Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kopda Muslimin Siapkan 400 Juta buat Habisi Istri, Tajir Abis Duit dari Mana?

Kopda Muslimin Siapkan 400 Juta buat Habisi Istri, Tajir Abis Duit dari Mana? Ini Curhat Kopda Muslimin kepada Pembunuh Bayaran Sebelum Minta Habisi Istri. ©ANTARA/ IC Senjaya

Merdeka.com - Dalang kasus penembakan istri anggota TNI Rina Wulandari oleh orang tak dikenal ternyata suaminya sendiri, Kopda Muslimin. Kopda Muslimin bahkan telah menyiapkan Rp400 juta untuk mengeksekusi pembunuhan tersebut.

Tim gabungan Kepolisian dan Kodam IV Diponegoro masih melakukan penyelidikan terkait kekayaan Kopda Muslimin. Penyelidikan dilakukan karena Kopda Muslimin mampu membayar lima eksekutor untuk membunuh istrinya dengan nominal ratusan juta.

Lantas, dari mana kekayaan Kopda Muslimin tersebut? Simak informasi selengkapnya berikut ini, seperti dirangkum oleh merdeka.com dari berbagai sumber, Kamis (28/7).

Kopda Muslimin Selalu Memandu Pembunuhan

Rina Wulandari merupakan korban penembakan di Jalan Cemara III, Banyamanik, Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (18/7).

cerita eksekutor tak tega tembak kepala istri tni seperti perintah kopda muslimin

Cerita Eksekutor Tak Tega Tembak Kepala Istri TNI seperti Perintah Kopda Muslimin ©2022 Merdeka.com/Danny Adriadhi Utama

Rupanya sang suami, Kopda Muslimin turut serta dalam aksi percobaan pembunuhan tersebut. Ia memberi panduan kepada pembunuh bayaran dari jarak jauh.

S alias Babi (34), eksekutor penembakan mengungkapkan Kopda Muslimin memberikan arahan sejak perencanaan sampai eksekusi.

"Ditelepon untuk menunggu di ujung gang oleh Bang Muslimin (Kopda Muslimin)," kata S di Mapolrestabes Semarang dikutip Antara, Rabu (27/7).

Kopda Muslimin juga memberi kabar melalui telepon bahwa istrinya sudah keluar rumah untuk menjemput anaknya sekolah. Eksekusi penembakan rencananya saat Rina keluar rumah.

Minta Tembak di Kepala Istri dan Dilarang Kena Anak

istri tni ditembak otk

Istri TNI Ditembak OTK ©2022 Merdeka.com

Tapi, S mengaku sempat kehilangan jejak korban hingga akhirnya penembakan dilakukan saat pulang ke rumah.

"Skenarionya ditembak sebelum berangkat jemput ke sekolah, waktu tidak ada anaknya," paparnya.

S menambahkan, Kopda Muslimin berpesan agar menembak di bagian kepala Rina dan dilarang kena anaknya. Panduan Kopda Muslimin lantas sama disampaikan jelang tembakan kedua karena tembakan pertama belum berhasil.

"Sempat dimarahi (oleh Kopda M), disuruh tembak lagi. Kemudian balik lagi untuk tembak yang kedua kali," ungkap S.

Eksekutor Mantan Pekerja di Kopda Muslimin

Keempat pelaku tersebut masing-masing S alias Babi yang merupakan eksekutor penembakan. Lalu P yang bertugas sebagai pengendara sepeda motor Kawasaki Ninja.

Kemudian S dan AS alias Gondrong yang berperan sebagai pengawas saat aksi penembakan itu. Satu orang lagi, pemasok senjata api.

"Kita juga ungkap penyedia senjata api, yaitu saudara Dwi Sulistiono di mana H-3 sebelum pelaksanaan kejadian, yang bersangkutan telah terjadi transaksi senjata api rakitan yang disinyalir, dengan nilai Rp3 juta," terang Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi.

Polisi meringkus empat anggota kelompok pembunuh bayaran untuk menghabisi Rina Wulandari, istri anggota TNI di Semarang pada tanggal 18 Juli 2022.

Pelaku S alias Babi sendiri mengaku telah cukup lama mengenal Kopda Muslimin. "Istri saya ikut kerja dengan Bang Muslimin," imbuh S.

Lima tersangka telah diringkus, sedangkan otak pelaku yang tak lain adalah suami korban, Kopda Muslimin masih buron. Kondisi korban sendiri saat ini masih dirawat di rumah sakit.

Eksekutor Dijanjikan Uang dan Mobil

lima tersangka kasus percobaan pembunuhan istri tni

Lima tersangka kasus percobaan pembunuhan istri TNI ©2022 Merdeka.com

Tim gabungan Kepolisian dan Kodam IV Diponegoro masih melakukan penyelidikan terkait kekayaan Kopda Muslimin. Apalagi mengingat nominal yang ditawarkan begitu fantastis.

"Soal kekayaan masih diselidiki. Untuk senpi pasti juga dilakukan penelusuran senjata api yang digunakan pelaku," kata Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Iqbal Alqudusy, Selasa (26/7).

Terkait upah yang diberikan, berdasarkan keterangan pelaku penembakan atau eksekutor telah menerima kompensasi dari Kopda M senilai Rp120 juta.

Nilai itu masih sebagian dari total upah yang dijanjikan yakni senilai Rp200 juta, serta satu unit kendaraan roda empat.

"Jadi kalau penembakan mengenai korban meninggal dunia akan diberi bonus Rp200 juta. Baru dikasih pembayaran Rp120 juta itu plus mobil Yaris. Totalnya Rp400 juta," ungkapnya.

Kopda Muslimin diketahui menghilang seusai istrinya menjadi korban penembakan. Sosoknya terakhir tampak saat mengantar istrinya ke rumah sakit. Ia juga sempat memberikan upah kepada eksekutor, tak jauh dari rumah sakit tempat korban dirawat.

(mdk/kur)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengapa Pilkada 2024 Harus Dipercepat?

Mengapa Pilkada 2024 Harus Dipercepat?

Mantan Anggota Komisi II DPR, Muhammad Rifqinizamy Karsayuda membocorkan, pemerintah bersama Komisi II DPR RI baru saja menyetujui percepatan jadwal Pilkada.

Baca Selengkapnya icon-hand
Diperiksa Polisi Terkait Konten Jilat Es Krim, Selebgram Oklin Fia Janji Kooperatif

Diperiksa Polisi Terkait Konten Jilat Es Krim, Selebgram Oklin Fia Janji Kooperatif

Pemeriksaan menindaklanjuti laporan dibuat Ketua PB Serikat Mahasiswa Muslim Indonesia Gurun Arisastra di Polres Metro Jakarta Pusat.

Baca Selengkapnya icon-hand
Pertama Kalinya di Dunia Patung Berhijab akan Dipasang di Tempat Umum, Catat Lokasinya

Pertama Kalinya di Dunia Patung Berhijab akan Dipasang di Tempat Umum, Catat Lokasinya

Sebuah patung berbahan baja yang menggambarkan seorang muslimah berhijab akan diresmikan Oktober mendatang.

Baca Selengkapnya icon-hand
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Anwar Usman Usai Dicopot dari Ketua MK: Jabatan Milik Allah

Anwar Usman Usai Dicopot dari Ketua MK: Jabatan Milik Allah

“Menjatuhkan sanksi pemberhentian dari jabatan Ketua Mahkamah Konstitusi kepada Hakim Terlapor.”

Baca Selengkapnya icon-hand
Prabowo Dinilai Butuh Pendamping Teknokrat Muslim Moderat

Prabowo Dinilai Butuh Pendamping Teknokrat Muslim Moderat

Perlu dicari figur yang mengerti segala hal bersangkutan dengan teknis penyelengaraan negara.

Baca Selengkapnya icon-hand
Mengenal Lebih Dekat Baju Adat Tanimbar yang Dipakai Jokowi Saat Sidang Tahunan MPR

Mengenal Lebih Dekat Baju Adat Tanimbar yang Dipakai Jokowi Saat Sidang Tahunan MPR

Pakaian ini sengaja dikenakan Jokowi sebagai upaya mengangkat kebudayaan dan pakaian suku tersebut ke atas panggung tertinggi kenegaraan di Indonesia.

Baca Selengkapnya icon-hand
Jejak Kaki 6 Juta Tahun Lalu Jadi Bukti Tertua Makhluk Pra-Manusia Berjalan Tegak Dua Kaki

Jejak Kaki 6 Juta Tahun Lalu Jadi Bukti Tertua Makhluk Pra-Manusia Berjalan Tegak Dua Kaki

Jejak kaki ini ditemukan di pulau Kreta, Mediterania.

Baca Selengkapnya icon-hand