Kweekschool Yogya 'Sekolah Raja' Zaman Belanda, Mencetak Guru dari Kalangan Pribumi
Merdeka.com - Ketika Indonesia berada di bawah pemerintahan Kolonial Belanda, mereka membangun sebuah sekolah yang diperuntukkan untuk para pribumi.
Sekolah itu dinamakan Kweekschool atau juga disebut sebagai sekolah guru di Yogyakarta. Sekolah itu dibangun pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20.
Tujuan pendiriannya adalah untuk memberikan pendidikan kepada masyarakat pribumi atau bumiputera supaya bisa mendapatkan pendidikan khususnya tenaga terampil yang dibutuhkan kelompok pengusaha swasta. Simak ulasannya.
Sejarah Kweekschool Yogyakarta
©2023 Merdeka.com/bpcbdiy.kemdikbud.go.id
Mengutip dari laman bpcbdiy.kemdikbud, Kweekschool voor Inlandsche Onderwijzers dibuka pada 6 Februari 1897. Hal itu didasari pada peraturan pendidikan untuk guru bumiputera yang dikeluarkan oleh pemerintahan Kolonial Belanda.
Adapun siswa yang diterima di sekolah tersebut haruslah berada di rentan usia 12 sampai 16 tahun dan lulus dari Sekolah Jawa kelas satu. Siswa yang sekolah di sini akan mendapatkan fasilitas berupa tempat tinggal dan alat tulis secara gratis.
Selain itu, siswa juga wajib memiliki kemampuan dan lulus dari ujian materi seperti berhitung, berbahasa, menulis Jawa, menulis indah, ilmu bumi, dan bahasa Melayu dalam aksara latin.
Pelajaran di Kweekschool
Adapun materi yang dipelajari di Kweekschool Yogyakarta ini meliputi berbagai macam keterampilan dan juga ilmu-ilmu penting.
Seperti bahasa Jawa dan Melayu, ilmu pengajaran dan pendidikan, ilmu bumi, sejarah Hindia, membaca dan menulis, berhitung, mencetak, menggambar, menyurvei, ilmu pasti, dan sejarah alam, bahkan sampai materi praktik mengajar.
Sekolah ini ditempuh selama 4 tahun dan salah satu pengajar dari kalangan pribumi yang juga tergabung sebagai guru di Kweekschool adalah K.H. Ahmad Dahlan. Ia memberikan materi tentang agama Islam kepada para siswa.
Sekolah untuk Guru Jawa
©2023 Merdeka.com/bpcbdiy.kemdikbud.go.id
Lulusan dari sekolah ini mendapatkan gelar setara dengan diploma di masa sekarang. Gelar itu dapat dipakai oleh mereka sebagai guru di Jawa. Karier mereka sebagai guru akan dimulai dengan mengajar sebagai guru pembantu di sekolah Jawa kelas satu.
Kompleks sekolah Kweekschool ini sangat luas. Terdiri dari gedung untuk belajar, rumah direktur dan guru-guru lainnya, serta tempat tinggal para siswa.
Pada tahun 1909, disebutkan bahwa jumlah siswa di sekolah tersebut mencapai 50 orang. Hal ini menjadi salah satu nafas baru dalam dunia pendidikan Indonesia pada masa Hindia Belanda, yang mana saat itu masyarakat bumiputera sangat kekurangan tenaga pendidik.
Kweekschool Disebut sebagai Sekolah Raja
©2023 Merdeka.com/bpcbdiy.kemdikbud.go.id
Pada perkembangan selanjutnya, Kweekschool voor Inlandsche Onderwijzers masih dikenal oleh masyarakat Indonesia bahkan setelah Indonesia merdeka.
Sekolah yang sekarang berlokasi di SMA 1 Yogyakarta ini disebut sebagai ‘sekolah raja’, yaitu sekolah yang biayanya ditanggung oleh Kerajaan Belanda.
Meskipun pada awalnya sekolah ini didirikan untuk mencari tenaga terampil dan guru dari kalangan pribumi, namun setelah munculnya peraturan politik etis, Kweekschool di Yogyakarta ini menjadi sarana untuk menunjang politik baru tersebut.
(mdk/mff)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menelusuri Sejarah Kweekschool Fort de Kock, Poros Pendidikan Pertama di Sumatra Barat
Sekolah ini menjadi tonggak pendidikan di Sumatra Barat.
Baca SelengkapnyaPernah Dilarang Sekolah karena Namanya Dianggap Tak Keren, Pria Nganjuk Ini Berhasil Jadi Dokter yang Dicintai Masyarakat
Namanya dianggap terlalu Jawa hingga tidak diizinkan sekolah di institusi pendidikan milik Belanda
Baca SelengkapnyaMenolak Beasiswa Sekolah Guru Belanda dan Pilih Belajar Agama, Sosok Ini Jadi Tokoh Besar Muhammadiyah dari Tanah Minang
Tak hanya di Jawa, Tanah Minang turut melahirkan tokoh-tokoh besar Muhammadiyah era perjuangan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Inggris dan Jepang Alami Resesi, Jokowi Ingatkan Pemerintahan Baru Hati-Hati Mengelola Indonesia
Indonesia masih terus bertahan agar tidak masuk dalam kondisi resesi seperti yang dialami oleh negara maju.
Baca SelengkapnyaAnies Beberkan soal Pendidikan, Prabowo: Maklum Beliau Mantan Menteri
Misalnya ada puluhan ribu guru honorer belum diangkat jadi guru P3K. Juga ada 1,6 guru belum tersertifikasi.
Baca SelengkapnyaModus Berbagi Takjil, Ratusan Pelajar Bikin Onar dan Hendak Tawuran Ditangkap di Jakpus
Modus Berbagi Takjil, Ratusan Pelajar Bikin Onar dan Hendak Tawuran Ditangkap di Jakpus
Baca SelengkapnyaSosok Charles Adriaan van Ophuijsen, Pria Belanda Kelahiran Solok Sumbar Pionir Ejaan Bahasa Indonesia
Meski namanya sangat kental dengan Belanda, namun sosoknya menjadi pionir dalam menciptakan ejaan Bahasa Indonesia yang kita sekarang gunakan ini.
Baca SelengkapnyaTempat ini Jadi Saksi Bisu Pangeran Diponegoro Ditangkap Belanda, Ada Kursi dengan Bekas Tancapan Kuku
Simak cerita di balik tempat bersejarah dan saksi bisu ditangkapnya Pangeran Diponegoro.
Baca SelengkapnyaSejarah Indonesische Persbureau, Kantor Berita Indonesia Pertama yang Didirikan Bumiputera
Selain penyalur informasi terkini, kantor ini juga menjadi sarana penghubung antara pers Belanda dan pers yang ada di Hindia Belanda.
Baca Selengkapnya