Merdeka.com - Siapa tidak mengenal Crazy Rich Malang Gilang Widya Pramana alias Juragan 99 dan istrinya Shandy Purnamasari. Sosok kedunya pertama kali viral lantaran menjadikan pintu mobil Ferrari sebagai cantolan kerupuk.

Tak banyak yang menyangka, bahwa keduanya dulu berasal dari keluarga sederhana. Bahkan Gilang pernah menjadi tukang cuci motor sambil bersekolah.

Berkat kerja keras kehidupannya mereka berubah. Juragan 99 kini memiliki tiga pabrik. Berikut ulasannya.

Hidup Pas-Pasan

Kanal YouTube Boy William ©2021 Merdeka.com

Melansir dari kanal YouTube Boy William, rumah baru milik Juragan 99 begitu megah dan mewah. Bahkan bangunan dua lantai itu dilengkapi lift.

Crazy Rich Malang dan Shandy mengungkapkan masa lalunya yang cukup pilu. Apalagi bagi Shandy untuk sekolah dan bisa memiliki kasur sendiri saja susah.

"Keluarga biasa, papaku PNS. Dia malah keluarga biasa banget, buat sekolah saja susah. Dari nol juga," kata Gilang.

"Jadi waktu kecil itu kita ingin bisa punya springbed sendiri, kasur sendiri saja enggak kesampaian gitu. Jadi finally sekarang kita wujudkan lewat anak kita. Teman sudah pada punya, kita enggak kesampaian," papar Shandy.

Jualan Online

Kanal YouTube Boy William ©2021 Merdeka.com

Shandy memulai kariernya berjualan secara online di media sosial. Hingga ia memiliki relasi dari berbagai kota. Setelah terkumpul cukup dana, barulah Shandy mencoba membuat merek sendiri.

"Jadi awalnya dari passion saja sih, merawat diri seorang perempuan pada umumnya. Awalnya aku jual produk orang Boy, karena kan enggak punya modal. Medsosku buat jualan. Terus ketemu customer dari berbagai kota, terus aku punya modal. Aku bikinlah branding sendiri," cerita Shandy.

Bertahap hingga Punya 3 Pabrik

Proses perlahan dilalui oleh Gilang dan Shandy. Apalagi semenjak masih sekolah, Gilang sudah memiliki pekerjaan sambilan. Termasuk jadi tukang cuci kendaraan dan berjualan.

Sementara Shandy berjualan produk kecantikan, hingga bisa merintis merek baru dan pabrik sendiri. Kini bisnisnya di sejumlah bidang, dari jasa, otomotif hingga kecantikan.

"Dari kita jual produk, akhirnya kita punya klinik. Terus makin banyak kapasitas kita jualan, akhirnya kita bikin pabrik," ujar Shandy.

"Dan pabrik kita sekarang ada tiga," tukas Gilang.

Gilang Bukan Kriteria bagi Shandy

Kanal YouTube Boy William ©2021 Merdeka.com

Shandy mengaku tidak menyukai Gilang karena bukan tipenya. Sementara Gilang langsung terpikat dengan kecantikan Shandy.

"Dia ini kakak kelasnya teman aku. Dan dia bukan cowok kriteria aku. Tapi ada kesamaan kita, dulu pacaran lama tapi sama-sama enggak jadi, gagal semua," ucap Shandy tertawa.

Meski begitu, Gilang dan Shandy seakan memiliki cinta yang begitu tulus. Keduanya saling mengagumi satu sama lain dan memuji kelebihan yang melengkapi.

"Dia ini workaholic, dia ini visioner. Jarang banget ada cewek visioner, dan yang terakhir dia ini smart. Dulu pertama kali cuma terpikat karena cantik. Beruntung banget aku punya Shandy. Sekarang pun aku pegawainya dia," puji Gilang.

"Pertama, dia punya usaha, kerja keras walaupun dia masih sekolah. Dulu dia punya cucian motor. Semakin ke sini, makin kagum sama dia, karena enggak semua cowok bisa support istrinya. Tapi dia bisa," ungkap Shandy.

Semua Hanya Titipan

Kini keluarga kecil Juragan 99 bisa hidup bergelimang harta. Tak perlu lagi khawatir seperti dulu.

Sejumlah pencapaian diakui Gilang bisa diperoleh, seperti mengoleksi mobil sport, bus, jet pribadi dan vila.

"Kita sudah pernah susah. Kita pernah cuma makan lima ribu sehari, buat beli satu lauk. Jadi kalau misalkan amit-amit ya susah, kita pun sudah pernah," tutur Shandy.

Kanal YouTube Boy William ©2021 Merdeka.com

Kendati demikian, Gilang percaya bahwa semua kekayaannya kini hanya titipan Tuhan. Hal itu yang ia ajarkan pada Shandy semenjak menikah, seberapa pun gaji harus selalu disisihkan untuk berbagi.

Prinsip itu pula yang kini masih digenggam. Semakin banyak titipan Tuhan, jadi harus semakin banyak pula berbaginya.

"Aku pun pernah bilang sama istri. Kalau ini semua diambil, yang penting aku sama kamu, berdua sama anak-anak. Karena ini semua titipan. Kita enggak perlu merisaukan itu semua. Semakin banyak dititipi, kita harus makin banyak berbagi," pungkas Gilang.