Merdeka.com - Menjadi Satuan Pengamanan atau Satpam wajib mengikuti Pendidikan Dasar (Diksar). Mereka akan ditempa mengikuti berbagai pelatihan fisik dan mental.

Pelatihan ini didasarkan pada Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Pasal 14 No.24 Tahun 2007, yakni menghasilkan Satpam yang memiliki sikap mental kepribadian, kesamaptaan fisik, dan pengetahuan serta keterampilan dasar.

Betapa penting peran Satpam di lingkungan pengamanan swakarsanya, mereka bahkan dibolehkan membawa senjata saat bertugas. Tentunya harus melalui beberapa prosedur dan syarat ketat.

Ingin tahu pendidikan Satpam biar tangguh? Simak ulasannya berikut ini.

Rintangan Alam Liar

Kanal YouTube Pataka Sriwijaya Official ©2021 Merdeka.com

Melansir dari unggahan di kanal YouTube Pataka Sriwijaya Official, terlihat proses pendidikan Satpam yang dihelat di Palembang. Para calon Satpam tengah menjalani Pendidikan Dasar Gada Pratama.

Tampak para anggota berseragam cokelat telah digunduli kepalanya. Mereka melewati rintangan di lumpur, berguling di tanah lapang, bahkan berjalan menyusuri selokan.

Latihan Bela Diri

Kanal YouTube Pataka Sriwijaya Official ©2021 Merdeka.com

Selain praktik, para Satpam ini lanjut dengan pembelajaran tertulis. Supaya bisa menjalani profesinya kelak dengan baik, dengan pengetahuan dan keterampilan dasar. Tentunya bisa menerapkan Pasal 14 PERKAP No.24 Tahun 2007 tadi.

Ditambah lagi, Diksar Satpam dilewati dengan pelatihan bela diri. Mengetahui cara bertarung dengan tangan kosong, menggunakan pentungan atau Tonfa, serta sigap dengan borgolnya. Ditempa dengan cukup keras, guna menciptakan Satpam yang tangguh.

Seperti diketahui, Satpam bertanggung jawab terhadap pengamanan swakarsanya atau memiliki kewenangan 'kepolisian terbatas' di lingkungan kerjanya. Biasa disebut juga teritoir gebied atau ruimte gebied, meliputi lingkungan pendidikan, pemukiman, kawasan perkantoran atau satuan pengamanan di toko.

Tiga Tahapan Diksar Satpam

Sebagai pengemban fungsi kepolisian terbatas, anggota Satpam harus memiliki kompetensi dan kemampuan mumpuni. Hal ini diperoleh dengan mengikuti Diksar Satpam yang diselenggarakan oleh Lembaga Pendidikan Polri, serta Badan Usaha Jasa Pengamanan (BUJP) yang telah mendapatkan dari Kapolri.

Kanal YouTube Pataka Sriwijaya Official ©2021 Merdeka.com

Tercantum dalam Peraturan Pasal 13 ayat (2) Perkapolri 24/2007. Sedangkan tiga jenjang pelatihan kemampuan bagi Satpam di antaranya:

1. Gada Pratama untuk kemampuan dasar.2. Gada Madya untuk kemampuan menengah.3. Gada Utama untuk kemampuan manajerial.

Selain itu, akan ada latihan khusus atau kursus spesialisasi bagi beberapa Satpam di satuan tugas tertentu.

Video Diksar Satpam Gada Pratama

Perubahan Seragam Satpam

Kanal YouTube Pataka Sriwijaya Official ©2021 Merdeka.com

Sebelumnya masyarakat mengenal Satpam yang identik dengan warna biru dan putih. Tapi kini telah berganti menjadi warna cokelat, menyerupai seragam Polisi. Perubahan seragam dinas harian ini tertuang dalam Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pengamanan Swakarsa.

"Filosofi kemiripan seragam satpam dengan polri diharapkan akan terjalin kedekatan emosional antara polri dan satpam, serta menumbuhkan kebanggaan satpam sebagai pengemban fungsi kepolisian terbatas," kata Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Awi Setiyono di akun youtube Divisi Humas Polri, Senin (14/9/2020).

Seragam baru Satpam jauh terlihat lebih gagah. Rupanya ada makna filosofis di balik seragam barunya. Disebutkan bahwa warna cokelat identik dengan warna tanah, bumi, kayu dan batu.

Cokelat termasuk warna netral. Melambangkan kebersahajaan pondasi, stabilitas, kehangatan, rasa aman dan nyaman, serta rasa percaya keanggunan, ketabahan dan kejujuran.

Disebutkan ada lima macam pakaian dinas anggota Satpam yang disertai dengan pangkat. Pakaian pertama yaitu pakaian dinas harian atau PDH. Kedua, pakaian dinas lapangan khusus atau PDL Khusus. Ketiga, pakaian dinas lapangan satu atau PDL 1. Keempat, pakaian sipil harian atau PSH, dan terakhir, pakaian sipil lengkap atau PSL.

"Aturan itu (aturan tahun 2007) tetap dapat digunakan namun wajib menyesuaikan dengan peraturan kepolisian yang baru paling lambat satu tahun. Terhitung sejak peraturan Kepala Kepolisian nomor 4 tahun 2020 diundangkan," pungkas Awi.