Misteri Teriakan Istri Irjen Ferdy Sambo Sebelum Brigadir J Tewas, Penuh Tanda Tanya
Merdeka.com - Kasus meninggalkan Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J dalam baku tembak dengan Bharada E masih terus berlanjut. Sebelumnya, polisi yang menyebutkan Brigadir J berusaha melecehkan istri Irjen Sambo.
Kemudian Bharada E muncul hendak menolong namun justru terjadi insiden adu tembak antara Brigadir J dan Bharada E.
Insiden tersebut meninggalkan banyak kejanggalan. Terlebih menurut Kombes Leonardo, ada teriakan yang memanggil sosok Ricard dan Riki yang terdengar dari Putri Candrawathi, istri Irjen Ferdy Sambo.
"Teriakan ibu memanggil Riki, Richard, tolong seperti itu," imbuhnya.
Belakangan diketahui sosok Bharada E diduga adalah Richard Eliezer Pudihang Lumiu.
Teriakan Istri Irjen Ferdy Sambo
Kombes Leonardo membeberkan kronologi kasus meninggalkan Brigadir J di TKP. Menurutnya, terdapat teriakan yang terdengar dari Putri Candrawathi, istri Irjen Ferdy Sambo memanggil sosok Ricard dan Riki.
"Duduk kronologi fakta di TKP. Apa yang disampaikan kepada Reza dan kepada saya waktu itu. Disampaikan bahwa di TKP itu ada teriakan ibu," terang Leonardo
Bharada E yang diduga adalah Ricard disebutkan oleh Kombes Leonardo lantas bertanya kepada Brigadir J. Almarhum disebutkan lebih dulu menodongkan senjata dan terjadilah adu tembak.
"Richard lantas pertama datang, turun ke bawah dari tangga ketemu sama almarhum yang sudah keluar dari kamar menenteng senjata," ujar Leonardo.
"Ada apa bang, seperti itu pertanyaannya dan almarhum langsung mengacungkan senjata. Kebetulan si Richard ini memegang senjata juga," paparnya.
"Begitu ditembak dia langsung mengelak dan terjadilah tembak menembak. Itu yang kami dengar untuk kronologis fakta sementara di TKP. Dan dari Polres Jakarta Selatan datang dan dokter untuk dilakukan autopsi. Itulah kronologis awal di TKP," pungkasnya.
Dengar Teriakan Tanpa Tahu Sebabnya
Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik mengatakan ajudan mendengar istri Irjen Ferdy Sambo berteriak adalah Bharada E dan Riki. Akan tetapi, Komnas HAM mengatakan Bharada E dan Riki tidak mengetahui sebab dari teriakan tersebut meski mendengarnya. "Bharada E dan Ricky dia hanya mendengar teriakan. Dia tidak tahu mengapa terjadi teriakan itu. Di situ miss link yang harus kita cari dengan alat-alat bukti yang lain untuk bisa memastikan apa sesungguhnya yang terjadi," katanya di Komnas HAM, Rabu (3/8).Namun, Damanik melanjutkan, setelah keterangan tersebut masih dari satu pihak yaitu para ajudan. Komnas HAM pun tak ingin percaya begitu saja dan harus kroscek dengan bukti-bukti lain.Diketahui, polisi menyebutkan Brigadir J melakukan pelecehan seksual terhadap istri Irjen Ferdy Sambo. Hingga berakhir terjadi baku tembak yang menewaskan Brigadir J oleh Bharada E. "Soal peristiwa pelecehan seksual itu yang bisa memberikan keterangan Ibu P, Yosua sudah meninggal," katanya.Untuk itu, Damanik meminta jangan dikembangkan dengan spekulasi macam-macam. "Ini saja fokus untuk mencari kebenaran material itu di sini," katanya.
Tetapkan Bharada E Sebagai Tersangka
Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi menggelar konferensi pers terkait perkembangan kasus Brigadir J di Gedung Bareskrim Polri. Brigjen Andi Rian mengungkapkan penyidik telah menetapkan Bharada E sebagai tersangka kasus penembakan di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo."Penyidik menetapkan Bharada E sebagai tersangka dengan sangkaan Pasal 338 KUHP jo 55 dan 56 KUHP," ujar Brigjen Andi Rian di Gedung Bareskrim Polri, Rabu (3/8).Dari hasil pemeriksaan yang sudah dilakukan, Komisioner Komnas HAM Choirul Anam mengakui jika terjadi insiden baku tembak yang menewaskan Brigadir J di rumah tersebut. Hal itu diketahui dari pengakuan Bharada E saat diperiksa Komnas HAM."Sepanjang yang kami periksa, Bharada E menjelaskan banyak hal. Salah satunya adalah soal menembak," kata Anam saat jumpa pers di gedung Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat.
Laporan Dugaan Penganiayaan
Sebelumnya, kuasa hukum Brigadir J, Kamarudin Simanjutak mendatangi Bareskrim pada Senin (18/7) pagi. Kehadirannya guna membuat laporan terkait dugaan penganiayaan terhadap almarhum Brigadir J."Kuasa hukum daripada keluarga almarhum Yoshua untuk membuat laporan polisi tentang dugaan tindak pidana, pembunuhan terencana," tutur Kamarudin."Sebagaimana dimaksud dalam pasal 340 KUHP Jo pembunuhan sebagaimana 338 KUHP Jo penganiayaan yang menyebabkan kematian orang lain Jo pasal 351 KUHP, kemudian dugaan pencurian atau penggelapan handphone Jo pasal 372 374, kemudian dugaan tindak pidana meretas dan atau penyadapan atau tindak pidana telekomunikasi," katanya.
(mdk/tan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Remaja Putri di Jambi Tewas Ditikam Mantan Ayah Tiri, Ibunya Terluka Parah
Seorang remaja putri M (19) tewas setelah ditikam mantan ayah tirinya, SE (53). Sang ibu SR (53) juga terluka parah ditusuk mantan suaminya itu.
Baca SelengkapnyaTangis Ajudan Perempuan Pecah Melepas Letjen TNI, Peluk Erat Istri Jenderal Tak Kuasa Berpisah
Seolah tak rela berpisah, prajurit Kowad TNI sekaligus ajudan wanita ini menangis melepas sosok Letjen TNI Arif Rahman.
Baca SelengkapnyaSosok 2 Jenderal TNI Beda Bintang Dulu Atasan & Bawahan, Kemudian Hari si Anak Buah Melejit Sama-sama Bintang 5
Dua sosok Jenderal TNI bintang lima ini ternyata pernah jadi atasan dan bawahan. Simak karier keduanya hingga mampu meraih penghargaan tertinggi militer.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Istri Dilecehkan, Pria di Semarang Tikami Kakak Ipar
Adi Hermawan (25) gelap mata setelah mendapatkan kabar istrinya dilecehkan. Dia pulang ke rumah dan menikami pelaku yang masih ada hubungan saudara dengannya.
Baca SelengkapnyaJulid adalah Bentuk Iri Dengki, Ini Ciri-ciri dan Cara Menghadapinya
Julid menggambarkan sifat yang suka ikut campur urusan orang lain atau sifat yang suka mencari kesalahan orang lain.
Baca SelengkapnyaSedih, Pangdam Siliwangi Melepas Dua Jenderal, Mayjen TNI Dadang Arief 'Lebih Sedih Kalau Persib Kalah Terus'
Koorsahli Panglima TNI, Mayjen TNI Dadang Arief sedih harus meninggalkan Kodam III/Siliwangi, namun lebih sedih ketika melihat Persib kalah terus.
Baca SelengkapnyaLama Tak Terlihat, Eks Menhan Jenderal Ryamizard Ryacudu 'Turun Gunung' Dukung Anies-Muhaimin
Siapa yang tak kenal Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu. Sosoknya sudah tak asing lagi di masyarakat.
Baca SelengkapnyaAjakan Rujuk Ditolak, Pria di Palembang Mengamuk Tikami Mantan Istri dan Calon Suaminya
DN gelap mata mengetahui mantan istrinya AG (24) akan menikah lagi. Dia menikami wanita itu hingga terluka parah sedangkan calon suaminya FR (30) tewas.
Baca SelengkapnyaKenang Masa Muda, Jenderal Polisi Anak Eks Kapolri Dulu Tak Yakin Sang Istri Mau Menerimanya 'Aku Beruntung'
Mengenang masa muda, dia mengungkap cerita saat mendekati sang istri.
Baca Selengkapnya