Kenali 4 Kondisi Tubuh yang Tidak Bisa Menerima Vaksin Covid-19
Merdeka.com - Pemerintah Indonesia kini tengah gencar mengajak seluruh masyarakat untuk menerima vaksin Covid-19. Pemberian vaksin ini ditujukan kepada seluruh lapisan masyarakat. Dengan adanya vaksin diharapkan mampu mengurangi penyebaran infeksi virus Covid-19. Selain itu juga diharapkan masyarakat dapat beraktivitas kembali secara normal.
Sebagai upaya, pemerintah telah menyiapkan daftar prioritas penerima vaksin Covid-19. Untuk bisa menerima vaksin, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi. Salah satunya terkait dengan kondisi tubuh yang harus sehat secara fisik. Nyatanya, ada beberapa kelompok yang tidak boleh mendapat vaksin. Kelompok ini sebaiknya konsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum mendapat vaksin.
Lantas apa saja kondisi tubuh yang tidak bisa menerima vaksin Covid-19? Melansir dari halodoc, simak ulasan informasinya berikut ini.
1. Seseorang yang Memiliki Alergi
Menurut Centers for Disease Control and Prevention, beberapa orang mengalami reaksi alergi cukup parah setelah menerima vaksin Covid-19. Untuk itu, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu terkait kandungan yang ada pada vaksin Covid-19.
Jika ada kandungan yang memicu alergi, dianjurkan untuk menghindari menerima vaksin Covid-19. Hal ini bertujuan untuk menurunkan risiko lebih buruk yang bisa dialami. Apabila kalian mengalami alergi parah usai mendapat vaksin pertama, sebaiknya hindari melakukan vaksin kedua.
2. Anak-anak
Kelompok orang yang tidak bisa menerima vaksin adalah anak-anak. Saat ini, vaksin Covid-19 yang tersedia di sejumlah negara hanya boleh diberikan pada remaja, dewasa hingga lansia.
Sebab, belum ada uji klinis terkait pemberian vaksin kepada anak-anak. Vaksin Moderna boleh digunakan untuk rentang usia mulai 18 tahun ke atas. Sedangkan, Pfizer boleh digunakan untuk usia 16 tahun ke atas.
Meski begitu, para peneliti akan terus meneliti dan menguji vaksin Covid-19. Sehingga nantinya vaksin Covid-19 bisa digunakan untuk bayi, balita hingga anak-anak. Pengujian memang membutuhkan waktu dan kemungkinan bisa terlihat di pertengahan tahun 2021.
3. Pengidap Gangguan Imunitas
Kemudian, vaksin Covid-19 tidak bisa diberikan kepada orang-orang yang mempunyai gangguan imunitas. Akan tetapi, tetap disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai pemberian vaksin. Tujuannya agar kesehatan tetap terjaga dengan baik.
©Liputan6.com/Faizal Fanani
4. Wanita Hamil dan Menyusui
Menurut Dr. Peter Marks, seorang Direktur FDA’s Center for Biologics Evaluation and Research mengatakan, wanita hamil yang juga terkena Covid-19 merupakan hal yang berbahaya. Namun, pemberian vaksin bukan tindakan yang direkomendasikan oleh dokter untuk mencegah infeksi Covid-19 pada ibu hamil maupun menyusui. Meski begitu, Dr. Peter menambahkan hal ini kembali lagi tergantung pada masing-masing individu ibu hamil dan menyusui. Di sisi lain, American College of Obstetricians and Gynecologists merekomendasikan vaksin Covid-19 bisa diberikan ke wanita hamil. Tetapi harus memenuhi kriteria untuk pemberian vaksin itu sendiri. Meskipun uji klinis tidak meliputi wanita menyusui,namun kandungan vaksin tidak dianggap berisiko untuk bayi maupun proses menyusui. Oleh karena itu, ibu menyusui juga bisa ditawarkan untuk menerima vaksin khususnya yang sudah memenuhi kriteria penerima vaksin.
Kondisi Lainnya
Melansir dari halodoc, terdapat beberapa kondisi lainnya yang juga tidak disarankan menerima vaksin Covid-19. Adapun kondisi yang dimaksudkan meliputi:
Pernah terpapar Covid-19 Penderita penyakit jantung Penderita penyakit autoimun Penderita penyakit ginjal Orang dengan tekanan darah 140/90 atau lebih tinggi Memiliki gejala Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) Penderita penyakit saluran pencernaan kronis Tengah melakukan terapi aktif jangka panjang pada penyakit kelainan darah (mdk/tan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaVaksin Covid-19 Mulai Berbayar, Ini Kelompok yang Bisa Dapat Gratis
Maxi berujar, kelompok pertama yang bisa mendapatkan vaksin gratis adalah yang belum pernah menerima vaksin Covid-19 sama sekali.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal
Kemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023
Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaBayi Nangis Tak Henti-Henti? Bisa Jadi Mengalami Kolik
Kolik adalah kondisi ketika bayi yang sehat menangis dan disertai dengan rewel yang cukup intens dan berkepanjangan tanpa alasan yang jelas.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaPenyakit yang Sebabkan Keringat Dingin, Bukan cuma Masuk Angin
Keringat dingin bukan seperti keringat biasanya yang muncul saat olahraga atau cuaca panas. Keringat ini muncul ketika tubuh mengalami kondisi tertentu.
Baca SelengkapnyaKondisi Terkini Atta Halilintar Usai Jalani Operasi, Masih di Rumah Sakit Ditemani Keluarga Tercinta
Atta merasa sangat beruntung karena dikelilingi oleh orang-orang terdekatnya yang selalu mendampinginya dalam suka maupun duka.
Baca SelengkapnyaBlak-blakan Menkes soal Kenaikan Kasus Covid-19 JN.1
Hingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca Selengkapnya