Merdeka.com - Di tengah lesunya perekonomian, terutama akibat pandemi Covid-19, banyak orang yang mulai memutar otak mencari uang dengan membuka usaha yang mengeluarkan modal seminim mungkin. Bisa jadi kisah inspiratif berikut ini menjadi ide baru, bagi Anda yang ingin menjalankan bisnis.

Banyak orang menyangka menjalankan bisnis fashion membutuhkan modal yang banyak. Namun hal ini ditepis oleh dua wanita pendiri Cotton Ink, Carline Darjanto dan Ria Sarwono.

Keduanya merintis usaha tersebut dengan modal Rp1 juta. Tak menyangka kini keduanya berhasil membawa brand fashion kenamaan itu sampai di kancah dunia.

Ingin tahu sepak terjang dua wanita yang penuh inspirasi ini? Berikut ulasannya.

Modal Rp1 Juta Hasil Pinjam

Liputan6 ©2020 Merdeka.com

Kala itu, Ria Sarwono dan Carline Darjanto baru saja menamatkan jenjang sarjana tahun 2008. Keduanya memiliki minat yang sama di bidang fashion. Hingga akhirnya memberanikan diri meminjam uang ke orang tua masing-masing untuk modal usaha bersama.

"Carline lulusan fashion designer, kalau aku graphic designer. Tapi interest fashion-nya sama-sama ada. Jadi pada waktu itu aku berpikir kayanya habis kuliah mau kerja jadi fashion stylist saja deh. Terus sama Carline diajakin bikin Cotton Ink yaudah akhirnya kita bikin. Modalnya juga waktu itu cuma Rp 1 juta aku pinjam dari ayah aku, Carline pinjam dari ayahnya," kata Ria⁣ seperti dikutip dari Instagram akun @sekolahpebisnis.

Berawal dari Kaus Polos

Siapa sangka brand kenamaan Cotton Ink memulai bisnisnya dengan kaus oblong. Uang Rp 1 juta tadi, dibelikan dua lusin kaos putih polos yang dicetak gambar Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama.

Sebab waktu itu, Obama tengah marak diidolakan masyarakat luas. Sehingga dinilai sebagai peluang yang bagus. Pertama kali menjual di laman Facebook. Kemudian terus berkembang dan menjamah berbagai media sosial lain, untuk jualan online.

Mendirikan Toko Sendiri

Liputan6 ©2020 Merdeka.com

Seiring berjalannya kesuksesan yang diraih Ria dan Carline, akhirnya mereka bisa mendirikan toko sendiri. Sekitar tiga tahun berjualan online, keduanya memutuskan untuk membuka toko pertama pada 2011.⁣

Berkat modal Rp1 juta, saat ini Cotton Ink terus berekspansi melalui pasar online dan sudah memiliki 5 toko offline, tersebar di berbagai mal di Indonesia.

Gandeng Publik Figur

Dilansir dari Liputan6, saat memeriahkan Jakarta Fashion Week 2019 (JFW 2019), tak tanggung-tanggung Cotton Ink menggandeng Dian Sastrowardoyo.

Selain itu, Cotton Ink juga menghadirkan tiga perempuan Indonesia lain, seperti Vanesha Prescilla, Isyana Sarasvati, dan Raisa untuk berkolaborasi.

Koleksi yang dihadirkan di atas panggung JFW 2019, sekaligus memperingati 10 tahun perjalanan Cotton Ink di dunia fashion.

Berawal dari label yang hanya menghadirkan scarf, Cotton Ink berhasil berkembang jadi label lokal populer. Beberapa kali menggandeng para desainer kenamaan, seperti Dian Pelangi dan Rama Dauhan.

Cotton Ink juga pernah melakukan kolaborasi dengan CouCou by Jowe, label aksesori milik Tatjana Saphira dan Karina Salim tahun 2017 lalu.

Dikenal Kancah Dunia

Liputan6 ©2020 Merdeka.com

Ria dan Carline tampak semakin berjaya membawa Cotton Ink sampai di kancah dunia. Hal yang paling mengejutkan di tahun 2016, saat Carline Darjanto masuk 300 daftar orang se-Asia yang masuk dalam 30 under 30 Asia, versi Forbes.

Masih dari lansiran yang sama, Carline selaku pemilik brand Cottonink, dinobatkan menjadi salah satu sosok di bidang Retail & Ecommerce Asia yang sukses. Cotton Ink menjadi surga para wanita pecinta fashion. Karena menyuguhkan produk menarik, mulai dari busana, sepatu dan aksesori dengan harga terjangkau.