Merdeka.com - Dalang kasus penembakan istri anggota TNI Rina Wulandari oleh orang tak dikenal ternyata suaminya sendiri, Kopda Muslimin. Kopda Muslimin bahkan telah menyiapkan Rp400 juta untuk mengeksekusi pembunuhan tersebut.
Tim gabungan Kepolisian dan Kodam IV Diponegoro masih melakukan penyelidikan terkait kekayaan Kopda Muslimin. Penyelidikan dilakukan karena Kopda Muslimin mampu membayar lima eksekutor untuk membunuh istrinya dengan nominal ratusan juta.
Lantas, dari mana kekayaan Kopda Muslimin tersebut? Simak informasi selengkapnya berikut ini, seperti dirangkum oleh merdeka.com dari berbagai sumber, Kamis (28/7).
Rina Wulandari merupakan korban penembakan di Jalan Cemara III, Banyamanik, Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (18/7).
Rupanya sang suami, Kopda Muslimin turut serta dalam aksi percobaan pembunuhan tersebut. Ia memberi panduan kepada pembunuh bayaran dari jarak jauh.
S alias Babi (34), eksekutor penembakan mengungkapkan Kopda Muslimin memberikan arahan sejak perencanaan sampai eksekusi.
"Ditelepon untuk menunggu di ujung gang oleh Bang Muslimin (Kopda Muslimin)," kata S di Mapolrestabes Semarang dikutip Antara, Rabu (27/7).
Kopda Muslimin juga memberi kabar melalui telepon bahwa istrinya sudah keluar rumah untuk menjemput anaknya sekolah. Eksekusi penembakan rencananya saat Rina keluar rumah. [kur]
Baca juga:
Dua Pekan Lebih Penembakan Brigadir J, Begini Penampilan Bharada E Muncul ke Publik
Curhatan Terakhir Brigadir J ke Sang Kekasih Sebelum Tewas, Isinya Mengerikan
Eks Sekjen Sunda Empire Lord Rangga di Citayem Fashion Week, Diduga Rilis Empire Baru
Advertisement
Istri TNI Ditembak OTK ©2022 Merdeka.com
Tapi, S mengaku sempat kehilangan jejak korban hingga akhirnya penembakan dilakukan saat pulang ke rumah.
"Skenarionya ditembak sebelum berangkat jemput ke sekolah, waktu tidak ada anaknya," paparnya.
S menambahkan, Kopda Muslimin berpesan agar menembak di bagian kepala Rina dan dilarang kena anaknya. Panduan Kopda Muslimin lantas sama disampaikan jelang tembakan kedua karena tembakan pertama belum berhasil.
"Sempat dimarahi (oleh Kopda M), disuruh tembak lagi. Kemudian balik lagi untuk tembak yang kedua kali," ungkap S.
Keempat pelaku tersebut masing-masing S alias Babi yang merupakan eksekutor penembakan. Lalu P yang bertugas sebagai pengendara sepeda motor Kawasaki Ninja.
Kemudian S dan AS alias Gondrong yang berperan sebagai pengawas saat aksi penembakan itu. Satu orang lagi, pemasok senjata api.
"Kita juga ungkap penyedia senjata api, yaitu saudara Dwi Sulistiono di mana H-3 sebelum pelaksanaan kejadian, yang bersangkutan telah terjadi transaksi senjata api rakitan yang disinyalir, dengan nilai Rp3 juta," terang Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi.
Polisi meringkus empat anggota kelompok pembunuh bayaran untuk menghabisi Rina Wulandari, istri anggota TNI di Semarang pada tanggal 18 Juli 2022.
Pelaku S alias Babi sendiri mengaku telah cukup lama mengenal Kopda Muslimin. "Istri saya ikut kerja dengan Bang Muslimin," imbuh S.
Lima tersangka telah diringkus, sedangkan otak pelaku yang tak lain adalah suami korban, Kopda Muslimin masih buron. Kondisi korban sendiri saat ini masih dirawat di rumah sakit.
Baca juga:
Dua Pekan Lebih Penembakan Brigadir J, Begini Penampilan Bharada E Muncul ke Publik
Curhatan Terakhir Brigadir J ke Sang Kekasih Sebelum Tewas, Isinya Mengerikan
Eks Sekjen Sunda Empire Lord Rangga di Citayem Fashion Week, Diduga Rilis Empire Baru
Advertisement
Tim gabungan Kepolisian dan Kodam IV Diponegoro masih melakukan penyelidikan terkait kekayaan Kopda Muslimin. Apalagi mengingat nominal yang ditawarkan begitu fantastis.
"Soal kekayaan masih diselidiki. Untuk senpi pasti juga dilakukan penelusuran senjata api yang digunakan pelaku," kata Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Iqbal Alqudusy, Selasa (26/7).
Terkait upah yang diberikan, berdasarkan keterangan pelaku penembakan atau eksekutor telah menerima kompensasi dari Kopda M senilai Rp120 juta.
Nilai itu masih sebagian dari total upah yang dijanjikan yakni senilai Rp200 juta, serta satu unit kendaraan roda empat.
"Jadi kalau penembakan mengenai korban meninggal dunia akan diberi bonus Rp200 juta. Baru dikasih pembayaran Rp120 juta itu plus mobil Yaris. Totalnya Rp400 juta," ungkapnya.
Kopda Muslimin diketahui menghilang seusai istrinya menjadi korban penembakan. Sosoknya terakhir tampak saat mengantar istrinya ke rumah sakit. Ia juga sempat memberikan upah kepada eksekutor, tak jauh dari rumah sakit tempat korban dirawat.
Baca juga:
Dua Pekan Lebih Penembakan Brigadir J, Begini Penampilan Bharada E Muncul ke Publik
Curhatan Terakhir Brigadir J ke Sang Kekasih Sebelum Tewas, Isinya Mengerikan
Eks Sekjen Sunda Empire Lord Rangga di Citayem Fashion Week, Diduga Rilis Empire Baru
Beberapa Kali Bangkrut, Penjual Churros ini Kini Ramai Pembeli Berkat 'Penglaris'
Sekitar 13 Jam yang laluFakta Perayaan Nahdlatul Ulama 1 Abad di Sidoarjo, Acara Ditutup Konser Slank
Sekitar 14 Jam yang lalu40 Kata-kata Mutiara Ibu Adalah Segalanya, Sarat Makna yang Menyentuh Hati
Sekitar 14 Jam yang laluSkandal Adani Group di India, Lenyapkan Uang Rp1.800 Triliun dalam Waktu Singkat
Sekitar 15 Jam yang laluKeberanian Sepupu Gajah Mada Jadi Panglima Perang Majapahit, Sampai Jadi Andalan Raja
Sekitar 15 Jam yang laluIntip Suasana Makan Malam Para Pengawal Presiden, Momennya jadi Sorotan
Sekitar 15 Jam yang laluBukan Tentara, Cuma Ibu ini yang Berani Bikin Pasukan Marinir TNI AL Minggir
Sekitar 15 Jam yang laluFakta Pesawat Susi Air Terbakar, Diserang KKB hingga Status Pilot & Penumpang
Sekitar 16 Jam yang laluAnies Utang Rp50 M ke Sandiaga Uno buat Pilgub DKI, antara Ikhlas & Merusak Citra
Sekitar 16 Jam yang laluSeolah Beri Pertanda, Seekor Anjing Terekam Melolong Sebelum Gempa 7,8 SR di Turki
Sekitar 17 Jam yang laluJokowi dan Iriana Bikin para Pengawal TNI AD Kaget dan Bahagia
Sekitar 17 Jam yang laluLanggar Prosedur, Penyidik Kasus Kecelakaan Mahasiswa UI Jalani Sidang Etik
Sekitar 11 Jam yang laluIni Identitas Pemilik Fortuner Berpelat Dinas Polri Tabrak Ojek Online di Jaktim
Sekitar 11 Jam yang laluMinimarket di Makassar Dirampok, Pelaku Ancam Kasir Pakai Parang Panjang
Sekitar 11 Jam yang laluTerungkap, Fortuner Pelat Dinas Polri Tabrak Ojek Online di Rawamangun Menantu Polisi
Sekitar 13 Jam yang laluVIDEO: Chuck Putranto Tuntut Bebas "Alami Sesat Fakta Alasan Penghapusan Pidana"
Sekitar 12 Jam yang laluVIDEO: Baiquni Wibowo Layak Dibebaskan, Hanya Jalankan Perintah 'Tidak Sah' Sambo
Sekitar 15 Jam yang laluVIDEO: Jaksa Serang Agus Nurpatria, Bandingkan dengan Ricky Berani Tolak Sambo
Sekitar 1 Hari yang laluVIDEO: Dua Kejahatan Arif Rahman Eks Anak Buah Sambo di Kasus Brigadir J
Sekitar 1 Hari yang laluVIDEO: Chuck Putranto Tuntut Bebas "Alami Sesat Fakta Alasan Penghapusan Pidana"
Sekitar 12 Jam yang laluVIDEO: Baiquni Wibowo Layak Dibebaskan, Hanya Jalankan Perintah 'Tidak Sah' Sambo
Sekitar 15 Jam yang laluVIDEO: Jaksa Serang Agus Nurpatria, Bandingkan dengan Ricky Berani Tolak Sambo
Sekitar 1 Hari yang laluVIDEO: Dua Kejahatan Arif Rahman Eks Anak Buah Sambo di Kasus Brigadir J
Sekitar 1 Hari yang laluVIDEO: Replik Jaksa, Sindir Sikap Ngeles Irfan Widyanto Makin Coreng Citra Polri
Sekitar 2 Hari yang laluVIDEO: Arif Terisak Sampaikan Pembelaan Beri Pesan Cinta ke Istri, Ibu Hingga Hakim
Sekitar 5 Hari yang laluVIDEO: Serangan Balik Bharada E, Sindir Jaksa Ngotot 12 Tahun Penjara
Sekitar 5 Hari yang laluKemenkes: Antibodi Masyarakat Sudah Divaksinasi Booster Naik Hampir 3 Kali Lipat
Sekitar 1 Hari yang laluApakah Boleh Memperoleh Vaksin Campak Bersamaan dengan Booster COVID-19?
Sekitar 1 Minggu yang laluLaga PSIS VS Persebaya Ditunda, Ini Alasan Polisi Tak Keluarkan Izin
Sekitar 4 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami