak menjadi sorotan setelah kasus Mario Dandy Satrio menganiaya David. Akibat ulah sang anak, orang tua kena getahnya.
Dari kasus itu, terungkap harta fantastis Rafael Alun Trisambodo, ayah Dandy. Sri Mulyani sampai meminta Dirjen Pajak Suryo Utomo menjelaskan asal usul hartanya. Bahkan hingga akhirnya membubarkan komunitas pecinta moge pegawai pajak.
Direktorat Jenderal Pajak langsung menjadi sorotan. Direktorat yang dipimpin oleh Suryo Utomo ini kembali menjadi sorotan setelah mencuatnya kasus Mario Dandy. Inilah profil Suryo Utomo, melansir dari berbagai sumber, Senin (27/2), simak ulasan informasinya berikut ini.
Profil Suryo Utomo
Suryo Utomo adalah Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Sejak 1 November 2019, dia menggantikan posisi Robert Pakpahan.
Sebelumnya, Suryo menjabat sebagai Staf Ahli Menteri Keuangan bidang Kepatuhan Pajak.
Dia merupakan lulusan dan meraih gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Diponegoro pada tahun 1992. Pada tahun 1998, Suryo memperoleh gelar barunya usai melanjutkan pendidikan Master of Business Taxation di University of Southern California, Amerika Serikat.
Jejak Karier Suryo
Suryo mengawali kariernya di dunia keuangan pada tahun 1993. Saat itu, dia menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai pelaksana di Kementerian Keuangan di Sekretariat Direktorat Jenderal Pajak, Direktorat Jenderal Pajak.Pada tahun 1998, dia pernah menjabat sebagai Kepala Seksi PPN Industri. Kemduian di tahun 2002, Suryo menjabat sebagai Kepala Seksi Pajak Penghasilan Badan. Di tahun yang sama, Suryo dipromosikan menjadi Kepala Subdirektorat Pertambahan Nilai Industri.Adapun riwayat jabatan Suryo Utomo Dirjen yang diperintah Sri Mulyani untuk membubarkan klub moge pegawai pajak adalah sebagai berikut:
Harta Rafael Alun Pegawai Pajak Eselon III Terlalu Mewah
Suryo Utomo kini diperintah Sri Mulyani untuk membubarkan klub moge pegawai pajak. Ini merupakan imbas dari mencuatnya kasus Dandy, putra dari Rafael Alun yang diduga melakukan perbuatan penganiayaan terhadap David. Rafael sendiri merupakan pejabat eselon III Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jakarta Selatan II.Hobi Mario pamer mobil dan motor mewah kemudian membuat publik menaruh curiga kepada Rafael sebagai pegawai pajak. Sebab, nilai kekayaan Rafael dinilai terlalu mewah jika dibandingkan dengan pendapatan PNS Eselon III.Pada situs e-lhkpn, total kekayaan Rafael mencapai Rp56,1 miliar yang terdiri dari properti, surat berharga kas dan setara kas, tanah, dan transportasi. Sementara, pendapatan per bulan Rafael sebagai Eselon III ditaksir antara Rp37.219.800 - Rp46.478.000. Jumlah ini mencakup gaji pokok dan tunjangan berdasarkan peringkat jabatan.Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pun angkat suara atas polemik ini. Pelaksana tugas (Plt) Juru Bicara KPK Bidang Pencegahan, Ipi Maryati Kuding memastikan pihaknya selalu memverifikasi dan memvalidasi kekayaan yang dilaporkan.KPK, kata Ipi, juga dapat menilai kewajaran harta yang dilaporkan oleh penyelenggara negara dengan melakukan pemeriksaan lebih lanjut."Salah satunya dengan melakukan penelusuran secara elektronik kepada instansi-instansi terkait tentang kepemilikan harta atau aset, seperti kepemilikan tanah mengonfirmasi kepada ATR/BPN, transaksi keuangan kepada lembaga perbankan, asuransi, atau pasar modal," kata Ipi saat dikonfirmasi merdeka.com, Kamis (23/2).Ipi juga menyampaikan bahwa KPK tengah menelisik sumber aset yang Rafael yang tidak dilaporkan dalam e-lhkpn."Saat ini KPK sedang melakukan penelusuran lebih jauh terkait kepemilikan harta tersebut," pungkasnya.
(mdk/tan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sidang pembacaan tuntutan terhadap terdakwa kasus penganiayaan David Ozora, Mario Dandy dan Shane Lukas oleh Jaksa Penuntut Umum ditunda hingga 15 Agustus.
Baca SelengkapnyaSidang tuntutan ini buntut kasus penganiayaan terhadap David Ozora pada Februari lalu.
Baca SelengkapnyaKejadian bermula saat pelaku Sovianyanto (22) menghampiri rumah kost teman perempuannya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Keterampilannya menjahit tak bisa dipisahkan dari masa kecilnya
Baca SelengkapnyaSuhartoyo pun menyindir Margarito seperti menghindar karena tidak menguasai materi yang ditanyakan.
Baca SelengkapnyaPrabowo membuka semua kekuatan untuk bisa bergabung dengannya.
Baca SelengkapnyaCak Imin bereaksi dingin ditanya pertemuan Prabowo dan Surya Paloh.
Baca SelengkapnyaRatu Adil berkisah tentang kehidupan seorang perempuan bernama Lasja (Dian Sastro) yang dalam waktu singkat hidupnya berubah 180 derajat.
Baca SelengkapnyaGibran juga enggan menanggapi langkah PDIP yang akan mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) untuk perkara Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya