Potret Moeldoko Dilantik Presiden SBY Jadi Panglima TNI, Istrinya Sampai Cium Tangan
Merdeka.com - Nama Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, belakangan ini tengah ramai menjadi sorotan setelah ia ditetapkan sebagai Ketua Umum Partai Demokrat periode 2021-2025 versi Kongres Luar Biasa (KLB). Penetapan tersebut, dilakukan melalui KLB Demokrat yang diadakan di Deli Serdang, pada Jumat (5/3) lalu.
Menanggapi penunjukkan Moeldoko sebagai Ketum Demokrat, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menegaskan hal itu tidak sah dan ilegal. Dia juga mengaku menyesal pernah memberikan jabatan kepada Moeldoko sebagai Panglima TNI ketika ia masih menjadi Presiden.
Hal tersebut ia sampaikan dalam video konferensi pers yang dilakukan pada Jumat lalu. Berikut potret kilas balik momen saat Moeldoko dilantik sebagai Panglima TNI oleh SBY:
Momen SBY Lantik Moeldoko
©Rumgapres/Abror Rizki
Pada tahun 2013 lalu, Susilo Bambang Yudhoyono secara resmi melantik Jenderal Moeldoko menjadi Panglima TNI untuk menggantikan Laksamana TNI Agus Suhartono dan Letjen TNI Budiman.
Pelantikan tersebut, dilaksanakan pada (30/8/2013) di Istana Negara. Setelah dilantik SBY, Moeldoko pun resmi menjadi orang nomor satu di militer.
Istri Moeldoko Cium Tangan SBY
©Rumgapres/Abror Rizki
Bisa dibilang jika hubungan antara Moeldoko dan SBY kala itu cukup dekat. Berdasarkan pantauan merdeka.com di lokasi saat itu, setelah acara pelantikan itu istri Moeldoko yakni Koesni Harningsih bahkan langsung mencium tangan SBY dan mendiang Ibu Ani Yudhoyono.
Karir Moeldoko Terus Berkembang Sejak Pemerintahan Presiden SBY
©Rumgapres/Abror Rizki
Karir kemiliteran Moeldoko terus berkembang sejak era kepemimpinan SBY sebagai presiden. Pada 2008, ia menjabat Direktur Doktrin Kodiklat TNI AD dan Kepala Staf Komando Daerah Militer Jakarta Raya (Kasdam Jaya).Pada 2010, Moeldoko mengalami tiga kali perubahan jabatan. Dimulai dari Pangdiv 1/Kostrad, Pangdam XII/Tanjungpura, dan Pangdam III/Siliwangi. Di bulan yang sama setelah menjadi Pangdam III, ia menjabat sebagai Wakil Gubernur Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhannas). Februari 2013, Moeldoko mendapatkan posisi sebagai Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad) sebelum akhirnya menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) di bulan Mei tahun yang sama.
SBY Jadikan Moeldoko Orang Nomor Satu di Militer
©Rumgapres/Abror Rizki
Puncak karier militer Moeldoko terjadi pada 30 Agustus 2013 setelah ia dilantik menjadi Panglima TNI oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Merdeka. Dilantiknya Moeldoko sebagai Panglima, tentu menjadikan dirinya sebagai orang nomor satu di kemiliteran Indonesia. Posisi ini diembannya hingga 2015 atau ketika era pemerintahan Presiden Jokowi.
Beredar Foto Moeldoko Cium Tangan SBY
Setelah ditetapkannya Moeldoko sebagai Ketua Umum Demokrat, sosoknya pun kemudian menjadi sorotan masyarakat. Belakangan ini bahkan beredar di media sosial, sebuah foto yang memperlihatkan momen saat Moeldoko tengah mencium tangan SBY. Foto itupun kemudian viral dan menuai beragam komentar dari warganet.
©2021 Merdeka.com
SBY Sebut Malu dan Menyesal Pernah Angkat Meldoko jadi Panglima TNI
Kemelut internal Partai Demokrat dan simpang siur kabar kudeta kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), sebenarnya telah berlangsung selama sebulan terakhir. SBY menyebut, aksi kudeta yang dilakukan Moeldoko terhadap putra sulungnya itu, sangat tidak terpuji dan jauh dari sikap kesatria."Sebuah perebutan kepemimpinan yang tidak terpuji dan jauh sikap ksatria dan nilai moral. Hanya mendatangkan malu bagi perwira dan prajurit yang pernah bertugas di jajaran TNI," ujar SBY dalam konferensi pers, Jumat (5/3).Selain itu, SBY juga mengatakan bahwa dirinya merasa malu dan bersalah pernah memberikan jabatan sebagai Panglima TNI kepada Moeldoko. "Termasuk rasa malu dan rasa bersalah saya yang dulu beberapa kali memberikan kepercayaan dan jabatan kepadanya. Saya mohon ampun kehadirat Allah SWT tuhan yang maha kuasa atas kesalahan saya itu," pungkasnya.
(mdk/khu)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Moeldoko Nilai Pernyataan Jokowi Bukan Semerta-merta Mempersiapkan Diri untuk Kampanye
Jokowi mengatakan, seorang presiden boleh memihak juga melakukan kampanye. Pernyataan Jokowi itu menuai pro dan kontra.
Baca SelengkapnyaMoeldoko soal Presiden Boleh Kampanye & Memihak: Hukum Jangan Diukur Pakai Perasaan
Moeldoko menjelaskan dalam UU Pemilu sudah diatur bahwa presiden, wakil presiden yang melakukan kegiatan kampanye tidak boleh menggunakan fasilitas negara, kecu
Baca SelengkapnyaSebelum Dilantik jadi Menteri ATR, AHY Malam-Malam Datangi Dua Tokoh Penting
AHY sempat datangi dua tokoh penting ini sebelum dilantik Presiden Jokowi jadi Menteri ATR/BPN.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Usai Salaman dengan AHY, Moeldoko: Namanya Rekan Satu Kabinet
Ini kali pertama Moeldoko bertemu dan bersalaman dengan AHY, usai konflik di Partai Demokrat.
Baca SelengkapnyaTKN: Prabowo Pasti Menang jadi Presiden Kalau Didukung Milenial
Kalau milenial pilih Prabowo, maka beliau yang akan terpilih menjadi presiden," kata Juri
Baca SelengkapnyaPotret Lawas Presiden Soeharto Mendapat Pangkat Jenderal Besar Bintang 5, Didampingi Sosok Jenderal Bintang 4
Sesaat setelah diberi pangkat, Soeharto mengabadikan momen dengan sosok jenderal bintang 4.
Baca SelengkapnyaMomen AHY dan Moeldoko Bertemu di Sidang Kabinet, Saling Bersalaman
Sebelumnya, Moeldoko tidak dapat menghadiri acara pelantikan AHY sebagai Menteri ATR/BPN.
Baca SelengkapnyaTKN: Anies-Muhaimin Maupun Ganjar-Mahfud Bukan Musuh Kita
Bahkan, kata Rosan, Prabowo sudah menyatakan secara terbuka jika terpilih menjadi Presiden akan merangkul semua pihak.
Baca SelengkapnyaSosok Mantan Panglima TNI Ini Jadi Mentor Ganjar Jelang Debat Capres Tema Pertahanan
Ganjar mengaku sudah siap menghadapi debat kedua capres tersebut.
Baca Selengkapnya