Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah Nelayan Divonis Hukuman Mati, Penyebabnya Bawa 'Tas Haram' dari Malaysia

Kisah Nelayan Divonis Hukuman Mati, Penyebabnya Bawa 'Tas Haram' dari Malaysia Kisah Nelayan Divonis Hukuman Mati. YouTube Mister Prasss ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Obat-obatan seperti narkoba, ganja dan sabu memang terlarang untuk dimiliki oleh masyarakat. Barang haram ini juga dilarang masuk ke Indonesia oleh pemerintah. Sanksi hukuman yang tegas pun menanti bagi siapa saja yang melanggarnya. Seperti nelayan ikan satu ini.

Dia divonis hukuman mati karena membawa 'tas haram' dari Malaysia. Pria tersebut awalnya tidak mengira isi tas tersebut adalah obat-obatan terlarang. Sebab, pemilik tas itu hanya mengatakan berisikan pakaian pribadi. Lantas bagaimana kisah nelayan divonis hukuman mati ini?

Melansir dari akun YouTube Mister Prasss, Jumat (11/6), simak ulasan informasinya berikut ini.

Teman Minta Tolong

Nelayan bernama Pak Alem ini menceritakan pengalaman hidupnya yang tak akan terlupakan. Rupanya, awal kisah ini bermula dari seorang teman yang meminta tolong kepada dirinya. Teman tersebut meminta Pak Alem menjemput TKI dari Malaysia.

kisah nelayan divonis hukuman mati

YouTube Mister Prasss ©2021 Merdeka.com

"Ya seperti biasa hari-hari kita melaut lah, nelayan menangkap ikan. Tiba-tiba suatu hari ada kawan minta tolong menjemput TKI Malaysia. Ada beberapa orang, ada sekitar 10 orang lah gitu dengan ongkos per orangnya Rp1 juta. Semua dia tanggung, perbelanjaan minyak, semuanya dia tanggung," ungkap Pak Alem, WBP Lapas Kelas 1 Medan.

"Itu kapal Bapak yang sehari-hari nelayan?," tanya pemilik akun YouTube Mister Prasss.

"Iya," jawabnya.

Tak Ada Orang, Justru Bawa Tas

Siapa sangka, orang yang akan dijemputnya sudah berangkat duluan. Tinggal tas saja yang tersisa di tempat penjemputan. Saat ditanya, temannya pun menyuruh Pak Alem untuk tetap membawa tas tersebut. kisah nelayan divonis hukuman mati

YouTube Mister Prasss ©2021 Merdeka.com

"Sore kami berangkat, sekitar jam 11 malam kami sudah sampai. Sampai sana ternyata orang yang katanya TKI itu enggak ada. Ternyata orangnya sudah balik duluan. Sekarang yang tinggal tas, jadi tas inilah yang kami bawa ini, ada empat buah tas," sambungnya."Pada saat itu Bapak enggak curiga tas ini apa? Enggak diperiksa dulu?," tanyanya."Enggak, memang enggak boleh diperiksa orang digembok. Pesan yang bawa tas inipun satu orang, orang Melayu 'Ini tas jangan dibuka Bang. Kan ini tas digembok, tak ada apa-apa di dalam. Cuma baju celana saja lah, kami jamin tak ada apa-apa' katanya. Enggak dibuka, takut nanti hilang-hilang barang kan. 'Nanti apabila gembok rusak, berarti Abang' katanya gitu kan," lanjutnya.

Disuruh Cari Ikan Dulu

Awal perjalanan Pak Alem tak menemukan masalah apapun. Dia justru disuruh temannya untuk mencari ikan terlebih dahulu. Baru saat sore hari, Pak Alem bisa mengantarkan tas tersebut.kisah nelayan divonis hukuman mati

YouTube Mister Prasss ©2021 Merdeka.com

"Setelah itu balik, ternyata saya sampai Tanjung Balai jam 11 setengah kami tembak dari Malaysia. Jam 6 pagi saya sudah dapat perairan Indonesia, sudah dapat line telepon. Nah saya telepon kawan tadi yang punya tas ini kan 'Cem mana ini bang, ini sudah sampai. Masuk terus atau gimana?'. 'Oh nanti saja bang, Abang masuk kira-kira sore saja lah. Lebih baik Abang duduk labuhkan jaring'," sambungnya."Dapat ikannya Pak?," tanyanya."Lumayan juga. Kami melabuh jaring itu ada sekitar 2-3 jam," jawabnya.

Ditangkap Kapolres Tanjung Balai

Sempat tidur, Pak Alem kaget saat dibangunkan oleh banyak orang. Rupanya salah satu orang yang membangunkannya adalah Kapolres Tanjung Balai. Mereka tengah mengecek semua nelayan karena mendapat informasi adanya barang haram masuk wilayah tersebut dari Malaysia.kisah nelayan divonis hukuman mati

YouTube Mister Prasss ©2021 Merdeka.com

"Ternyata jam 12, kami kedatangan tamu. Bukan Pol Air, pemancing mania, alasannya mereka minta umpan. Saya tidur kan, saya sadarnya dibangunkan oleh mereka 'Pak, pak, kami ini pemancing. Kami minta umpan cumi, udang atau apalah' katanya kan. Saya tengok kok ramai mengelilingi, ada 10 orang," paparnya."'Begini saja lah Bang' yang satu kan, dia buka kartu ya kan, Kapolres. Bukan Pol air, Kapolres dari Tanjung Balai. 'Kami ini ada mendapat informasi dari kawan-kawan bahwa ada barang ilegal dari China ke Malaysia mau masuk ke daerah kita Tanjung Balai melalui laut. Jadi maaf Pak, semua nelayan saya periksa. Nah, ini Bapak pertama kali saya periksa'. Ternyata tas tadi diangkat, 'oke ini tas kami cek'," jelasnya."Berarti ketangkapnya di situ ya kan?," tanyanya."Ditangkap di situ. Dibuka tas tadi, ternyata 4-4 nya tas sabu di dalam. Tak ada satupun pakaian, sabu semua. Satu tas isinya 5 kilogram katanya," jawabnya.

Video Kisah Nelayan Divonis Hukuman Mati

Berikut video kisah nelayan divonis hukuman mati karena bawa 'tas haram' dari Malaysia.

(mdk/tan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ditinggal Orang Tua Panen Durian, Seorang Remaja Ditemukan Tewas dengan Luka Tusuk

Ditinggal Orang Tua Panen Durian, Seorang Remaja Ditemukan Tewas dengan Luka Tusuk

"Korban ditemukan tewas dengan banyak luka. Diduga akibat pembunuhan," ungkap Kasi Humas Polres OKU Iptu Ibnu Holdon

Baca Selengkapnya
Doa Mandi Wajib Laki-laki, Berikut Niat dan Tata Caranya yang Sesuai Syariat

Doa Mandi Wajib Laki-laki, Berikut Niat dan Tata Caranya yang Sesuai Syariat

Merdeka.com merangkum informasi tentang doa mandi wajib laki-laki yang sesuai dengan syariat dan tata caranya.

Baca Selengkapnya
Tak Dikenali Orang Tuanya, Momen Wanita Beri Kejutan Mudik Diam-Diam Ini Justru Bikin Ngakak

Tak Dikenali Orang Tuanya, Momen Wanita Beri Kejutan Mudik Diam-Diam Ini Justru Bikin Ngakak

Tak dikenali orang tuanya usai lima tahun merantau, momen wanita mudik diam-diam ini justru bikin ngakak.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Detik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi

Detik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi

Motif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.

Baca Selengkapnya
Tragis! Ibu Muda Nekat Ajak Anak Tenggak Racun Tikus Usai Diancam Cerai, Berujung Balitanya Tewas

Tragis! Ibu Muda Nekat Ajak Anak Tenggak Racun Tikus Usai Diancam Cerai, Berujung Balitanya Tewas

Pada awal kejadian (31/1), tersangka sempat mengaburkan penyebab kematian korban dengan mengaku tidak tahu terkait penyebab meninggalnya sang anak.

Baca Selengkapnya
Bacaan Sholat Nisfu Sya'ban, Berikut Tata Cara Sholatnya di Malam Penuh Berkah

Bacaan Sholat Nisfu Sya'ban, Berikut Tata Cara Sholatnya di Malam Penuh Berkah

Merdeka.com merangkum tentang bacaan sholat nisfu sya'ban dan bacaan doanya.

Baca Selengkapnya
Hakim PN Garut Disumpah Serapah Kena Azab, Buntut Vonis Bebas Terdakwa Pembunuhan

Hakim PN Garut Disumpah Serapah Kena Azab, Buntut Vonis Bebas Terdakwa Pembunuhan

Atas vonis itu, Majelis Hakim PN Garut memulihkan hak-hak terdakwa dalam kemampuan, kedudukan

Baca Selengkapnya
Hati-hati, Tanya 'Kapan Nikah' saat Lebaran Ternyata Bisa Dipidana, Begini Penjelasannya

Hati-hati, Tanya 'Kapan Nikah' saat Lebaran Ternyata Bisa Dipidana, Begini Penjelasannya

Ternyata, pertanyaan kapan nikah yang menjurus ke penghinaan ringan bisa dipidana.

Baca Selengkapnya
Kisah Empat WNI di Malaysia Lolos dari Hukuman Mati dan Seumur Hidup

Kisah Empat WNI di Malaysia Lolos dari Hukuman Mati dan Seumur Hidup

Pengacara mengatakan kepada majelis hakim pemohon telah menyatakan insaf dan bertobat, dan hanya sekali mengajukan banding ke Mahkamah Tinggi.

Baca Selengkapnya