Ini Sosok Panglima Terakhir Majapahit, Desa ini Tempat Pasukannya Latihan Perang

Selasa, 7 Februari 2023 13:32 Reporter : Khulafa Pinta Winastya
Ini Sosok Panglima Terakhir Majapahit, Desa ini Tempat Pasukannya Latihan Perang Cerita Kerajaan Majapahit. Foto: Youtube/Andaka TV ©2023 Merdeka.com

Merdeka.com - Cerita sejarah kerajaan Majapahit memang selalu menarik untuk dibahas. Sebagai salah satu kerajaan besar yang pernah berdiri di Nusantara, Majapahit memiliki sederet peninggalan sejarah yang tersebar di beberapa daerah di Jawa Timur.

Salah satunya ialah lokasi di mana dulunya para pasukan perang dari panglima terakhir Majapahit pernah melaksanakan latihan.

Desa Terung di Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan diyakini sebagai lokasi latihan perang pasukan terakhir Majapahit yang dipimpin Adipati Terung di akhir abad XV saat melawan Kesultanan Demak. Simak ulasan selengkapnya:

2 dari 6 halaman

Lokasi Latihan Pasukan Perang Terakhir Majapahit

Melansir dari laman kominfo.magetan, disebutkan jika di Desa Terung kabupaten Magetan terdapat sebuah tempat yang dulunya diyakini sebagai lokasi latihan para pasukan perang Majapahit.

cerita kerajaan majapahit
Foto: Youtube/Andaka TV ©2023 Merdeka.com

Budayawan Totok Widhiarto mengatakan, Terung sebagai lokasi tempat latihan perang terjadi pada pada tahun 1400 saka atau pada tahun 1478 Masehi. Pada saat itu, Majapahit dipimpin oleh Adipati Terung sebagai panglima terakhir kerajaan Majapahit sebelum runtuh.

"Itu terjadi pada tahun 1400 tahun saka atau 1478 kalau Masehi terjadi huru hara. Kemudian Adipati Terung dipanggil untuk menjadi panglima perang dengan Demak Bintoro. Pada saat itu panglima perang Majapahit adalah Adipati Terung sementara panglima perang Demak adalah Sunan Ngudung," kata Totok dikutip dari laman kominfo.magetan (7/2/2023).

Baca juga:
BPOM Hentikan Peredaran Obat Sirop Praxion Terkait Gagal Ginjal, Waspadai Tandanya
Angelina Sondakh Blak-blakan kepada Novel Baswedan: Jujur Aku Benci Banget Pak Novel
Senyum Emil Dardak Bareng Panglima TNI dan Kasal, Disetiri Jenderal Bintang Dua
Dua Jenderal TNI dan Polri Turun Tangan di Kasus Brimob Bentak Babinsa TNI AD
Buruh Lepas Baca UUD 45 di HUT Gerindra Salah, Begini Reaksi Prabowo Subianto

3 dari 6 halaman

Ada Petilasan

Di lokasi itu, ada Punden Desa Terung yang disebut sebagai petilasan tempat perabuan dari jasad Adipati Terung.

Sementara di bagian Timurnya, terdapat lahan sekitar 8 hektare yang diperkirakan merupakan lokasi dari pemukiman dan juga lokasi latihan pasukan perang.

Hal ini diyakini melihat lokasi dari daerah tersebut yang rata. Warga sekitar menyebut lokasi tersebut sebagai Kebon Komplang. Ini dikarenakan selama ini tidak ada warga yang bermukim di kawasan tersebut, padahal lokasinya sangat strategis dan landai.



4 dari 6 halaman

Sosok Panglima Terakhir Majapahit

cerita kerajaan majapahit
Ilustrasi Adipati Terung- Foto: Youtube/Andaka TV ©2023 Merdeka.com

Adipati Pecat Tondo Terung alias Raden Kusen, dikenal sebagai panglima perang terakhir kerajaan Majapahit dan seorang Adipati yang memimpin Kadipaten Terung.

Ia merupakan saudara beda ayah dari Raden Patah yang merupakan pendiri Kesultanan Demak. Adipati Terung merupakan anak dari Arya Dillah atau Arya Damar seorang Adipati di kerajaan Palembang.

Adipati Terung sendiri seharusnya diminta untuk menggantikan ayahnya menjadi Adipati di Kadipaten Palembang. Hanya saja, ia dan saudaranya Raden Patah memilih meninggalkan tanah kelahirannya dan pergi berpetualang ke Pulau Jawa.

5 dari 6 halaman

Perang Lawan Saudaranya

Sesampainya di Tanah Jawa, Adipati Terung disebut sempat singgah di Cirebon untuk menuntut ilmu dengan Sunan Gunung Jati. Sementara Raden Patah melanjutkan perjalanan untuk bertemu dan berguru dengan Sunan Ampel.

Raden Kusen alias Adipati Terung mengabdi kepada Raja Majapahit kala itu yakni Prabu Brawijaya. Raden Kusen kemudian diberi tanah di Kadipaten Terung. Sementara Raden Patah membuka Perkampungan baru di Demak Bintoro atas perintah Sunan Ampel.

Setelah itu, terjadi pengkudetaan yang dilakukan oleh Girindrawarddhana kepada Brawijaya. Girindrawarddhana mengangkat dirinya sebagai Raja Majapahit dengan gelar Brawijaya VI. Semua Kadipaten pun harus tunduk di bawah kepemimpinan Brawijaya VI. Namun ini tidak dilakukan Raden Patah.

6 dari 6 halaman

Majapahit Runtuh

cerita kerajaan majapahit
Ilustrasi Raden Patah - Foto: Youtube/Andaka TV ©2023 Merdeka.com

Setelah melepaskan diri, Raden Patah mendirikan Kesultanan Demak. Ia kemudian memerintahkan pasukannya untuk menyerang Ibukota Majapahit.

Brawijaya VI menyiapkan pasukan yang dipimpin oleh Adipati Terung yang merupakan saudara dari Raden Patah. Sempat kalah di peperangan pertama, Kesultanan Demak akhirnya berhasil menaklukan Kerajaan Majapahit bertanda berakhirnya era Kerajaan Majapahit di perang kedua.

Disebut sempat melarikan diri ke daerah Blambangan, Adipati Terung akhirnya memutuskan menemui saudaranya di Kesultanan Demak untuk menyerahkan diri. Raden Patah menerima penyerahan diri saudaranya itu dan memberikan kembali tanahnya di Terung.  

Baca juga:
BPOM Hentikan Peredaran Obat Sirop Praxion Terkait Gagal Ginjal, Waspadai Tandanya
Angelina Sondakh Blak-blakan kepada Novel Baswedan: Jujur Aku Benci Banget Pak Novel
Senyum Emil Dardak Bareng Panglima TNI dan Kasal, Disetiri Jenderal Bintang Dua
Dua Jenderal TNI dan Polri Turun Tangan di Kasus Brimob Bentak Babinsa TNI AD
Buruh Lepas Baca UUD 45 di HUT Gerindra Salah, Begini Reaksi Prabowo Subianto



Komentar Pembaca

Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami

Be Smart, Read More

Indeks Berita Hari Ini

Opini