Merdeka.com - Beredar video Kepala Desa (Kades) Cimuncang, Malausma, Majalengka, Engkus Iyad Supriyadi memarahi seorang tokoh agama yang tengah berceramah.

Diketahui, KH Emo Abdul Basith dari Pesantren Al Maksum Ciawi Tasikmalaya kala itu mengisi ceramah di acara Maulid Nabi Muhammad SAW, Minggu (31/10) malam.

Video berdurasi 26 detik itu baru-baru ini mencuat di publik dan lantas viral. Usai digerebek oleh warga, sang Kades pun digiring ke Polres Majalengka.

Simak ulasannya berikut ini.

Marahi Ulama Saat Ceramah

Instagram @majeliskopi08 ©2021 Merdeka.com

Melansir dari akun Instagram @majeliskopi08, yang mengunggah ulang video momen Kades Engkus membentak sang kiai yang berada di atas panggung.

Berdasarkan informasi dihimpun, Engkus terpancing emosi lantaran sang kiai menyinggung soal pemerintahan.

Instagram @majeliskopi08 ©2021 Merdeka.com

"Kamu itu masih muda, saya lihat kamu itu kiai, ngaca diri. Jangan terus sudutkan pemerintah, saya bela sekarang," kata Engkus menggunakan bahasa Sunda seperti dikutip dari akun Instagram @majeliskopi08.

Sikap Kades Berubah Drastis

Lantaran sikap Engkus yang terkesan arogan, kantor Desa Cimuncang pun digeruduk massa. Kades itu segera diamankan aparat kepolisian, setelah melihat warga yang kian membludak.

Akhirnya Engkus dan KH Emo Abdul pun dipertemukan di Polres Majalengka. Keduanya pun sepakat untuk saling memaafkan. Bahkan Engkus mengaku bahwa itu ketidaksengajaan.

Instagram @majeliskopi08 ©2021 Merdeka.com

"Minta maaf kepada seluruh alim ulama yang ada di kota Tasikmalaya, dan semua seluruh Indonesia. Atas kesalahan semua manusia, tidak selalu duduk dengan benar, mesti ada kesalahan. Mohon maaf sebesar-besarnya seluruh alim ulama di Indonesia sampai level bawah," papar Engkus.

Dalam video berbeda pun tampak Engkus meminta maaf dan mencium tangan sang kiai. Ia menunduk di hadapan publik sebagai tanda penyelasan atas kalimat yang dilontarkannya.

Ramai Komentar Hujatan

Tak ayal usai viral di media sosial, videonya pun ramai dikomentari hujatan warganet.

Instagram @majeliskopi08 ©2021 Merdeka.com

"Tersinggung karena sudah tersindir..," tulis @fadjarshizoma.

"Kalau dari ucapan kadesnya. Beliau tidak terima ulama tersebut mengkritik pemerintah. Menurutnya, ulama dari luar daerah (tempat beliau bertugas) tidak layak untuk berceramah di wilayahnya dan mengkritik pemerintah. #cmiiw😂✌🏼️," tulis @gatot_sandy.

"Masa ngebentak lama gitu bilangnya gak disengaja?," tulis @ahmad_affandi.

"He..he..ujungnya sudah tau....minta maaf....selesai," tulis @sudirmantegoeh.

"KOk bisa enggak sengaja klo ngomong dr mulut sendiri," tulis @nfitrianna1.

Video Kades Marahi Ulama

Berikut videonya.

A post shared by MajelisKopi08 (@majeliskopi08)