Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah Mbah Senen Matanya Tertusuk Tanduk Sapi, Berburu Air Bersih Tanpa Penglihatan

Kisah Mbah Senen Matanya Tertusuk Tanduk Sapi, Berburu Air Bersih Tanpa Penglihatan Kisah Mbah Senen Matanya Tertusuk Tanduk Sapi. kitabisa.com ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Memasuki musim pancaroba membuat sebagian daerah mengalami kekeringan. Salah satu bencana alam ini kembali menghantui ratusan daerah di Kabupaten Pacitan. Akibatnya banyak warga yang berupaya keras mendapatkan pasokan air bersih.

Seperti yang dilakukan oleh Mbah Senen. Meski memiliki keterbatasan fisik, hal itu tak menghalangi Mbah Senen mencari pasokan air bersih. Bahkan Mbak Senen rela berjalan kaki melewati bebatuan sembari memikul wadah berisi air dengan bambu.

Kisah Mbak Senen ini sukses membuat siapa saja terharu dan sedih. Melansir dari laman kitabisa.com, Senin (21/9/2020), simak ulasan informasinya berikut ini.

Bencana Alam Kekeringan

Ratusan wilayah di Kabupaten Pacitan kembali mengalami bencana alam kekeringan. Sumur tadah hujan sebagai kantong air telah berubah menjadi kering kerontang. Padahal, sumur itu yang menjadi andalan warga sekitar.

kisah mbah senen matanya tertusuk tanduk sapi

kitabisa.com ©2020 Merdeka.com

Tak hanya itu, sejumlah sungai di daerah tersebut juga telah menyusut berujung gersang. Memang hal ini bukan kali pertama terjadi. Setiap tahunnya, bencana alam kekeringan kala musim kemarau sudah menjadi langganan Kabupaten Pacitan.

Hal itu membuat air bersih kian menghilang dan sulit di dapat. Tak sedikit pula warga sekitar yang berupaya keras untuk mendapatkan air bersih. Bahkan mereka rela harus melewati tebing curam hanya untuk mendapatkan air bersih.

Kisah Mbah Senen

Salah satu warga yang ikut merasakan dampak bencana alam kekeringan tersebut yakni Mbah Senen. Pria berusia 65 tahun ini harus bersusah payah mencari setetes air bersih dari rongga-rongga sumur yang kian mengering. kisah mbah senen matanya tertusuk tanduk sapi

kitabisa.com ©2020 Merdeka.com

Mbah Senen bahkan berburu hingga 5-7 kali setiap harinya. Untuk sekali ambil saja, Mbah Senen harus menempuh jarak sekitar 400 meter.Sedihnya, Mbah Senen merupakan seorang penyandang keterbatasan fisik. Pria berusia 65 tahun ini penyandang tuna netra. Demi mengisi jeriken kapasitas 10 liter, Mbah Senen membutuhkan waktu sekitar 30 menit. Mbah Senen harus bolak-balik dengan kondisinya tersebut.

Tertusuk Tanduk Sapi

Sebenarnya, Mbah Senen bukan menjadi seorang penyandang tuna netra sejak lahir. Mbah Senen mengalami kecelakaan pilu saat anaknya masih berusia belasan tahun. Kala itu, kedua bola matanya tertusuk tanduk sapi dan terjadi infeksi. Akibatnya, kedua bola mata Mbah Senen harus diangkat. Sejak saat itu, Mbah Senen harus menjalani kehidupannya dengan mata tertutup tak bisa melihat. Alih-alih melihat wujud istri, anak dan cahaya matahari, Mbah Senen hanya bisa melihat kegelapan penuh duka. Meski begitu Mbah Senen tak patah semangat. kisah mbah senen matanya tertusuk tanduk sapi

kitabisa.com ©2020 Merdeka.com

Terbukti, Mbah Senen begitu kuat memikul dua ember berat terisi air dengan menggunakan penyangga kayu di bahunya. Bahkan, Mbah Senen berjalan melewati bebatuan tanpa alas kaki. Tak jarang, kaki Mbah Senen terkena batu hingga berdarah. Sedihnya, Mbah Senen juga pernah tersesat hingga hampir masuk jurang. Sayang, saat sampai rumah air yang diambilnya hanya bersisa sedikit akibat banyak yang berjatuhan selama perjalanan."Kalau habis angkut air ke sumur, pundak sama kaki Mbah suka sakit. Jalanan nya licin, walaupun sudah pakai tongkat tetap sering jatuh karena harus lewat batu-batuan yang tajam," ujar Mbah Senen.

Pesan Haru Mbah Senen

Bukan tanpa alasan Mbah Senen rela melakukan hal tersebut. Mbah Senen dan istri tidak mampu membeli air di luar daerah karena tidak memiliki uang. Istri Mbah Senen bekerja sebagai tukang pijat yang dibayar hanya seadanya saja. Istri Mbah Senen juga tidak setiap hari ada panggilan. kisah mbah senen matanya tertusuk tanduk sapi

kitabisa.com ©2020 Merdeka.com

Dari pada membeli air bersih, menurut Mbah Senen lebih baik uangnya untuk dibelikan lauk pauk. Mbah Senen dan keluarga saat ini tinggal di sebuah rumah kecil beralas tanah dan berdinding batu bata tanpa semen.  "Tetapi mau bagaimana lagi, Mbah enggak tega mendengar anak sama istri kalau minum air segelas sampai harus dibagi dua.  Jangan sampai mereka kekurangan, biar Mbah saja yang merasakan kesulitan. Mbah hidup cuma untuk anak dan Istri. Kebahagiaan mereka Mbah selalu usahakan..” ujar Mbah Senen dilansir dari lama kitabisa.com.

(mdk/tan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sambil Menteskan Air Mata Sang Ayah Meninggal Dunia, Cerita Nassar Selalu Mengutamakan Kebahagian Mamah & Abah

Sambil Menteskan Air Mata Sang Ayah Meninggal Dunia, Cerita Nassar Selalu Mengutamakan Kebahagian Mamah & Abah

Banyak kenangan yang diceritakan Nassar bersama Abah. Nassar sendiri begitu dekat dengan mendiang Abah.

Baca Selengkapnya
Serunya Berwisata di Umbul Manten di Klaten, Tempat Main Air yang Nyaman Cocok untuk Liburan Keluarga

Serunya Berwisata di Umbul Manten di Klaten, Tempat Main Air yang Nyaman Cocok untuk Liburan Keluarga

Kabarnya, air yang ada di pemandian Umbul Manten bersumber dari dua buah mata air.

Baca Selengkapnya
Sambil Menahan Air Mata, Ibu ini Minta ke Kapolri Anaknya jadi Polisi 'Gantikan Kakaknya yang Gugur oleh KKB'

Sambil Menahan Air Mata, Ibu ini Minta ke Kapolri Anaknya jadi Polisi 'Gantikan Kakaknya yang Gugur oleh KKB'

Berikut momen saat seorang Ibu meminta Kapolri agar anaknya jadi polisi gantikan kakaknya yang gugur oleh KKB.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Peluk dan Cium Momen Prajurit TNI Pulang ke Rumah yang Sederhana

Peluk dan Cium Momen Prajurit TNI Pulang ke Rumah yang Sederhana

Ia disambut penuh air mata bahagia oleh anggota keluarganya. Rasa rindu kian pecah begitu saja melihat dia datang dan pulang.

Baca Selengkapnya
Jadi Kesayangan saat Buka, Ini Alasan Kenapa Teh Hangat Seharusnya Dihindari Penderita Asam Lambung

Jadi Kesayangan saat Buka, Ini Alasan Kenapa Teh Hangat Seharusnya Dihindari Penderita Asam Lambung

Teh hangat merupakan minuman kesayangan banyak orang pada saat berbuka puasa, sayangnya minuman ini tidak sehat dikonsumsi pada saat berpuasa.

Baca Selengkapnya
Momen Sedih Wanita Mudik untuk Jenguk Ayah yang Sakit Malah Kebanjiran, Sang Ayah Justru Minta Putrinya Kembali ke Perantauan

Momen Sedih Wanita Mudik untuk Jenguk Ayah yang Sakit Malah Kebanjiran, Sang Ayah Justru Minta Putrinya Kembali ke Perantauan

Tak peduli dengan kondisinya yang sakit, ayah wanita ini tetap tinggal di rumah yang dilanda banjir dan meminta putrinya untuk kembali ke perantauan.

Baca Selengkapnya
Kisah Keluarga Pemberani yang Tinggal di Kampung Mati Tengah Hutan Cilacap, Hidup Berdampingan dengan Babi Hutan

Kisah Keluarga Pemberani yang Tinggal di Kampung Mati Tengah Hutan Cilacap, Hidup Berdampingan dengan Babi Hutan

Saat musim hujan tiba, kampung itu benar-benar terisolir karena jalan ke sana terhalang aliran air sungai yang deras

Baca Selengkapnya
Miris Sumber Mata Air Gersang, Pria Asal Blitar Bikin Bank Pohon untuk Warisan Anak Cucu

Miris Sumber Mata Air Gersang, Pria Asal Blitar Bikin Bank Pohon untuk Warisan Anak Cucu

Gerakan ini berawal dari sumber mata air yang dulunya asyik dipakai mandi atau sekadar bermain air, kini banyak yang kering

Baca Selengkapnya
Ini Bahaya Menahan Kencing Saat Perjalanan Mudik

Ini Bahaya Menahan Kencing Saat Perjalanan Mudik

Menahan air kecil atau kencing saat perjalanan bisa memicu munculnya penyakit.

Baca Selengkapnya