Mengenal Marissa Hutabarat, Wanita Berdarah Indonesia Jadi Hakim di Amerika Serikat
Merdeka.com - Perempuan berdarah Indonesia ini patut menjadi kebanggaan bangsa Indonesia. Dia adalah Marissa Hutabarat.
Meski, perempuan berparas cantik tersebut tak sempat menginjakkan kaki di Ibu Pertiwi, kecintaannya kepada negara Indonesia tak bisa diragukan lagi. Marissa Hutabarat diketahui merupakan seorang keturunan warga Indonesia dan Thailand yang tinggal di Negeri Paman Sam.
Tumbuh besar di Amerika membuat Marissa menjadi sosok perempuan yang memiliki wawasan luas. Berkat kecerdasannya, kini ia terpilih sebagai salah satu hakim terpenting di Kota New Orleans, Louisiana.
Berikut ulasan selengkapnya.
Keturunan Indonesia-Tionghoa
Perempuan cantik nan cerdas tersebut rupanya merupakan seorang keturunan dari warga Indonesia. Meski sang ayah dibesarkan di Singapura, namun Marissa mengaku bahwa sang ayah tetap lah bagian dari bangsa Indonesia.
Instagram/@cetul22 ©2020 Merdeka.com
Sang ayah diketahui menikah dengan ibunda tercinta yang merupakan seorang warga Thailand beretnis Tionghoa. Keluarga Marissa pun lantas memutuskan untuk tinggal di Amerika Serikat hingga saat ini.
Ingin Layani Masyarakat Sepenuh Hati
Dikutip dari akun Instagram cetul22, Marissa merupakan seorang perempuan terpelajar yang memiliki mimpi besar. Sejak kecil, ia berusaha belajar dengan sungguh-sungguh agar suatu hari nanti dirinya dapat melayani masyarakat dengan sepenuh hati. Salah satu cara yang ia tempuh yakni dengan mengambil jurusan psikologi dan hukum saat masih mengenyam bangku perkuliahan di Amerika Serikat.
Instagram/@cetul22 ©2020 Merdeka.com
"Saya ambil jurusan psikologi saat S1 kemudian ambil hukum dan saya selalu ingin melayani masyarakat sebaik-baiknya," katanya.
Rebut Hati Masyarakat Louisiana
Meski berstatus sebagai diaspora, Marissa cukup beruntung. Ia telah berhasil memegang jabatan publik di pengadilan perdata (First City Court) Kota New Orleans, Louisiana.
Instagram/@cetul22 ©2020 Merdeka.com
Marissa berhasil mencapai impiannya tersebut setelah melalui serangkaian pemilu lokal yang digelar pada tanggal 15 Agustus 2020 lalu. Cara yang ia tempuh untuk mendapatkan hati banyak masyarakat adalah dengan membuat slogan ‘Hakim Merakyat’, sebuah kalimat yang sungguh merepresentasikan keinginan dari Marissa saat itu.
Instagram/@cetul22 ©2020 Merdeka.com
Mendapatkan Banyak Dukungan
Meski tak pernah menginjakkan kaki di Indonesia, namun semangat dan keberhasilan Marissa telah sampai di telinga sebagian masyarakat Indonesia. Marissa pun mengaku bahwa dirinya telah mendapatkan banyak dukungan hingga ucapan dari masyarakat Indonesia melalui akun media sosial miliknya.
Instagram/@cetul22 ©2020 Merdeka.com
"Sungguh luar biasa menerima banyak ucapan cinta, selamat, dan harapan dari orang-orang Indonesia yang tidak mengenal atau mendengar nama saya sebelumnya. Mereka menyapa di Facebook, Instagram, dan Twitter meski saya tidak memiliki Twitter," sambungnya.
Bangga Menjadi Bagian dari Indonesia
Meski lahir dan berkarier di tanah perantauan, namun hati Marissa tetap lah seorang warga negara Indonesia. Marissa mengungkapkan bahwa budaya Indonesia mengajarkan sebuah arti penting dari keluarga.
Instagram/@marissaforjudge ©2020 Merdeka.com
"Saya bangga menjadi orang Indonesia. Saya bangga dengan warisan budaya saya. Nenek saya dari Indonesia dan tentu saja ayah saya warga Indonesia meski ia besar di Singapura. Yang saya cerna dari budaya Indonesia adalah betapa pentingnya keluarga itu," ujarnya.
Besar di Amerika Serikat membuatnya tak dapat berbahasa Indonesia. Ia pun merasa malu lantaran tak memiliki kemampuan tersebut. Kendati demikian, ia pun berencana untuk belajar Bahasa Indonesia dan Bahasa Batak di masa mendatang.
"Opung saya mengajari saya Bahasa Batak sedikit. Saya agak malu karena tidak belajar Bahasa Indonesia tapi saya rencana akan belajar supaya cukup mengerti lah," sambungnya.
(mdk/mta)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wanita keturunan Suriah dinyatakan bersalah karena melanggar aturan berlalu lintas.
Baca SelengkapnyaMajelis hakim menilai Haris dan Fatia tidak terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum bersalah melakukan pencemaran nama baik Luhut.
Baca SelengkapnyaMuhaimin mendoakan akan keputusan majelis hakim dapat membawa nasib masa depan Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Wanita ini memimpin 30 perempuan dalam pertempuran melawan Belanda.
Baca SelengkapnyaHari Perempuan Internasional adalah peringatan global yang diadakan setiap tahun pada 8 Maret.
Baca SelengkapnyaHarapan Amerika Serikat (AS) untuk mendarat kembali di bulan dapat terwujud pada pekan ini.
Baca SelengkapnyaPara wisatawan yang berkunjung ke pantai-pantai diperingatkan untuk berhati-hati dan tidak menyentuh hewan laut ini.
Baca SelengkapnyaSekelompok anggota polisi tampak sangat bahagia dan mengumbar senyum lebar mereka saat membuka hadiah istri baru dari atasan untuk menunjang tugas di lapangan.
Baca SelengkapnyaMeski membawa para suster, Atta dan Aurel Hermansyah kompak mengurus putri-putrinya sendiri saat berada di dekat Ka'bah.
Baca Selengkapnya