Pria Ini Nekat Panjat Tembok Rumah Sakit Demi Temani Ibu yang Terinfeksi Covid-19

merdeka.com Sekitar 3 Tahun yang lalu

Merdeka.com - Membahagiakan serat menghabiskan waktu bersama orangtua merupakan salah satu impian setiap anak. Meskipun sudah beranjak dewasa, kehangatan orangtua akan tetap menjadi yang terbaik. Begitu pula yang dirasakan oleh pria asal Palestina ini.

Dia rela memanjat tembok rumah sakit untuk bisa menemani sang ibu. Diketahui, sang ibu didiagnosis menderita kanker serta terinfeksi virus Covid-19. Seperti yang diketahui, pasien Covid-19 tidak diperbolehkan dijenguk oleh keluarganya.

Penasaran dengan kisah pria asal Palestina ini? Melansir dari Mirror.co.uk, Senin (27/7/2020), simak ulasan informasinya berikut ini.

Menemani Ibu Tiap Hari

Pria yang diketahui bernama Jihad Al-Suwaiti ini rela memanjat tembok rumah sakit setiap hari. Bukan tanpa alasan, Jihad melakukan tindakan tersebut untuk bisa menemani sang ibu yang dirawat di rumah sakit itu.

seorang pria nekat panjat tembok rumah sakit

Pria berusia 30 tahun ini memiliki keinginan yang menyentuh. Pria asal Hebron, Palestina ini ingin lebih dekat dan menghabiskan waktu dengan sang ibu lebih lama, sebelum sang ibu meninggal dunia.

Menderita Kanker dan Covid-19

Dikatakan sebelumnya, ibu Jihad didiagnosis menderita kanker dan terinfeksi virus Covid-19. Karena rumah sakit sebagai salah satu tempat penyebaran paling tinggi, keluarga pasien tidak diperbolehkan menjenguk. Hal ini lah yang membuat Jihad rela memanjat tembok rumah sakit. Menurut petugas rumah sakit, Jihad akan duduk di ambang jendela sembari mengawasi sang ibu."Dia memanjat pipa di gedung untuk bangun ke tempat untuk melihat ibunya, yang berada di lantai dua,” tutur salah satu petugas rumah sakit.

Sudah Diperingatkan

Pihaknya mengatakan sudah memperingatkan Jihad untuk tidak memanjat tembok rumah sakit. Akan tetapi, pria berusia 30 tahun itu tetap melakukannya dan terus duduk mengawasi ibunya yang sedang berjuang melawan penyakitnya."Dia menghabiskan sebagian besar harinya di sana, mengamati kondisi ibunya dari luar jendela. Dia baru turun setelah dia yakin ibunya sudah tertidur," tambahnya.

Meninggal Dunia 5 Hari Usai Dirawat

Ibu Jihad yang bernama Rasmi Suwaiti sudah berjuang melawan kanker leukimia sebelumnya. Wanita berusia 73 tahun itu kemudian didiagnosis terinfeksi virus Covid-19. seorang pria nekat panjat tembok rumah sakit

Menurut laman berita Syas, Rasmi Suwaiti hanya mampu bertahan di rumah sakit selama 5 hari. Hingga pada akhirnya, ibu Jihad menghembuskan napas terakhirnya.

Jihad Sangat Dekat dengan Ibu

Jihad diketahui memang sangat dengan dengan sang ibu. Hal ini dikatakan langsung oleh saudara laki-laki Jihad Al-Suwaiti.“Dia sangat dekat dengan ibu kami, terutama sejak ayah kami meninggal 15 tahun yang lalu." tutur saudara laki-lakinya.

Hari Terakhir Memanjat Tembok

Sebelum meninggal dunia, kondisi sang ibu sempat mengalami penurunan. Melihat hal tersebut, Jihad mencoba untuk memasuki ruang rawat sang ibu.Dilaporkan, pada tanggal 16 Juli adalah hari terakhir Jihad memanjat tembok. Pada hari itu, Jihad untuk terakhir kalinya mengucapkan selamat tinggal melalui jendela Unit Perawatan Intensif (ICU) untuk sang ibu.

Kaget dan Berusaha Menerima

Jihad Al-Suwaiti merasa kaget saat sang ibu menghembuskan napas terakhir. Meski begitu, dirinya berusaha untuk menerima kenyataan yang ada. "Ibu kami juga berjuang melawan leukemia sebelum didiagnosis dengan Covid-19 beberapa minggu yang lalu. Ketika Jihad diberitahu tentang kematian ibu kami, dia marah dan kaget," tutur saudara laki-laki Jihad"Sekarang dia tampaknya telah menerima kenyataan," tambahnya.

(mdk/tan)

ATAU

Geser ke atas Berita Selanjutnya