Merdeka.com - Kerja keras dan ketekunan menjadi prinsip yang dipegang oleh seorang pedagang Cipuk di Bandung.

Sempat merasakan masa sulit, kini ia memiliki banyak cabang dengan omzet mencapai nominal puluhan juta sehari.

Dalam sebuah video yang diunggah oleh kanal Youtube kawan dapur, pedagang tersebut membagikan pengalaman dan kisahnya hingga sukses saat ini. Simak informasi berikut ini.

Sempat Rasakan Masa Sulit, Diusir Saat Berjualan

Youtube kawan dapur ©2023 Merdeka.com

Seorang pedagang Cipuk (Aci Kerupuk) asal Bandung membagikan kisahnya saat mampu mencapai kesuksesan saat ini. Pria bernama Andri diketahui mampu mendulang omzet mencapai puluhan juta dalam sehari.

Meski terlihat sukses, Andri harus merasakan pengalaman pahitnya pada masa lalu. Andri sempat diusir oleh pedagang lain yang terlebih dahulu mangkal di lokasi yang tak sengaja ia tempati.

"Dulu saya kan sebelum mangkal di kosambi jualannya keliling, kalau keliling saya lagi berhenti ada tempat rame berhenti kadang diusir sama pedagang yang udah lama kayak gitu. Gak boleh katanya gak boleh di sini," tutur Andri.

Karena pengalaman pahitnya tersebut, ia kini mempersilakan siapapun untuk berdagang di area sekitar gerobaknya. Terlebih ia juga sudah lama berjualan di daerahnya saat ini dan dikenal oleh para warga setempat.

Memulai Usaha Dengan Modal Minimalis

Youtube kawan dapur ©2023 Merdeka.com

Andrian menjual berbagai jenis makanan seperti Cipuk, basreng, basmut, sotong, tahu bulat, dan cimin dengan harga yang relatif murah.

Dirinya mematok harga seribu untuk satu buah, dan seporsi dengan harga Rp7 ribu sampai Rp10 ribu.

Sebelum membuka usaha tersebut, Adrian mempersiapkan berbagai kebutuhan seperti gerobak dan bahan baku. Ia mengungkapkan memerlukan modal Rp2 juta dengan berbagai perabotan.

Dahulu ia hanya memikirkan untuk mendapatkan keuntungan untuk bisa dipakai sehari-hari untuk keluarganya. Saat ini ia telah mendapat banyak keuntungan yang bisa membuat berkembang bisnisnya.

Membuka Lapangan Pekerjaan

Youtube kawan dapur ©2023 Merdeka.com

Merasa cukup dengan pengalaman pahitnya dulu, Adrian bertekad untuk membantu banyak saudaranya untuk bekerja bersamanya. Ia membuka lapangan pekerjaan lewat gerobak Cipuk miliknya.

"Ya bisa bawa yang kerja, saya kan yang kerja kebanyakan saudara semua. Ya bisa mengurangi pengangguran juga. Kalau di kampung kan banyak kaya tetangga yang gak punya kerjaan, saya ajak ke sini," tutur Adrian

Dirinya juga bercerita bahwa sempat merasakan tidak mampu membayar sewa kontrakan. Saat ini, ia mampu membeli rumah dan banyak kendaraan yang juga dipakai oleh karyawannya.

"Nah kalau selain rumah ya paling kendaraan lah ya, sawah atau beli kendaraan lah. Motor sih banyaknya, kalau motor buat yang kerja udah ada 5 lah kalau motor mah. Kalau mobil insyaallah," tambahnya.

Punya Omzet Puluhan Juta dan Banyak Cabang

Youtube kawan dapur ©2023 Merdeka.com

Saat ini usaha Cipuk Adrian telah berkembang pesat. Ia memiliki dua gerobak dengan omzet masing-masing mencapai Rp3 juta sehari. Secara keseluruhan ia mampu mendapatkan Rp7 juta dari dua gerobak untuk satu hari.

Selain gerobak, ia juga mengandalkan dari produksi cipuk yang dijual di pasar. Ia mampu meraup untung minimal Rp500 ribu.

"Saya yang ramenya kan yang di 2 roda ini yang di sini sama yang di Baltos. Yang di sini aja bisa sehari teh 3 juta lebihan kan di sini doang. Jadi yang 2 roda ini sama yang di Baltos itu bisa sampai 7 jutaan lah dua roda ini," ucap Adrian.

"Tapi yang lainnya yang 5 masih omzetnya ada yang 500 ada yang 1 juta yang diBC, ya dari semuanya bisa 9 jutaan, 9 sampai 10 juta lah," tambahnya.

Saat ini dirinya mempekerjakan 11 karyawan dalam bisnisnya. Termasuk menjaga gerobak dan membantu membuat bahan membuat cipuk.