Merdeka.com - Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly memberi penjelasan soal kabar adanya sejumlah napi korupsi akan dibebaskan terkait pencegahan penyebaran virus Corona atau Covid-19.

Najwa Shihab sempat mencecar itu kepada Yassona. Menurut Yasonna, pembahasan revisi PP 99/2012 soal pembebasan napi koruptor karena alasan Corona belum dilakukan.

Politikus PDIP itu meminta Najwa tak suudzon dan provokatif. Ucapan Yasonna mengundang reaksi Deddy Corbuzier. Mari simak lebih lanjut.

Yassona Minta Najwa Tak Provokatif

Menteri Yasonna mengirim pesan singkat melalui aplikasi WhatsApp sekaligus rilis keterangan pers kepada Najwa.

"Saya heran dengan tuduhan tak berdasar Najwa, tentang pembebasan koruptor. Suudzon banget sih, provokatif dan politis. Belum ada kebijakan itu. Tunggu dong seperti apa," tulis Yasonna.

Revisi Masih Usulan ke Presiden

Menurut Yasonna, pembahasan revisi PP 99/2012 soal pembebasan napi koruptor karena COVID-19 belum dilakukan.

Revisi masih berlanjut dan dilakukan secara hati-hati dengan mempertimbangkan banyak hal. Kemudian diusulkan ke presiden dan menunggu persetujuannya.

"Ini baru usulan yang akan diajukan ke Presiden dan bisa saja Presiden tidak setuju," tuturnya.

Alasan Yasonna

Penerapan PP No 9/2012 yang juga diperuntukkan bagi napi narkotika ada 15 ribuan orang, koruptor sekitar 300, napi sakit kronis 1.457, dan napi asing 53 orang.

Sekian banyak orang tersebut yang tercatat telah menjalani minimal dua per tiga masa tahanan. Napi koruptor dengan usia di atas 60 tahun dianggap Yasonna memiliki imun tubuh yang lemah.

"Pemerintah bila ingin mengurangi over kapasitas di Lapas memang dimungkinkan dengan revisi PP 99/2012. Namun dengan kriteria syarat begitu ketat." kata Yasonna Laoly.

"Napi kasus korupsi yang berumur di atas 60 tahun dan sudah menjalani 2/3 masa tahanan. Pertimbangan kemanusiaan usia di atas 60 tahun. Sebab daya imun tubuh lemah. Itu juga tidak mudah mendapatkan bebas," tambahnya.

Percakapan Najwa dengan Yasonna

Percakapan antara Najwa dengan Yasonna masih berlanjut mengenai revisi PP 99/2012.

Menurut Najwa, usulan revisi itu memunculkan beragam reaksi adalah hal wajar.

"Jadi kapan usulan itu akan diajukan ke presiden? Seperti apa konkretnya revisi PP 99/2012 itu? Bisakah saya mendapatkan rancangan usulan itu?," tanya Najwa.

"Lagi disimulasi. Saya sapat Menkopolkuham dulu," jawab Yasonna.

Instagram @najwashihab 2020 Merdeka.com

Permintaan Yassona ke Najwa

Presenter cantik ini masih membutuhkan pencerahan demi mendapatkan kejelasan informasi bagi masyarakat. Namun tidak disangka, dirinya dianggap provokasi.

"Apakah skemanya akan asimilasi seperti tahanan yang lain?," tanya Najwa.

"Wait and see. Tapi jangan PROVOKASI dulu. ya," jawab Menteri Yasonna dalam pesan singkat.

Najwa membalas kembali pesan tersebut karena bingung dituduh memprovokasi. Dirinya kembali menegaskan, bahwa memiliki hak sebagai warga negara yang minta penjelasan pemerintah.

Deddy Corbuzier Langsung Muncul

Percakapan antara Najwa dengan Menteri Yasonna yang telah diunggah di laman Instagram akun @najwashihab, selain memancing warganet, ternyata juga para publik figur.

Salah satunya presenter yang juga terkenal pandai membuat narasumber menjawab jujur dan terpojok, meski disisipi candaan, Deddy Corbuzier.

Instagram @najwashihab 2020 Merdeka.com

"YA KALO GA LOE KRITIK YA JADI.... BUTUH PARA KONTEN KREATOR DLL BUAT PUSH.. KRN SKRG UDAH KACAU." tulis akun @mastercorbuzier di kolom komentar.

Keterangan Jokowi

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menegaskan tidak ada rencana untuk membebaskan napi korupsiterkait pencegahan penyebaran virus Corona atau Covid-19. Dalam hal ini, merevisi Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2012.

"Saya hanya ingin menyampaikan bahwa mengenai napi koruptor, tidak pernah kita bicarakan dalam rapat-rapat kita, jadi mengenai PP 99/2012 tidak ada, perlu saya sampaikan tidak ada revisi untuk ini," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas terkait Laporan Tim Gugus Tugas bersama Menteri Kabinet Indonesia Maju melalui teleconference di Istana Bogor, Senin (6/4).