Perlintasan Ini Kereta 'Ngalah' Sama Motor dan Mobil?

merdeka.com Sekitar 4 Tahun yang lalu

Merdeka.com - Belum lama ini ramai beredar sebuah video yang memperlihatkan sejumlah kendaraan yang menerobos perlintasan saat kereta rel listrik (KRL) hendak melintas.

Dalam video yang diunggah akun Instagram @bekasi.terkini, terlihat KRL tersebut berhenti dan membiarkan para pengendara motor melintasi rel kereta api di depannya.

Lantas bagaimana penjelasan dari pihak PT KCI? Berikut informasi selengkapnya:

Mobil dan Motor Menyeberang Rel

Peristiwa tersebut diketahui terjadi di Jalan KH Agus Salim Bekasi pada Senin, (3/2) kemarin. Dalam video tersebut kereta terlihat datang dari kejauhan dengan kecepatan yang memang lambat. Kemudian beberapa sepeda motor dan sebuah mobil pikap berusaha melintasi rel kereta api tersebut.

Kemudian, dari arah timur terlihat KRL semakin mendekat. Seolah tak dihiraukan, para pengendara motor tersebut tetap saja melewati rel.

Kereta Berhenti

Saat kereta sudah semakin dekat, ada seorang juru parkir yang mencoba untuk membantu menyeberangkan para pengendara motor. Tak lama, KRL tersebut tiba-tiba berhenti seolah mempersilakan pengendara motor untuk lewat.

KRL Berhenti Menunggu Sinyal Masuk

Dilansir dari Dream.co, menanggapi video viral tersebut VP Corporate Communication PT KCI (Kereta Commuter Indonesia) Anne Purba mengatakan, jika KRL tersebut berhenti bukan 'mengalah' kepada kendaraan bermotor yang akan melintas melainkan sedang menunggu sinyal aman untuk masuk ke stasiun Bekasi.

"(Berhenti) karena masih menunggu sinyal aman masuk Stasiun Bekasi," ucap Anne dikutip dari Dream, Jumat (7/2).

Anne juga mengatakan jika petugas palang pintu sengaja tidak menutup pintu karena keadaan arus lalu lintas yang sedang padat sehingga membiarkan palang pintu terbuka sembari menunggu sinyal aman dari stasiun.

Himbauan untuk Tidak Sembarangan Sebrang Rel

Anne juga memberikan himbauan kepada masyarakat agar tidak sembarangan menyeberangi perlintasan kereta. Hal ini bisa membahayakan pengendara motor serta melanggar peraturan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009, Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Pasal 114.