Mengenal Penyakit Gout Akibat Tingginya Kadar Asam Urat, Ketahui Gejala & Penyebabnya

Merdeka.com - Penyakit gout merupakan sejenis penyakit yang terjadi akibat dari tingginya kadar asam urat dalam darah. Penyakit gout bisa disebut juga dengan penyakit asam urat. Pada kondisi normal, asam urat akan larut dalam darah dan keluar melalui urine.

Namun pada kondisi tertentu, kadar asam urat bisa dihasilkan oleh tubuh dalam jumlah berlebih. Atau bisa juga mengalami gangguan saat membuang kelebihan asam urat. Sehingga asam urat akan menumpuk dalam tubuh. Penyakit gout memang cukup sering dialami oleh masyarakat.

Lantas bagaimana gejala dan penyebab penyakit gout atau asam urat ini? Melansir dari laman Alodokter, Rabu (26/5), simak ulasan informasinya berikut ini.

Penyakit Gout

Penyakit merupakan sejenis penyakit yang terjadi akibat dari tingginya kadar asam urat dalam darah. Penyakit gout juga dikenal sebagai penyakit asam urat. Di kondisi normal, asam urat akan larut dalam darah dan keluar melalui urine. Namun pada kondisi tertentu, kadar asam urat yang dihasilkan oleh tubuh bisa berlebih.

Selain itu juga bisa mengalami gangguan saat hendak membuang kelebihan asam urat tersebut. Sehingga asam urat akan terus menumpuk dalam tubuh. Penumpukan ini (uric acid) nantinya akan membentuk kristal di sendi. Akibatnya adalah bisa memicu timbulnya rasa nyeri dan pembengkakan di sejumlah sendi.

klikdokter.com ©2020 Merdeka.com

Meski biasanya terbentuk di sendi, kristal asam urat ini juga bisa terbentuk di ginjal maupun saluran kemih. Kondisi itu tentu saja bisa mengganggu fungsi ginjal. Bisa juga menyebabkan batu saluran kemih.

Walaupun disebabkan oleh tingginya kadar asam urat (hiperurisemia), namun tidak semua penderita hiperurisemia mengalami penyakit asam urat. Faktanya, hanya 1/3 penderita hiperurisemia saja yang menderita penyakit ini.

Gejala Penyakit Gout

Umumnya gejala penyakit gout atau asam urat berupa nyeri mendadak pada sendi dalam waktu singkat (akut). Kemudian akan hilang dalam beberapa hari dan kembali muncul usai 6-12 bulan. Pada beberapa kasus, penderita penyakit gout bisa mengalami gejala kronis akibat serangan asam urat berulang. Dan dalam kurun waktu yang cukup lama. Pada asam urat akut, rasa nyeri akan berlangsung di satu atau beberapa sendi saja. Misalnya seperti jempol kaki, lutut atau pergelangan kaki. Gejala juga akan terasa parah selama 2 hari pertama dan dapat berlangsung sampai 10 hari. Tak hanya itu, sendi yang terasa nyeri inipun akan terlihat merah, bengkak serta sangat sakit walau disentuh sedikit. Sejumlah penderita asam urat akut juga akan mengalami demam selama rasa nyeri menyerang. Untuk asam urat kronis, gejala yang timbul berupa rasa nyeri dan disertai radang sendi yang terjadi berulang. Kondisi ini bisa mengakibatkan kerusakan sendi permanen. Di mana sendi nantinya tidak bisa untuk bergerak normal. Bukan hanya di ibu jari saja, rasa nyeri juga bisa dirasakan di siku, pergelangan tangan, jari hingga tumit.

Penyebab Penyakit Gout

Penderita penyakit gout akan memiliki kadar asam urat yang melebihi batas normal dalam tubuh. Kondisi ini terjadi jika tubuh menghasilkan terlalu banyak asam urat. Atau tubuh sulit membuang kelebihan asam urat. Tubuh secara alami menghasilkan asam urat untuk mengurai purin.Purin sendiri merupakan zat yang secara alami juga dihasilkan tubuh. Namun purin juga terdapat di sejumlah jenis makanan. Nantinya sebagian besar asam urat akan dibuang melalui urine dan lainnya dibuang melalui feses. Bila asam urat menumpuk dalam kurun waktu yang lama, asam urat ini akan membentuk kristal tajam di sendi. Sehingga akhirnya akan menimbulkan rasa nyeri, radang hingga pembengkakan. Penyakit gout atau asam urat lebih sering diderita oleh pria. Terlebih dalam rentang usia 30 hingga 50 tahun. Meski begitu, wanita juga bisa menderita penyakit gout khususnya usai masa menopause.

klikdokter.com ©2020 Merdeka.com

Terdapat sejumlah faktor lainnya yang mampu memicu tingginya kadar asam urat dalam darah. Berikut faktor-faktornya:

1. Riwayat keluarga penderita penyakit asam urat
2. Baru saja mengalami cedera atau menjalani operasi
3. Mengonsumsi minuman beralkohol
4. Mengonsumsi minuman tinggi gula
5. Mengonsumsi makanan kaya purin seperti daging merah, jeroan hewan, kerang, sarden, tuna dan teri
6. Menggunakan obat-obatan tertentu seperti aspirin, diuretik, ciclosporin dan beberapa obat kemoterapi
7. Punya kondisi medis tertentu seperti diabetes, kolesterol tinggi, anemia, hipertensi, obesitas, penyakit jantung, penyakit ginjal, penyakit tiroid, sleep apnea, leukemia dan sindrom metabolik