Pahami Reaksi yang Mungkin Terjadi Usai Vaksin & Cara Atasinya
Merdeka.com - Program vaksinasi Covid-19 di Indonesia dimulai sejak bulan Januari 2021. Akan tetapi, sejumlah orang masih khawatir tentang reaksi tubuh pasca vaksinasi. Lantas, reaksi apa saja yang mungkin terjadi setelah vaksinasi? Bagaimana cara mengatasi reaksi tersebut?
Melansir dari laman covid19.go.id, simak ulasan informasinya berikut ini.
Reaksi yang Mungkin Terjadi Usai Vaksin
Reaksi yang mungkin terjadi usai mendapatkan vaksin Covid-19 hampir sama dengan vaksin penyakit lain. Beberapa gejala tersebut antara lain:
1. Reaksi lokalSeperti nyeri, kemerahan, bengkak pada tempat suntikan serta reaksi berat misalnya selulitis.
2. Reaksi sistemikSeperti demam, nyeri seluruh otot tubuh (myalgia), nyeri sendi (atralgia), badan terasa lemah, mual hingga sakit kepala.
Yang Harus Dilakukan Usai Tinggalkan Lokasi Vaksin
Setelah meninggalkan lokasi vaksinasi, ada beberapa hal yang harus dilakukan, seperti:
- Tetap tenang
- Jika terjadi reaksi seperti nyeri, bengkak atau kemerahan pada area suntikan, kompres dengan air dingin di tempat suntikan tersebut.
- Jika terjadi demam, kompres atau mandi dengan air hangat, perbanyak minum air putih dan istirahat.
- Jika dibutuhkan, minum obat sesuai anjuran petugas kesehatan.
- Laporkan semua reaksi dan keluhan yang terjadi setelah mendapatkan vaksinasi ke petugas kesehatan.
©2020 REUTERS
Untuk mengantisipasi terjadinya Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang serius, penerima vaksin diminta untuk tetap tinggal di tempat pelayanan vaksinasi selama kurang lebih 15 menit setelah mendapatkan vaksinasi.
Hal yang Harus Dilakukan Jika Alami Reaksi
Hal yang harus dilakukan jika mengalami reaksi pasca vaksinasi yang pertama adalah tetap tenang. Segera melapor ke petugas kesehatan yang ada di fasilitas pelayanan vaksinasi atau ke puskesmas terdekat. Ikuti petunjuk yang diberikan oleh petugas kesehatan.Dalam rangka pengkajian dan penanggulangan KIPI, Menkes membentuk Komite Nasional Pengkajian dan Penanggulangan KIPI, serta Gubernur membentuk Komite Daerah Pengkajian dan Penanggulangan KIPI. Berdasarkan laporan yang masuk, sebagian besar kasus KIPI yang terjadi merupakan koinsiden atau kejadian yang tidak berhubungan dengan pemberian vaksinasi.
(mdk/tan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyebab cegukan dan cara mengatasinya yang perlu diketahui.
Baca SelengkapnyaGatal di jari tangan bisa dipengaruhi oleh beberapa kondisi.
Baca SelengkapnyaJika Anda sedang mengalami kondisi ini, penting untuk mengetahui bagaimana cara mengatasi batuk saat puasa dengan baik dan efektif.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kotoran telinga merupakan masalah yang umum terjadi pada telinga. Dan jika dibiarkan dapat menimbulkan dampak buruk.
Baca SelengkapnyaCara mengatasi rambut kering dan rusak akibat sinar matahari ternyata praktis, lho!
Baca SelengkapnyaBeberapa orang mengalami kecemasan yang mungkin menjadi berlebihan dan mengganggu. Lantas, bagaimana cara mengatasi kecemasan tersebut? Yuk, simak caranya!
Baca SelengkapnyaMata merah terjadi saat pembuluh di mata membengkak atau teriritasi.
Baca SelengkapnyaInfeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah penyakit yang sering menjangkiti si kecil.
Baca SelengkapnyaRasa sakit di telapak kaki ini bisa sangat mengganggu sehingga perlu untuk diatasi dengan cepat.
Baca Selengkapnya