Penyebab Doa Golongan Orang ini Takkan Dikabulkan Allah, Jauhi Kelakuannya
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa ada orang-orang yang selalu berdoa, tetapi permohonannya tidak akan dikabulkan oleh Allah. Mari kita simak penyebabnya!

Doa merupakan sarana bagi kita untuk terhubung dengan Sang Pencipta. Dia adalah Maha Mendengar yang pasti akan mengabulkan doa setiap hamba-Nya yang memohon dengan keikhlasan dan ketulusan hati.
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ
-
Kenapa orang-orang menolak petunjuk Allah? 'Tuli (Sumum): Metafora ini menggambarkan ketidakmampuan mereka untuk mendengar kebenaran. Mereka tidak mau mendengarkan nasihat, peringatan, atau petunjuk yang datang dari Allah atau rasul-Nya.'
-
Mengapa doa yang tidak dikabulkan bisa disebabkan oleh uang haram? Ustadz Das'ad Latif mengingatkan bahwa doa yang tidak dikabulkan bisa disebabkan oleh praktik menerima uang haram, seperti suap dalam Pilkada.
-
Siapa yang termasuk golongan doa yang tidak tertolak? 'Tiga golongan yang tidak tertolak doanya: pemimpin adil, orang yang berpuasa hingga ia berbuka, dan doa orang yang terdzalimi',
-
Bagaimana orang yang enggan bersholawat kehilangan kesempatan baik? Ia mengabaikan berbagai kebaikan yang seharusnya dapat diperolehnya, seperti balasan sepuluh sholawat dari Allah SWT, pengangkatan sepuluh derajat, serta penghapusan sepuluh kesalahan.
-
Mengapa istighfar orang kafir tidak diterima? 'Tidak bisa, karena syaratnya istighfar setelah tauhid,' ungkap Gus Baha.
-
Siapa yang berdoa untuk dijauhkan dari maksiat? Allāhumma innā nas’alukat taubata wa dawāmahā, wa na‘ūdzu bika minal ma‘shiyati wa asbābihā, wa dzakkirnā bil khaufi mina qabla hujūmi khatharātihā, wahmilhu alān najāti minhā wa minat tafakkuri fī tharā’iqihā, wamhu min qulūinā halāwata majtabaināhu minhā, wastabdilhā bil karāhati lahā wat thama‘I li mā huwa bi dhiddihā.
Artinya: Dan Tuhanmu berfirman, "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina."
Menurut Ustadz Adi Hidayat (UAH), terdapat beberapa metode yang dapat dilakukan untuk mempercepat pengabulan doa. Salah satu cara yang dianjurkan adalah berdoa dengan mengangkat kedua tangan.
"Allah itu sungguh sangat malu, merasakan malu dan Maha Mulia, dan akan sangat merasa malu jika membiarkan tangan hambanya yang terangkat diturunkan tak mendapatkan apa pun dalam keadaan hampa," ujar beliau yang dikutip dari YouTube Audio Dakwah.
Pernyataan tersebut pernah disampaikan oleh Nabi ketika ada seseorang yang bertanya.
"Ya Rasulullah, bagaimana dengan orang yang berdoa kepada Allah dengan mengangkat tangannya?" Kemudian Nabi menjawab, "Bagaimana pendapatmu jika ada yang meminta kepadamu dengan menengadahkan tangannya dan kamu mampu memberinya, apakah kamu akan memberi atau tidak?" Orang itu menjawab, "Saya malu jika tidak memberi, Ya Rasulullah."
Golongan Orang yang Doanya Tidak akan Dikabulkan

Selain itu, ada metode lain yang dapat membuat doa kita lebih mudah diterima, yaitu dengan menyebut nama-nama Allah SWT yang terdapat dalam Asmaul Husna.
"Kalau punya persoalan sebut nama Allah atau jika mampu pilih nama-nama terbaik yang sudah Allah sediakan dalam Asmaul Husna sesuai dengan permohonan yang diinginkan," kata UAH.
Meski demikian, ada juga orang yang berusaha menyebut semua nama baik Allah hingga merasa kelelahan, namun doa mereka tetap tidak dikabulkan.
"Apa kata Nabi? Maaf, mustahil doanya bisa dijawab. Padahal dia sudah melakukan tiga hal tadi. Dalam perjalanan, mengangkat tangan, dan memulai dengan asmaul husna," ujarnya.
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa salah satu penyebab terhalangnya pengabulan doa adalah ketika seseorang terus-menerus terlibat dalam perbuatan yang haram dan dilarang oleh syariat.
"Makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan selalu menggunakan perangkat yang haram. Apa masalahnya? Dia menggunakan yang haram, masuk ke mulutnya lewat ke perutnya. Maka yang haram ini menutup pintu kebaikan. Begitu doa akan dikabulkan, enggak bisa masuk," jelasnya.
Dengan demikian, penting untuk menjaga kehalalan dalam setiap aspek kehidupan agar doa kita dapat diterima dengan baik.
Kepatuhan kepada Allah adalah Kunci Agar Doa Diterima

Sering kali kita merasa bahwa doa yang dipanjatkan tidak segera dikabulkan, meskipun kita telah berdoa dengan penuh keyakinan. Mungkin kita tidak menyadari bahwa ada berbagai faktor yang dapat memengaruhi terkabulnya doa tersebut.
"Maka dari itu kalau ada sering berdoa, kemudian sebetulnya mudah untuk dikabulkan, tapi jarang dikabulkan, coba cek barangkali banyak maksiat yang pernah dikerjakan atau yang haram masuk pada badan," ucapnya.
"Bukan cuma makanan dan pakaian, mata sering lihat yang haram, lisan sering bicara yang haram, telinga sering dengar yang haram, sampai ke ujung kaki," sambungnya.
Hal ini menunjukkan betapa pentingnya kita memiliki rasa takwa kepada Allah.
UAH menekankan bahwa doa yang dipanjatkan dengan penuh khusyuk akan lebih mudah diterima oleh Allah. Menghindari perbuatan maksiat dan berusaha untuk lebih taat kepada-Nya juga merupakan kunci agar doa kita dapat dikabulkan.
"Karena itu bertakwalah kepada Allah. Ketika Anda mengatakan Allahumma, maka mohon dengan serius, dengan khusyuk. Kemudian hadirkan sifat-sifat ibadah Allah. Cari bahasa menyentuh, tingkatkan ibadah kepada Allah dan jauhi maksiat yang haram, Insya Allah," ujarnya.
Ustadz Adi Hidayat juga menceritakan tentang orang-orang yang bahkan belum memanjatkan doa, tetapi Allah sudah terlebih dahulu mengabulkan permohonan mereka.
"Bahkan Masya Allah ada orang yang bahkan belum minta sudah dikabulkan oleh Allah. Begitu tersirat, datang, tersirat, datang, dan sebagainya. Semoga Anda termasuk dalam golongan yang demikian," pungkasnya.
Dengan memahami hal ini, kita diharapkan dapat lebih mendekatkan diri kepada Allah dan memperbaiki diri agar doa kita lebih mudah dikabulkan.