Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah Nenek Penjual Pisang, Tak Mampu Obati Luka Hingga Busuk & Tinggal di Gubuk Reot

Kisah Nenek Penjual Pisang, Tak Mampu Obati Luka Hingga Busuk & Tinggal di Gubuk Reot Kisah Lansia Penjual Pisang. Foto: kitabisa.com ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Masa tua, seharusnya bisa dinikmati dengan hidup tenang dan bahagia bersama keluarga. Namun, nyatanya tidak semua orang bisa menikmati masa tua dengan layak. Seperti kisah Mbah Suminten lansia asal Yogyakarta, di usia senja-nya itu ia tetap harus bekerja keras mengais rezeki hanya sekedar untuk makan.

Suminten, tinggal berdua bersama sang suami di sebuah gubuk reot di pinggir sawah milik warga. Setiap harinya, ia harus berjualan pisang yang diambil dari orang untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.

Dengan penghasilan yang tak seberapa, Suminten bahkan sampai tak bisa membawa dirinya untuk berobat memeriksakan kondisi tangannya yang memiliki luka sampai membusuk. Berikut informasi selengkapnya:

Nenek Penjual Pisang

Kisah mbah Suminten dibagikan melalui laman Yayasan Kitabisa, dikatakan jika Suminten sehari-harinya bekerja sebagai penjual pisang. Setiap jam 12 malam, ia harus mengambil pisang di Pasar Giwangan bersama sang suami menggunakan becak yang disewa.

Pisang yang dibeli dari orang itulah kemudian ia jual kembali. Setiap harinya, Suminten mengaku jika ia hanya mendapatkan uang sebesar Rp15-30 ribu. Uang tersebut dipakai oleh dirinya untuk makan dan mencukupi kebutuhan sehari-hari.

kisah lansia penjual pisang

Foto: kitabisa.com ©2020 Merdeka.com

Tidak Punya Tempat Tinggal

Mbah Suminten, tinggal berdua dengan suaminya di sebuah gubuk reot di pinggir pematang sawah milik warga. Nenek berusia 65 tahun ini, sebelumnya diketahui tinggal di jalanan bersama sang suami. Namun, karena diusir oleh Satpol PP, maka ia dan suaminya pun tinggal menumpang di sebuah gubuk. Kabarnya, Mbah Suminten dan suaminya terancam diusir dari gubuk itu karena ladang sawah yang ditempati olehnya akan segera dibajak sang pemilik. "Saya setiap hari mikir bisa makan hari ini aja udah untung, sekarang juga harus mikir besok tinggal di mana?," Ucap Mbah lirih, dikutip dari laman kitabisa.com

Tangan Sakit Tak Bisa Berobat Sampai Busuk

Yang lebih memprihatinkan lagi, mbah Suminten ternyata mengalami sakit luka di tangan kanannya. Karena tidak memiliki biaya, ia pun mengaku tak pernah memeriksakan tangannya ke rumah sakit. Bahkan, luka tersebut hanya ditutup menggunakan kaos kaki hingga busuk dan mengeluarkan bau tak sedap.

kisah lansia penjual pisang

Foto: kitabisa.com ©2020 Merdeka.com

Saat ditanya, mbah Suminten mengaku sudah tidak merasakan sakit lagi pada lukanya. Sebab, ia hanya memikirkan tentang dagangan pisagnya yang harus laku agar ia da suaminya bisa tetap makan. "Saya ndak mampu beli perban makannya saya tutup luka di tangan ini pakai kaos kaki saja," ucap Mbah Suminten.

Donasi untuk Mbah Suminten

Untuk itu, melalui perantara yayasan kitabisa, kita bisa sedikit meringankan beban hidup yang dialami mbah suminten bersama sang suami agar bisa sedikit menikmati  hidup layak masa tuanya.Donasi tersebut dikatakan disalurkan untuk membantu biaya pengobatan tangan mbah Suminten, dan juga mencari tempat tinggal yang nyaman untuk pasangan lansia itu.

https://kitabisa.com/bisamendukunglansia?utm_source=socialsharing_donor_web_null&utm_medium=share_campaign_copas&utm_campaign=share_detail_campaign 

(mdk/khu)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ibu Jual Rujak & Ayah Jual Pisgor di Kantor, Sang Anak Pensiun Bintang 4 Kini Jadi Menko
Ibu Jual Rujak & Ayah Jual Pisgor di Kantor, Sang Anak Pensiun Bintang 4 Kini Jadi Menko

Anak dari penjual rujak dan pisang goreng kini dilantik jadi Menko. Begini kisahnya.

Baca Selengkapnya
Perjuangan Seorang Nenek Penjual Pisang yang Rela Kehujanan Ini Viral, Bikin Sedih
Perjuangan Seorang Nenek Penjual Pisang yang Rela Kehujanan Ini Viral, Bikin Sedih

Karena tenda tak cukup besar dan hujan disertai angin, nenek pun terkena cipratan air hujan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Awalnya Terjual 5 Porsi Kini Laku 3 Ton dalam Seminggu, Intip Kisah Inspiratif Pengusaha Pisang Geprek yang Viral
Awalnya Terjual 5 Porsi Kini Laku 3 Ton dalam Seminggu, Intip Kisah Inspiratif Pengusaha Pisang Geprek yang Viral

Berawal dari modal yang sangat kecil, kini ia memperoleh omzet hingga jutaan rupiah per minggunya.

Baca Selengkapnya
Cara Masak Pisang Kepok secara Efisien dengan Warna Tetap Cerah
Cara Masak Pisang Kepok secara Efisien dengan Warna Tetap Cerah

Anda bisa mengolah pisang kepok dengan hemat gas sehingga tetap segar dan tidak mengalami perubahan warna yang tidak diinginkan. Berikut panduannya.

Baca Selengkapnya
Diremehkan Mantan Suami & Diganggu Preman, Janda Cantik 2 Anak Nekat Jualan Bakso Gerobak Kini Omzetnya Rp100 Juta
Diremehkan Mantan Suami & Diganggu Preman, Janda Cantik 2 Anak Nekat Jualan Bakso Gerobak Kini Omzetnya Rp100 Juta

Sempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.

Baca Selengkapnya
Mencicipi Bakso Kuah Rujak yang Unik di Jakarta Timur, Topingnya Pakai Buah Segar
Mencicipi Bakso Kuah Rujak yang Unik di Jakarta Timur, Topingnya Pakai Buah Segar

Bakso ini berisi potongan penuh buah-buahan. Segar, gurih dan unik. Wajib dicoba.

Baca Selengkapnya
Kisah Pedagang Kue Kering di Banyuwangi Banjir Pesanan Jelang Lebaran, Omzet Capai Rp10 Juta per Hari
Kisah Pedagang Kue Kering di Banyuwangi Banjir Pesanan Jelang Lebaran, Omzet Capai Rp10 Juta per Hari

Sehari 500 kilogram kue kering ludes terjual. Adapun omzet yang didapat bisa mencapai Rp10 juta per hari.

Baca Selengkapnya
Pemuda Jakbar Nekat Bakar Warung Kelontong setelah Ditolak Utang Rokok
Pemuda Jakbar Nekat Bakar Warung Kelontong setelah Ditolak Utang Rokok

Karena tak dikasih untuk utang rokok, IM membakar warung kelontong di Jakarta Barat

Baca Selengkapnya