Penuh Kasih Sayang, 6 Potret Kenangan Ibrahim Assegaf Suami Najwa Shihab dan Izzat Putra Semata Wayangnya
Izzat Assegaf adalah putra semata wayang Najwa Shihab dan mendiang suami, Ibrahim Sjarief Assegaf. Ini potret kenangan manis keduanya.

Ibrahim Sjarief Assegaf, suami dari Najwa Shihab, telah meninggal dunia pada hari Selasa, 20 Mei 2025, dalam usia 47 tahun. Ia menghembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON) dan jenazahnya disemayamkan di rumah keluarga yang terletak di Cilandak Timur, Jakarta Selatan.
Kehilangan orang yang kita cintai memang selalu meninggalkan kekosongan yang sulit untuk diisi kembali. Terlebih lagi, saat kenangan yang tersisa berupa momen-momen sederhana yang kini berbicara lebih jelas dibandingkan dengan kata-kata. Izzat Assegaf, putra tunggal dari Najwa Shihab dan almarhum Ibrahim Assegaf, kini menjadi saksi nyata dari warisan cinta seorang ayah.
Setiap momen yang terabadikan dalam foto menjadi pengingat akan kasih sayang yang pernah terjalin begitu erat di antara mereka. Kenangan yang tersimpan tidak hanya memiliki makna emosional, tetapi juga spiritual, intelektual, serta kehangatan keluarga yang sangat sulit untuk ditemukan di tempat lain. Dari suasana duka hingga momen tawa di pegunungan, semua pengalaman tersebut menyatu menjadi narasi cinta yang utuh.
Melalui foto-foto yang tersebar di media sosial dan ruang publik, terlihat jelas perjalanan hubungan antara ayah dan anak ini. Hubungan yang terjalin tidak selalu diekspresikan dalam kata-kata yang megah, tetapi lebih kepada perhatian, kebersamaan, dan kehadiran yang konsisten. Kini, foto-foto tersebut menjadi bukti abadi dari cinta yang telah berpulang.
1. Izzat Duduk Setia di Samping Jenazah Ayahnya

Dalam suasana hening di ruang duka, Izzat tampak setia menemani jenazah ayahnya, Ibrahim Assegaf. Wajahnya yang tenang namun menyimpan kesedihan mencerminkan cinta yang begitu dalam.
Momen ini lebih dari sekadar rasa kehilangan; ia juga mencerminkan penerimaan yang tulus. Ini adalah bentuk kasih yang merelakan, bukan melupakan. Dikelilingi oleh keluarga dan sahabat, suasana menjadi penuh makna dan syahdu, mengingatkan kita bahwa setiap akhir selalu memiliki arti tersendiri.
Wajah Izzat yang menunjukkan ketegaran di tengah kesedihan adalah cerminan dari nilai-nilai yang diajarkan oleh ayahnya. Perpisahan ini bukan sekadar kehilangan, tetapi juga pengingat akan kedalaman ikatan darah dan nilai-nilai kehidupan yang diwariskan. Doa itu bukan hanya untuk kepergian, tapi juga bentuk syukur atas kebersamaan yang pernah ada.
2. Rekreasi Ayah dan Anak

Dalam sebuah potret, Izzat dan Ibrahim terlihat di jalur sepeda yang dikelilingi pepohonan rindang. Keduanya mengenakan helm dan tersenyum lebar ke arah kamera, seolah-olah dunia ini hanya milik mereka berdua. Momen rekreasi sederhana ini mencerminkan kedekatan mereka, yang terjalin melalui kebugaran, kebersamaan, dan canda tawa yang menyegarkan.
Bersepeda bukan sekadar aktivitas fisik, tetapi juga menjadi wadah untuk saling berbagi nilai dan prinsip hidup. Di tengah jalan yang tenang dan dikelilingi pemandangan hijau, kemungkinan besar akan ada percakapan ringan di antara mereka. Mereka mungkin membahas masa depan, cita-cita, atau sekadar melontarkan lelucon yang dapat memperkuat ikatan.
3. Hangatnya Obrolan Keluarga di Sebuah Kafe Sederhana

Dalam potret ketiga, suasana kafe modern menjadi latar belakang yang sempurna bagi Izzat dan kedua orang tuanya yang sedang menikmati waktu santai bersama. Mereka duduk di sekeliling meja bundar, tampak menikmati hidangan ringan sambil terlibat dalam percakapan yang hangat. Momen ini mencerminkan keakraban dan kasih sayang dalam keluarga yang komunikatif.
Najwa Shihab tersenyum lembut, menunjukkan kehangatan seorang ibu yang hadir tidak hanya secara fisik, tetapi juga secara emosional. Ibrahim, yang mengenakan baju hijau muda, tampil santai namun tetap menunjukkan wibawa. Sementara itu, Izzat, yang dikenal sebagai fotografer selfie, merekam momen berharga ini dengan senyum lebar, yang mencerminkan betapa pentingnya kebersamaan ini baginya.
Dalam suasana informal ini, tampak jelas bahwa keluarga ini menjunjung keterbukaan dan kekompakan. Di tengah kesibukan masing-masing, mereka masih menyempatkan untuk duduk, berbincang, dan menikmati momen sederhana. Kebersamaan yang jujur dan tanpa kepura-puraan.
4. Perjalanan Jauh Bersama

Foto keempat menunjukkan keluarga ini berdiri di depan menara jam ikonik, yaitu Campanile yang terletak di UC Berkeley, AS. Tempat ini memiliki makna yang mendalam, melambangkan prestasi, pendidikan tinggi, dan perluasan wawasan. Ketiga anggota keluarga tersebut berdiri berdekatan, dengan senyuman bangga dan saling merangkul.
Ekspresi kebanggaan yang terlihat di wajah mereka mencerminkan ikatan emosional yang kuat. Posisi mereka yang saling berdampingan dan merangkul satu sama lain menjadi simbol sinergi serta kebersamaan dalam meraih pencapaian. Mereka tidak hanya merayakan keberhasilan yang telah diraih, tetapi juga menghargai proses dan perjuangan yang telah dilalui.
5. Ketika Alam Jadi Saksi Kasih yang Tenang

Dalam gambar terakhir, tampak keluarga kecil ini duduk dengan santai di atas padang rumput yang dikelilingi oleh pegunungan bersalju. Dengan mengenakan pakaian yang cocok untuk kegiatan luar ruangan, mereka terlihat tenang dan menikmati keindahan alam yang luas. Senyuman yang mereka tunjukkan tidak hanya mencerminkan kebahagiaan, tetapi juga ungkapan rasa syukur.
Keheningan alam seolah menjadi refleksi dari kehangatan yang terjalin dalam keluarga ini. Tanpa perlu mengucapkan kata-kata yang berlebihan, kebersamaan yang tulus dan rasa saling memiliki sudah cukup. Dan kini, momen ini menjadi salah satu kenangan yang paling abadi.
6. Momen Lawas Kelulusan SMA Izzat

Dalam gambar tersebut, tampak Izzat berpose bersama Najwa Shihab dan almarhum ayahnya pada hari kelulusannya. Foto itu kini menjadi kenangan manis dan penuh makna, mengingat Ibrahim Assegaf telah berpulang.
Najwa Shihab dikaruniai dua anak, yaitu Izzat Ibrahim dan Namiya Shihab. Sayangnya, Namiya hanya dapat bertahan hidup selama empat jam setelah dilahirkan. Saat ini, Izzat menjadi satu-satunya anak bagi Najwa dan mendiang suaminya, Ibrahim Assegaf.
Izzat Ibrahim Assegaf lahir pada 9 Februari 2001 dan kini berusia 24 tahun. Ia tumbuh menjadi sosok yang dewasa, berprestasi, dan berparas tampan.
People Also Ask
Q: Siapa Ibrahim Assegaf, suami Najwa Shihab?
A: Ibrahim Assegaf adalah suami dari jurnalis Najwa Shihab, dikenal sebagai pribadi yang intelektual, religius, dan sangat mendukung keluarganya secara penuh.
Q: Apa yang membuat hubungan Izzat dan ayahnya begitu istimewa?
A: Hubungan mereka dibangun dengan keseimbangan antara nilai spiritual, intelektual, dan kebersamaan emosional. Foto-foto menunjukkan bagaimana Ibrahim hadir dalam setiap fase penting kehidupan Izzat.
Q: Apa peran Najwa Shihab dalam kehidupan keluarganya?
A: Selain sebagai figur publik, Najwa adalah ibu yang hangat, suportif, dan terbuka dalam komunikasi dengan suami dan anaknya.
Q: Di mana foto-foto keluarga ini diambil?
A: Foto-foto diambil di berbagai tempat seperti rumah, kafe, jalur sepeda, UC Berkeley, dan alam pegunungan yang indah.