Panglima TNI Jenderal Andika Bertemu Petinggi Freeport, Beri Arahan Tegas
Merdeka.com - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengadakan kunjungan kerja di wilayah Kabupaten Mimika, Papua. Pada kunjungan singkat tersebut, Jenderal Andika menggelar koordinasi dengan sejumlah petinggi PT. Freeport Indonesia.
Sebagai salah satu objek vital nasional, Panglima TNI memberikan arahan singkat dan tegas. Transparansi menjadi hal yang ingin dijunjung tinggi.
Berikut ulasan selengkapnya, dilansir dari kanal YouTube Jenderal TNI Andika Perkasa, Kamis (3/2).
Kunjungi PT. Freeport
Panglima TNI secara langsung bertemu hingga memberikan arahan kepada para komandan satuan di kawasan Mimika. Setelahnya, Panglima TNI bergegas menemui perwakilan PT. Freeport Indonesia, salah satu perusahaan tambang milik nasional.
Dalam koordinasi yang digelar tersebut, Panglima TNI berbincang langsung dengan Vice Precident, Security & Risk Management PT. Freeport Indonesia Arief Nasuha. Melalui kesempatan itu, Arief menjelaskan beberapa poin terkait kerjasama pengamanan lokasi antara sejumlah pihak.
YouTube Jenderal TNI Andika Perkasa ©2022 Merdeka.com
"Rencana kami juga akan melakukan adendum perjanjian kerjasama. Dengan Kapolda, kami akan tandatangan bulan depan [...] Kalau memang ada arahan dari Panglima TNI, nanti kami menyesuaikan," ungkap Arief.
Beri Arahan Tegas
Mendengar penjelasan terkait agenda perjanjian kerjasama, Panglima TNI lantas melempar pertanyaan mengenai beberapa hal. Di antaranya seperti titik penembakan yang rawan terjadi di lokasi.
Terkait hal itu, Andika tak segan memberi arahan tegas. Baginya, berbagai pertimbangan taktis di lapangan merupakan tanggung jawab TNI.
Atas hal itu, PT. Freeport Indonesia disarankan untuk memberi ruang bagi TNI melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai garda terdepan.
YouTube Jenderal TNI Andika Perkasa ©2022 Merdeka.com
"Jadi pertimbangan taktis harus kami karena kami yang punya bidang. Jadi personel, penempatan pos, itu kami yang menentukan, bukan pertimbangan PT. Freeport," tegas Andika.
Minta Junjung Transparansi
Satu hal lagi yang disampaikan Andika secara tegas. Andika mengaku siap untuk melakukan koordinasi hingga kerjasama demi keamanan PT. Freeport Indonesia.
Namun, Andika menginginkan keterlibatan lebih dari TNI untuk menyumbang sejumlah pertimbangan. Selain itu, transparansi diharapkan dapat dilakukan sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan.
YouTube Jenderal TNI Andika Perkasa ©2022 Merdeka.com
"Kira-kira itulah sepintas. Adendum saya siap, tapi saya ingin dilibatkan, tapi saya ingin lebih transparan sehingga gak ada yang dirugikan," terangnya.
(mdk/mta)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Intip Kesiapan TNI Amankan Pemilu 2024, Petakan Daerah Rawan Bencana Sampai Konflik
“Jadi kita mengecek kesiapan yang harus dilakukan oleh prajurit tentunya didukung oleh perlengkapan yang memadai,” ujar Panglima TNI
Baca SelengkapnyaAnggota TNI Bersenjata Disiram Air saat Melintas, Ternyata Punya Makna Mendalam
Berikut momen tak terduga prajurit TNI bersenjata disiram air warga saat melintas.
Baca SelengkapnyaPangkostrad Letjen TNI Saleh Bangga Ketemu Prajurit Jalankan Operasi Khusus, Beri Pesan Penting
Jenderal TNI tersebut mengaku bangga dapat bertemu sembari memberi pesan mendalam ke prajurit yang telah menjalankan operasi khusus.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Anggota TNI Bersimbah Darah di Bekasi Ternyata Dibunuh, Pelaku Berhasil Ditangkap
Kapendam Jaya Kolonel Inf Deki Rayusyah Putra mengatakan terduga pelaku pembunuhan berhasil diamankan
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Alasan Pemerintah Setop Impor Jagung untuk Pakan Ternak
Arief menekankan bahwa prioritas utama pemerintah adalah mengutamakan produksi dalam negeri, terutama menjelang panen raya jagung.
Baca SelengkapnyaCara Jenderal TNI Bintang 4 Antisipasi Serangan KKB Papua Saat Hari Pencoblosan Pemilu
Jelang hari pencoblosan Pemilu 2024, TNI AD menyiapkan sejumlah rangkaian antisipasi pengamanan
Baca SelengkapnyaPengalaman Eks Panglima TNI Hadapi Situasi Genting saat Tugas di Istana Dampingi Jokowi
Bukan hal yang mudah, situasi genting kerap dihadapi oleh mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) itu sebagai Kepala Staf Kepresidenan.
Baca Selengkapnya