Perjuangan Bidan Norbayah, Taklukan Medan Terjal Demi Layani Masyarakat Pelosok
Merdeka.com - Bidan merupakan orang yang berjasa membantu kelahiran ibu dan buah hati. Tak hanya bertugas di rumah sakit dan klinik, bidan juga ada yang bertugas di pedesaan.
Salah satunya bidan Norbayah. Norbayah bertugas di sebuah desa terpencil di Tabalong. Untuk menuju ke desa tersebut, Norbayah harus melewati jalan terjal dan licin.
Berikut ulasan lengkapnya.
Bidan di Daerah Pelosok
©2020 Merdeka.com/Youtube TV TABALONG
Melalui unggahan channel Youtube TV TABALONG di tahun 2018, terdapat kisah inspiratif dari seorang bidan di pelosok. Ia adalah Norbayah Hendri. Setiap harinya, Norbayah bertugas melayani masyarakat di Desa Panaan, Tabalong.
Norbayah juga merupakan anggota Bhayangkari Ranting Jaro Cabang Tabalong. Suami Norbayah berdinas di Polsek Jaro, Polres Tabalong.
Minim Fasilitas dan Tempat Kurang Memadai
©2020 Merdeka.com/Youtube TV TABALONG
Norbayah telah mengabdi di daerah tersebut lebih dari empat tahun. Meski minim fasilitas dan tempat yang kurang memadai, ia tetap bersemangat melayani masyarakat pelosok."Saya bekerja di sini sudah kurang lebih empat tahun melayani masyarakat di Desa Panaan, dari tahun 2013 sampai sekarang. Walaupun dengan keadaan jalan ataupun keadaan listrik dan keadaan fasilitas dan tempat yang kurang memadai, saya tetap melayani masyarakat dengan baik," kata Norbayah dalam unggahann video channel Youtube 'TV TABALONG' tahun 2018.
Waktu untuk Pulang Tak Menentu
©2020 Merdeka.com/Youtube TV TABALONG
Mengabdi di daerah pelosok membuat Norbayah harus rela meninggalkan rumah untuk sementara. Norbayah mengatakan jika waktunya pulang tidak menentu, tergantung kondisi jalan dan cuaca juga. "Biasanya saya di sini, satu minggu di sini, nanti dua atau tiga hari saya pulang ke tempat suami saya. Karena suami saya itu bekerja di luar sana dan enggak bisa ikut ke sini, jadi seminggu pulang," kata Norbayah."Kadang lebih dari seminggu kalau misalnya kena musim hujan itu kan enggak bisa ke Muara Uya ya terpaksa ditunda dulu, kadang dua minggu baru bisa pulang ke sana. Saya menetap di desa ini ya kurang lebih kalau dalam sebulan itu tiga minggu," imbuhnya.
Taklukan Medan Terjal dan Licin
©2020 Merdeka.com/Youtube TV TABALONG
Untuk menuju ke Desa Panaan bukan lah hal yang mudah. Norbayah harus melewati medan terjal dan licin.
Terlebih jika musim hujan tiba. Jalan pun akan menjadi licin dan sulit untuk dilewati. "Kalau dari rumah saya, dari ke Muara Uya ke Tanjung itu sudah satu jam. Terus dari Tanjung ke sini itu kurang lebih kalau jalannya itu bagus, itu bisa ditempuh selama dua jam. Tapi kalau jalannya itu basah atau kena hujan, itu bisa ditempuh kurang lebih tiga sampai empat jam," kata Norbayah."Medan yang dilalui itu sangat sulit, karena akses jalannya juga masih kerikil bercampur tanah liat. Jadi kalau sedikit aja kena guyur hujan pasti langsung becek dan licin. Jadi medannya itu sangat sulit sekali untuk dicapai, untuk menuju ke Desa Panaan ini," lanjutnya.
Motivasi Bidan Norbayah
©2020 Merdeka.com/Youtube TV TABALONG
Meski harus melewati jalanan yang terjal dan licin, Norbayah tetap bersemangat dalam melayani masyarakat. Ia memiliki sebuah motivasi. "Dengan keyakinan, dengan keikhlasan, dengan kesabaran, dengan niat kita untuk menolong masyarakat yang tinggalnya di pedesaan terpencil itu, maka dari situ lah semangat saya untuk berani, untuk maju, untuk berjuang bisa sampai ke Desa Panaan ini. Walaupun tanpa suami, tanpa orang lain, saya tetap semangat demi masyarakat yang membutuhkan saya di sini," ungkap Norbayah.
(mdk/add)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Usai Dilantik, Bripda Bagus dapat Pesan yang Mendalam dari sang Jenderal 'Kalau Sudah Jadi Anggota Polri Ingat Ortu'
Isinya soal mandat bagi sang Bripda untuk menjaga orangtua.
Baca SelengkapnyaSempat Diremehkan Calon Ibu Mertua Lantaran Dulunya Santri, Perempuan Ini Buktikan Diri Jadi Abdi Negara
Perempuan ini membagikan kisah pahit asmaranya di masa lalu yang diremehkan ibu dari kekasihnya.
Baca SelengkapnyaDi Tengah Guyuran Hujan Deras dan Basah Kuyup, Momen Komandan Brimob Beri Pesan Penting Kepada Tamtama dan Bintara
Kendati diguyur hujan deras, komandan hingga deretan anggota Brimob tak bergeming dan tetap berdiri tegak.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sosok 2 Jenderal TNI Beda Bintang Dulu Atasan & Bawahan, Kemudian Hari si Anak Buah Melejit Sama-sama Bintang 5
Dua sosok Jenderal TNI bintang lima ini ternyata pernah jadi atasan dan bawahan. Simak karier keduanya hingga mampu meraih penghargaan tertinggi militer.
Baca SelengkapnyaTiga Orang Terdampar di Pulau Tak Berpenghuni, Ditemukan Setelah Tulis "HELP" di Atas Pasir
Mereka terdampar di pulau yang sangat terpencil di Samudra Pasifik.
Baca SelengkapnyaMencicipi Kipang Kacang, Kudapan Asli Pariaman yang Masuk Daftar Warisan Budaya Tak Benda
Kudapan dari Pariaman ini terbuat dari kacang tanah yang dicampur dengan gula aren dan kerap dijadikan oleh-oleh.
Baca SelengkapnyaBantuan Pangan untuk 3.583.000 Keluarga di Jateng Mulai Disalurkan Secara Bertahap
Pemerintah mulai menyalurkan bantuan pangan cadangan beras untuk periode Januari hingga Juni 2024.
Baca SelengkapnyaKepala Bayi Tertinggal di Rahim saat Melahirkan, Ibu di Bangkalan Laporkan Bidan ke Polisi
Kepala bayi terputus dan tertinggal dalam rahim sang ibu saat melahirkan di puskesmas Bangkalan.
Baca SelengkapnyaJenderal TNI Pasang Badan 3 Anak Buah Diamankan Polisi Malaysia: Saya Bertanggung Jawab!
Jenderal TNI ini pasang badan terhadap 3 anak buahnya yang diamankan oleh polisi Malaysia.
Baca Selengkapnya