Jalankan Puasa Ayyamul Bidh Usai Idul Adha, Ketahui Keutamaan dan Sejarahnya
Merdeka.com - Menjalankan ibadah puasa menjadi sebuah anugerah bagi umat Islam. Merasakan berkah tersendiri dalam upaya mendekatkan diri pada Allah, melalui menahan hawa nafsu, makan dan minum.
Hari raya Idul Adha 1441 H baru saja dirayakan pada 10 Zulhijah 1441 H atau Jumat, 31 Juli 2020 lalu. Tiga hari berikutnya merupakan hari tasyrik, yakni 11, 12, dan 13 Zulhijah. Empat hari tersebut menjadi waktu untuk menyembelih hewan kurban. Serta dilarangnya menjalankan puasa.
Sementara bagi Anda yang ingin segera menunaikan ibadah puasa, dapat dilaksanakan pada hari berikutnya dengan niat Ayyamul Bidh. Pertengahan bulan Zulhijah jatuh pada tanggal 14, 15, dan 16 dalam kalender Hijriyah, yakni pada hari Selasa (4/8/2020), Rabu (5/8/2020), dan Kamis (6/8/2020).
Ingin tahu lebih jelasnya? Simak informasinya berikut ini.
Hari Tasyrik Dilarang Puasa, Amalkan Hal Ringan Demi Peroleh Pahala
©Shutterstock/JOAT
Idul Adha yang jatuh pada 10 Zulhijah atau Jumat (31/7) dikenal pula sebagai hari tasyrik, dimana umat Islam dilarang untuk menjalankan puasa, hingga tiga hari ke depan.
"Dari Nubaisyah Al-Hudzaliy r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Hari-hari tasyrik (11, 12 dan 13 Zulhijah) adalah hari makan, minum, dan banyak berzikir kepada Allah.” (HR. Muslim, Ahmad, Abu Daud, Nasai).
Demi memperoleh ketenangan hati, Anda bisa menunaikan amalan-amalan ringan, seperti selalu berzikir, memperbanyak doa, serta takbiran setiap usai salat.
Puasa Ayyamul Bidh Usai Idul Adha
Selain puasa di hari raya, puasa di ketiga hari tersebut diharamkan dalam Islam. Hari tersebut digunakan bukan untuk berpuasa, melainkan melempar jumrah, sembelih kurban, tawaf, sai dan mengumandangkan takbir.
"Aisyah dan Ibnu Umar r.a. berkata, "Tidak diizinkan puasa pada hari-hari tasyrik, kecuali orang yang tidak mendapatkan hewan kurban (orang-orang yang ada di Mina menunaikan ibadah Haji)," (HR. Bukhari).
©2013 Merdeka.com/Shutterstock/JOAT
Puasa ayyamul bidh biasa dilakukan pada tanggal 13, 14, dan 15. Kecuali pada bulan Ramadan, sebab puasa wajib 30 hari, serta bulan Zulhijah, karena tanggal 13 termasuk hari tasyrik.
Sehingga umat Islam dapat menjalankan puasa lagi besok, hari Selasa (4/8/2020), Rabu (5/8/2020), dan Kamis (6/8/2020).
Sisi positifnya, Allah memberi waktu pada Anda untuk bisa menikmati perayaan istimewa dalam Islam. Serta menjalankan ibadah di Tanah Suci dengan lebih nyaman, tanpa menahan haus dan lapar saat prosesi di hari tersebut.
Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh
LelakiSihat.Com
Melansir dari NU online, sebuah keutamaan luar biasa diperoleh orang muslim yang menunaikan puasa ayyamul bidh, yakni layaknya puasa satu bulan penuh.
1. Bagaikan Puasa Penuh Satu Tahun
Apabila mampu istiqomah setiap bulannya, akan menerima sepuluh kali lipat di setiap kebaikan atau seperti puasa satu tahun penuh.
“Sungguh, cukup bagimu berpuasa selama tiga hari dalam setiap bulan, sebab kamu akan menerima sepuluh kali lipat pada setiap kebaikan yang Kau lakukan. Karena itu, maka puasa ayyamul bidh sama dengan berpuasa setahun penuh,” (HR Bukhari-Muslim).
2. Wasiat dari Nabi Muhammad SAW
Mengamalkan puasa ayyamul bidh menjadi salah satu pesan yang disampaikan oleh Rasulullah sebelum wafat.
Dari Abu Hurairah r.a., berkata: “Kekasihku (Rasulullah) mewasiatkan padaku tiga nasehat yang aku tidak meninggalkannya hingga aku mati: (1) mengerjakan puasa selama tiga hari setiap bulannya, (2) mengerjakan salat Dhuha, (3) mengerjakan salat witir sebelum tidur.” (HR. Bukhari).
3. Menjalankan Kebiasaan Rasulullah
Salah satu keistimewaan demi memperoleh kasih dan sayang Allah, bisa melalui menjalankan segala kebiasaan baik Rasul.
Rasulullah SAW senantiasa melakukan ibadah puasa tiga hari di setiap bulannya. Maka saat seorang muslim melakukan hal yang sama, hal tersebut sama saja dengan mengikuti sunnah Nabi Muhammad.
shutterstock
4. Membuat Hidup Lebih Tenang
Menjalankan puasa di setiap pertengahan bulan menjadi salah satu cara dalam membentengi diri dari dosa, serta membuat hidup lebih tenang.
Menanamkan dalam hati dan membiasakan hal baik, akan mempermudah seorang hamba untuk semakin dekat dengan Allah. Terutama yang dikerjakan secara tulus.
Niat Puasa Ayyamul Bidh
Pada malam hari atau saat sahur, Anda dapat mengucapkan niat dalam hati atau melafalkan niat puasa ayyamul bidh. Baik dalam bahasa Arab atau Indonesia, sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
"Nawaitu shouma ghadin ayyamal bidhi sunnatan lillahi ta’ala"Artinya: "Saya niat berpuasa besok pada ayyamul bidh sunah karena Allah Ta'ala."
©shutterstock.com/Tatiana Popova
Sedangkan jika niat diucapkan pada saat sudah terbitnya fajar, bacaannya sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى
"Nawaitu sauma ayyaami bidh sunnatan lillahi ta'ala."Artinya: "Saya berniat puasa ayyamul bidh, sunah karena Allah ta’ala."
Asal Mula Dikenal Sebagai Puasa Putih
Masih dari lansiran yang sama, menurut keterangan yang terdapat dalam kitab Umdatul Qari'Syarhu Shahihil Bukhari, dijelaskan sebab dinamai ayyamul bidh terkait kisah Nabi Adam AS saat turun ke muka bumi.
Riwayat Ibnu Abbas mengatakan, ketika Nabi Adam AS turun, seluruh tubuhnya terbakar oleh matahari hingga menjadi hitam atau gosong.
Selanjutnya Allah SWT memberikan wahyu untuk berpuasa selama tiga hari (tanggal 13, 14, 15). Usai menjalankan hari pertama, sepertiga badannya menjadi putih.
Kemudian puasa hari kedua, sepertiganya lagi menjadi putih. Puasa hari ketiga, sepertiga sisanya jadi putih.
Sejarah Ayyamul Bidh
Sedangkan pendapat lain menyatakan, awal mula dinamai ayyamul bidh, sebab malam-malam tersebut terang benderang.
Malam disinari rembulan dan selalu menyinari bumi sejak matahari terbenam hingga terbit kembali. Oleh karena itu, selama tiga hari di malam dan siangnya nampak terang.
"Pendapat lain menyatakan, hari itu dinamai ayyamul bidh karena malam-malam tersebut terang benderang oleh rembulan dan rembulan selalu menampakkan wajahnya mulai matahari tenggelam sampai terbit kembali di bumi. Karenanya malam dan siang pada saat itu menjadi putih (terang)," dikutip dari Badruddin Al-'Aini Al-Hanafi, 'Umdatul Qari' Syarhu Shahihil Bukhari, juz XVII, halaman 80.
(mdk/kur)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Doa Buka Puasa Ayyamul Bidh Lengkap, Ketahui Keutamaannya
Ayyamul bidh bulan Rajab 1445 H jatuh pada 25 hingga 28 Januari 2024.
Baca SelengkapnyaDoa Buka Puasa Sunnah Sesuai Hadist, Ketahui Waktu yang Tepat Mengamalkannya
Doa buka puasa adalah bacaan yang mengiringi ibadah puasa kita, baik itu yang wajib maupun yang sunnah. Dengan doa ini, kita mengungkapkan rasa syukur.
Baca SelengkapnyaManfaat Puasa Rajab, Niat dan Cara Melakukannya yang Benar
Waktu yang diutamakan untuk mengamalkan Puasa Rajab adalah pada ayyamul bidh atau pertengahan bulan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Doa Berbuka Puasa Ramadhan sesuai Hadis, Jadi Waktu Mustajab untuk Berdoa
Menjelang waktu berbuka, kita juga dianjurkan untuk melafalkan doa khusus untuk buka puasa. Doa ini mengandung ungkapan rasa syukur atas nikmat-Nya.
Baca SelengkapnyaJadwal Puasa Syaban 2024, Ketahui Aturan dan Keutamaannya
Mulai 11 Februari umat muslim telah memasuki bulan Syaban. Ini jadwal Puasa Syaban 2024.
Baca SelengkapnyaPuasa Syaban Berapa Hari? Berikut Waktu dan Keutamaannya
Puasa Sya'ban adalah praktik ibadah sunah yang dilakukan oleh umat Muslim pada bulan Sya'ban, sebulan sebelum bulan Ramadan.
Baca Selengkapnya6 Keutamaan Malam Nuzulul Quran, Penuh Keselamatan dan Kesejahteraan
Malam Nuzulul Quran jatuh pada tanggal 17 Ramadhan dalam kalender Hijriyah.
Baca SelengkapnyaNiat Puasa Ganti bulan Ramadhan, Pahami Dasar Hukum dan Ketentuannya!
Mengganti puasa Ramadhan ini juga bisa disebut dengan puasa Qadha. Layaknya puasa lainnya, ada niatan puasa ganti Ramadhan yang perlu diketahui.
Baca SelengkapnyaJadwal Puasa Rajab 2024 beserta Niat dan Waktu Terbaik Melaksanakannya
Puasa Rajab dilakukan pada bulan Rajab, yaitu bulan ketujuh dalam kalender Hijriah. Bulan Rajab termasuk dalam empat bulan yang dimuliakan dalam Islam.
Baca Selengkapnya