Merdeka.com - Selama ini Yahudi dan Islam masih sering dianggap bermusuhan akibat permasalahan politik di negara masing-masing.

Padahal, penganut kedua agama tersebut tidak benar-benar saling membenci. Sebuah video memperlihatkan seorang Yahudi masuk ke dalam masjid usai salat Jumat.

Pada momen tersebut, jemaah Muslim yang masih berada di dalam masjid pun menyambut baik dengan ramah pria yang ingin berdoa itu. Simak ulasannya.

Pria Yahudi Berdoa ke Masjid

©2023 Merdeka.com/tiktok.com/initiald392

Video yang diunggah oleh akun Tiktok @initiald392 memperlihatkan seorang Yahudi yang mengenakan pakaian hitam dan bertopi masuk ke dalam masjid untuk berdoa.

Dia meminta izin untuk masuk kepada seorang jemaah lantaran ingin berdoa. Dia kemudian dipersilakan masuk untuk berdoa. Pria Yahudi itu juga bahkan mendapatkan sambutan dengan ucapan selamat.

“Apa saya boleh berdoa di sini?” tanya pria Yahudi bernama Lewi.

“Ya, Anda boleh berdoa di sini terlepas dari apapun kepercayaan Anda,” jawab salah seorang jemaah Muslim.

Jemaah Tidak Terganggu

©2023 Merdeka.com/tiktok.com/initiald392

Pria Yahudi itu berdiri di salah satu shaf di samping seorang pria yang tengah menjalankan salat.

Dia menanyakan kepada pria di sampingnya apakah terganggu dengan aktivitas berdoa yang dilakukan oleh pria Yahudi tersebut. Jemaah Muslim itu berkata bahwa dia tidak terganggu.

“Apa Anda tak masalah jika saya berdoa di dekat Anda?” tanya Lewi, pria Yahudi kepada jemaah di sampingnya.

“Tidak. Ini adalah rumah Allah,” jawab jemaah tersebut.

Gaungkan Toleransi

©2023 Merdeka.com/tiktok.com/initiald392

Aksi pria Yahudi yang masuk ke masjid seusai salat Jumat itu mencerminkan perilaku toleransi yang selama ini diajarkan oleh berbagai agama.

Sang manajer masjid menghampiri pria Yahudi itu dan mengajaknya berbicara. Bahkan sang manajer mengaku senang bertemu Lewi di dalam masjid.

“Saya senang bertemu dengan Anda. Saya manajer di sini. Ya, kita berdoa kepada Tuhan yang sama. Kita semua beribadah dengan damai jadi kita bisa beribadah bersama,” ujar sang Manajer bernama Osama.