Operasi Perbatasan Prajurit TNI, Diintai Buaya Muara dan Ular Laut
Merdeka.com - Mendapatkan misi dari negara menjadi tantangan bagi para prajurit satuan TNI. Termasuk harus siap dikirim ke seluruh penjuru negeri. Salah satunya saat penugasan menjaga perbatasan RI-Malaysia di Nunukan, Kalimantan Utara.
Komandan Satgas Pamtas RI-MalaysiaLetkol Inf. Yordania mengungkapkan segala tantangan dan bahagianya menjalankan setiap tugas. Salah satu yang memacu kewaspadaan, ialah keberadaan buaya muara, ular laut, dan ular pohon.
Selama pengecekan sebanyak 6849 patok, setiap anggota harus siap siaga terhadap para satwa liar di hutan. Apalagi jarak setiap patok bisa mencapai 350 meter.
Ingin tahu sepak terjang tantangan tugas para TNI di wilayah perbatasan? Berikut ulasannya.
Tugas Pokok di Perbatasan RI-Malaysia
Sejatinya, setiap anggota TNI yang siap bertugas di seluruh penjuru negeri, memiliki tugas pokok masing-masing. Bagi satuan TNI yang berada di perbatasan RI-Malaysia, tepatnya di Nunukan, Kalimantan Utara memiliki tugas pokok memeriksa keadaan patok.
Terbagi menjadi beberapa tim pengecekan dan patroli. Baik melalui jalur darat dengan berjalan dan mengendarai motor. Serta jalur laut menggunakan speed boat dan kapal.
Channel YouTube TNI AD ©2020 Merdeka.com
"Tugas pokok yang diberikan Satgas Pamtas unit 6, yang pertama kita melakukan patroli dan pemeriksaan patok-patok perbatasan. Di sini kita melaksanakan pengecekan, kita mulai, bermacam-macam. Ada kita yang mulai berjalan kaki, ada yang menggunakan motor, ada yang menggunakan speed boat, perahu," kata Letkol Inf. Yordania dilansir dari channel YouTube TNI AD.
Jarak Patok Sangat Jauh, Memakan Waktu Lama
Proses patroli terhitung cukup lama, sebab jarak setiap patok di wilayah perbatasan, bisa mencapai 350 meter. Sedangkan jarak pilar bisa sekitar satu kilometer.
"Untuk jarak dari bibir pantai menuju ke pilar barat itu lebih kurang 500 meter. Itu bahkan sampai maksimal 1 kilometer. Antar satu patok dengan patok lain, itu jaraknya lebih kurang 200 sampai dengan 350 meter," ujar Letda Inf. Agus, Komandan Pos Bambangan Nunukan.
Diawasi Buaya Muara dan Ular Laut
Channel YouTube TNI AD ©2020 Merdeka.com
Tantangan selanjutnya yang dihadapi oleh para tentara hebat ini ialah para satwa liar. Di sisi lain, mereka hendak bertugas melakukan patroli. Tapi juga tetap harus menjaga kelestarian. Kekhawatiran dengan adanya buaya muara yang cukup banyak, serta ular laut dan ular pohon yang patut diwaspadai bila melakukan serangan mendadak.
"Untuk satwa yang kita waspadai yang melata itu satu, buaya. Karena buaya muara itu masih banyak di sini. Kemudian ular laut, maupun ular pohon. Sehingga kita harus mewaspadai itu," imbuh Letda Agus.
Seperlima Patok Penanda Wilayah Baru Selesai
Dari total 6849 patok, baru terselesaikan sekitar 1250 pengecekan. Sebagian yang rusak akan segera diperbaiki, sebagian lagi ada yang hilang entah kemana. Sehingga harus dilaporkan untuk pembuatan patok baru.
Channel YouTube TNI AD ©2020 Merdeka.com
"Di situ kita mengecek, terdapat patok yang rusak bisa diperbaiki ya kita perbaiki. Yang tidak bisa diperbaiki, kita laporkan. Kemudian beberapa patok juga hilang. Total panjangnya hampir 500 kilometer, dengan jumlah patok 6849. Dari enam ribu tadi, yang kita cek kurang lebih baru 1250 patok. Baru seperlimanya, karena kita baru dua bulan di sini," ucap Letkol Yordania.
Tugas Luar Biasa TNI Mengabdi untuk Negeri
Channel YouTube TNI AD ©2020 Merdeka.com
Tugas pokok di wilayah perbatasan selanjutnya ialah melakukan pencegahan segala tindakan ilegal. Para TNI yang disebar ke berbagai titik tersebut, akan melakukan pemeriksaan guna mencegah penyebaran narkoba, perdagangan manusia, penebangan liar, dan sebagainya.
"Kemudian menginjak tugas yang kedua, kita melaksanakan pencegahan seluruh kegiatan-kegiatan ilegal, human trafficking, iliegal logging, penyelundupan barang-barang terlarang, narkoba, senpi (senjata api), kemudian paham radikal. Semuanya itu kita upayakan mencegah.
Teknik Sweeping Dinilai Efektif
Demi melancarkan tugas tadi, diakui cara yang paling efektif ialah teknik sweeping. Para prajurit TNI melakukan pemeriksaan, melintasi daerah berbahaya, serta penangkapan pengedar narkoba yang melewati perbatasan RI-Malaysia.
Channel YouTube TNI AD ©2020 Merdeka.com
"Yang paling sering kita lakukan dengan teknik sweeping, dan itu cukup efektif berjalan. Dan beberapa kita telah membuahkan hasil. Kita sudah berhasil mencegah terjadinya tindak-tindak pelanggaran dalam kegiatan tersebut," imbuh Yordania.
Kedekatan TNI Tuai Pujian, Tak Peduli Lelah Bekerja
Tak berhenti sampai di situ, tugas para prajurit TNI berikutnya memberikan pembinaan pada masyarakat. Terutama selama masa pandemi saat ini, bagi 50 prajurit yang telah memiliki sertifikasi. Bertugas menjadi tenaga pendidik yang mengunjungi anak di setiap rumah.
Kedekatan dan keakraban yang dibangun selama sekitar 2 bulan di Nunukan, Kalimantan Utara itu benar-benar menuai pujian. Hingga sang kepala desa mengaku salut pada TNI yang selalu berusaha ada, meski menahan letih usai bekerja seharian.
Channel YouTube TNI AD ©2020 Merdeka.com
"Kemudian ketiga kita melaksanakan kegiatan teritorial. Di situ kita melakukan Bintahwil (Kegiatan Pembinaan Ketahanan Wilayah) dan bakti TNI," ucap Letkol Yordania.
"Pendekatan dengan masyarakat, campur baur dengan masyarakat. Alhamdulillah luar biasa pak, baik dari segi olahraga, kadang-kadang dia mungkin habis bekerja juga capek. Tapi tanpa ada lelah, gimana caranya untuk bercampur baur dengan masyarakat," ungkap Mulyana Kepala Desa Makmur, Nunukan.
Video Peristiwa Menjaga di Perbatasan, Diintai Buaya Muara dan Ular Laut
Berikut video pengungkapan kisah para prajurit TNI yang bertugas di wilayah perbatasan RI-Malaysia. Hingga patroli ke wilayah intaian para buaya muara dan ular laut.
(mdk/kur)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jenderal TNI tersebut mengaku bangga dapat bertemu sembari memberi pesan mendalam ke prajurit yang telah menjalankan operasi khusus.
Baca SelengkapnyaHari Kostrad memperingati berdirinya Komando Strategis Angkatan Darat pada tanggal 6 Maret 1961, yang kemudian menjadi bagian penting dalam pertahanan negara.
Baca SelengkapnyaPangdam mengatakan kejadian itu harusnya tidak perlu terjadi di tengah upaya menyelesaikan konflik di Papua.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berikut momen tak terduga prajurit TNI bersenjata disiram air warga saat melintas.
Baca SelengkapnyaTNI Angkatan Udara (AU) melaksanakan Operasi Mata Elang 23 untuk memantau keberadaan kapal pengungsi Rohingya di perairan laut Aceh.
Baca SelengkapnyaBuntut kejadian itu, belasan prajurit dari satuan Batalion Infanteri Raider 300/Braja Wijaya jalani pemeriksaan internal
Baca SelengkapnyaPolisi menyita barang bukti berupa tiga batang kayu bekas terbakar dan satu mancis.
Baca SelengkapnyaKorban sempat berkomunikasi dan mengaku dari POM TNI AD
Baca Selengkapnya"Komandan wilayah Polda Papua Barat dan TNI telah bertemu untuk komunikasi dan menyelesaikan persoalan tersebut dengan baik,"
Baca Selengkapnya