Kenapa TNI dan BIN Sampai Turun Tangan Lakukan Penelitian Obat Pengencer Darah?
Merdeka.com - Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal TNI Andika Perkasa baru saja mengadakan pertemuan lanjutan bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan perwakilan Badan Intelejen Negara (BIN) untuk membahas mengenai penelitian obat pencegah pengentalan darah, sebagai salah satu upaya penanganan pasien Covid-19 di Indonesia.
Hal tersebut diketahui dalam unggahan terbaru di Instagram, @tni_angkatan_darat. Berikut informasi selengkapnya:
Pertemuan Membahas Soal Penelitian
Instagram/@tni_angkatan_darat ©2020 Merdeka.com
Dalam video yang dibagikan, ini merupakan pertemuan kedua yang dilakukan dengan agenda membicarakan rencana pelibatan pasien-pasien Covid-19 yang dirawat di RS TNI AD sebagai sampel penelitian.
Pertemuan yang juga dihadiri oleh dr. Purwati dari Universitas Airlangga dan juga perwakilan BIN ini, membahas soal penelitian obat pengencer darah yang dilakukan IDI bertujuan untuk menurunkan angka kematian pasien akibat Covid-19.
Penelitian Ingin Libatkan Pasien Covid-19 di RS TNI AD
Instagram/@tni_angkatan_darat ©2020 Merdeka.com
Dijelaskan oleh dr. Prasetyo Widhi Buwono, salah satu tim peneliti obat tersebut, kematian pasien Covid-19 bisa disebabkan salah satunya oleh penyumbatan pembuluh darah. Oleh karena itu, IDI mengajukan kerjasama dengan TNI AD dan BIN untuk mengadakan penelitian soal obat pengencer darah dengan melibatkan pasien-pasien yan dirawat di rumah sakit TNI AD. "Sudah banyak jurnal, terutama pasien yang sudah meninggal kemudian dilakukan otopsi, ternyata didapatkan kematiannya adanya sumbatan di pembuluh darah. Pembuluh darah di paru, di otak dan organ lainnya. Namun persentase masuknya Covid-19 itu 80 persen ada di paru, 20 persen masuknya di organ lain, ginjal, hati, pembuluh darah di seluruh tubuh," jelas dr. Prasetyo.
Fungsi Obat Pengencer Darah
Instagram/@tni_angkatan_darat ©2020 Merdeka.com
Lebih lanjut, dr. Prasetyo mengatakan jika pembekuan darah yang disebabkan virus Covid-19 ditimbulkan karena adanya reaksi pelepasan zat yang dapat merusak bagian dari pembuluh darah dan mempengaruhi bahan-bahan yang mengontrol normalnya pembekuan darah.Jika seseorang terinfeksi Covid-19, cenderung darahnya menjadi lebih kental sehingga lebih mudah membeku dan pembuluh darahnya jadi mudah tersumbat.
Cara Kerja Obat
Menurut dokter, terapi obat pengencer darah ini nantinya akan diberikan kepada pasien dengan derajat ringan setelah pasien diperiksa kadar kekentalan darahnya dalam tubuh. Terapi ini dilakukan untuk memudahkan pemberian obat Covid-19 untuk tersebar ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah. "Pemberian terapi ini dilakukan dengan disuntikkan ke tubuh pasien, kemudian kita pantau selama dua hari, apakah ada perkembangan atau pemburukkan. Diharapkan jika terapi ini berjalan, pasien akan memiliki antibodi," kata dr. Prasetyo.
TNI dan BIN Akan Dukung Sepenuhnya
Instagram/@tni_angkatan_darat ©2020 Merdeka.com
Di akhir video, Jenderal Andika mengatakan jika pihaknya akan mendukung secara penuh penelitian terapi pengencer darah tersebut. Ia juga mengatakan siap untuk megakomodir segala kebutuhan yang diperlukan dalam penelitian. Hal ini dikatakan sebagai salah satu upaya untuk menekan angka kematian akibat Covid-19."TNI dan BIN bersama dr. Purwati akan memberikan dukungan terhadap penelitian obat pencegah pengentalan darah untuk menangani pasien Covid-19," ungkap Andika Perkasa.
(mdk/khu)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jelang hari pencoblosan Pemilu 2024, TNI AD menyiapkan sejumlah rangkaian antisipasi pengamanan
Baca SelengkapnyaJenderal Bintang Empat TNI tersebut belum bisa menjabarkan waktu pastinya untuk pemindahan prajurit.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dari penelitian yang dilakukan, melibatkan beragam keluarga dari berbagai negara, salah satunya Indonesia.
Baca SelengkapnyaAni menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca Selengkapnya446.219 prajurit TNI secara serentak di seluruh Indonesia dikerahkan untuk mendukung kelancaran pesta demokrasi jelang hari pencoblosan 14 Februari.
Baca SelengkapnyaPeran pemangku kepentingan diperlukan agar tidak menciptakan kebijakan yang saling tumpang tindih.
Baca SelengkapnyaTNI bakal mengevaluasi salah satunya dengan merelokasi laham Gudmurad setelah insiden tersebut.Ada Perumahan Warga
Baca SelengkapnyaAda juga upaya membenturkan aparat Polri dan TNI dengan masyarakat.
Baca Selengkapnya