Jelang Libur Panjang Akhir Tahun, Ini Imbauan dari Satgas Covid-19
Merdeka.com - Jelang libur panjang akhir tahun, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, keputusan terkait libur akhir tahun tergantung kepada kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan 3M. Yakni, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, hingga larangan berkeruman.
Namun, libur panjang Natal dan Tahun Baru mendatang bisa saja terancam ditiadakan jika terjadi lonjakan kasus Covid-19. Wiku menambahkan, hal tersebut merupakan konsekuensi apabila masyarakat tidak patuh dalam menerapkan protokol kesehatan.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Wiku dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat Presiden, pada Kamis (19/11) lalu. Berikut informasi selengkapnya:
Libur Panjang Akhir Tahun Tergantung oleh Masyarakat
Ketidakpatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan merupakan penyebab utama dari kasus positif Covid-19 yang meningkat. Untuk itu, Pemerintah kembali mempertimbangkan penerapan libur panjang akhir tahun, dan disesuaikan dengan kedisiplinan masyarakat.
"Keputusan terkait libur panjang walaupun ditentukan oleh pemerintah. Namun prinsipnya sangat bergantung pada kedisiplinan masyarakat dalam mematuhi prokes 3M terutama di masa-masa liburan," kata Wiku dikutip dalam konferensi pers di YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (19/11/2020).
Berkaca Pada Kasus Sebelumya
Menurut Wiku, Pemerintah berkaca pada pengalaman hari libur panjang sebelumnya, yang justru menimbulkan lonjakan kasus pasien positif Corona. Untuk itu, ia menegaskan bahwa apapun keputusan pemerintah terkait libur panjang nantinya sudah berdasarkan pertimbangan yang matang. Berdasarkan pertimbangan soal kesehatan dan keselamatan masyarakat dari penularan Covid-19."Terlepas dari diberlakukan, dipersingkat, atau ditiadakan libur akhir tahun ini, keputusan yang diambil pemerintah tentu dalam upaya melindungi masyarakat dari potensi penularan Covid19. Ingat, keselamatan masyarakat adalah hukum tertinggi," ujar Wiku.
Himbauan Satgas Nasional Apabila Ada Libur Panjang
Sementara itu, pada libur panjang yang dilaksanakan pada akhir bulan Oktober lalu, Satuan Tugas Covid-19 Nasional pernah memberikan arahan langkah antisipasi penularan Covid-19 saat musim liburan. Dalam acara konferensi pers di Media Center Covid-19, Graha BNPB, jakarta pada Selasa, (20/10) lalu, Wiku memberikan arahan konkret Satgas Nasional terkait antisipasi penularan Covid-19 pada libur panjang, diantaranya:Pertama, bagi masyarakat yang dalam keadaan mendesak harus melakukan kegiatan di luar rumah selama periode libur panjang tersebut, maka kami ingatkan untuk selalu patuhi protokol kesehatan 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak serta hindari kerumunan)."Keputusan untuk keluar rumah harus dipikirkan secara matang dan mempertimbangkan semua risiko yang ada," ujar Wiku dikutip dari Liputan6, Selasa (27/10).Kedua, Satgas Covid-19 mendorong masyarakat yang menerima kunjungan dari keluarga serta sanak saudaranya saat libur panjang untuk tetap menjalankan protokol kesehatan 3M selama berada di rumah.Ketiga, Satgas Covid-19 mendorong agar perusahaan atau perkantoran melakukan langkah antisipatif bagi para karyawannya yang berpergian ke luar kota pada masa libur panjang."Perusahaan didorong mewajibkan karyawannya yang berpergian ke luar kota untuk melapor agar dapat di data oleh kantor, terutama karyawan memutuskan untuk berpergian ke wilayah zona oranye dan/atau merah," ungkap Wiku
(mdk/khu)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Saran untuk Pemerintah Tengah Susun Aturan Turunan UU Kesehatan, Terutama Soal Produk Tembakau
Pemerintah disarankan memperbanyak pasal tentang edukasi dan sosialisasi agar penguatan sistem kesehatan nasional dapat dilakukan.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaBlak-blakan Menkes soal Kenaikan Kasus Covid-19 JN.1
Hingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal
Kemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaKemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaKemenkes Sebut Pasien Covid-19 JN.1 di Batam Meninggal Dunia
Pasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca Selengkapnya