Ini Potret Pemudik Rela Jalan Kaki Jakarta-Solo, Kena PHK Hidup Susah di Jakarta
Merdeka.com - Sebagai upaya Pemerintah dalam memutus rantai persebaran virus Corona (Covid-19), Pemerintah telah memberlakukan larangan mudik lebaran 2020. Pihak Kementerian Perhubungan telah melakukan penjagaan di titik checkpoint perbatasan Jabodetabek untuk mengantisipasi adanya arus mudik lebaran.
Tidak berlakunya moda transportasi umum di tengah PSBB ini, membuat Maulana Arif Budi Satrio (38) atau yang akrab disapa Rio, seorang sopir bus nekat jalan kaki dari Jakarta menuju ke Solo untuk mudik. Berikut informasi selengkapnya:
Kena PHK
Mewabahnya virus Corona di Indonesia selama kurang lebih dua bulan belakangan ini membuat banyak perusahaan kocar kacir menjalankan bisnisnya.
Buntut dari permasalahan tersebut, Rio harus terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dari perusahaan tempatnya bekerja.
"Saya di-PHK tanggal 8 Mei lalu. Saya sebelumnya bekerja sebagai sopir bus pariwisata. Gaji bulan April belum dibayar," ujar Rio Selasa (19/5).
Tak Punya Biaya
Sadar akan kondisinya yang sudah tak memiliki pekerjaan, Rio merasa dirinya tak akan bisa bertahan hidup di Jakarta dalam waktu yang lebih lama lagi. Untuk itu, ia akhirnya memutuskan untuk pulang ke kampung halamannya di Solo, Jawa Tengah.
Nekat Jalan Kaki
©2020 Merdeka.com/Arie Basuki
Jalan kaki menjadi pilihan terakhir Rio, sebelumnya ia sempat mencoba membeli tiket bus seharga Rp500 ribu namun hal tersebut gagal karena armada yang digunakan bukanlah bus melainkan mobil travel dengan kapasitas melebihi muatan. Akhirnya Rio memutuskan untuk berjalan kaki. Ia memulai perjalanan pada tanggal 11 Mei 2020 dari rumah kontrakannya di Cibubur, Jakarta Timur selepas salat subuh.
Jalan Kaki Empat Hari
Dengan membawa bekal seadanya yakni tas punggung, tas selempang, sandal, dan sepatu dibungkus plastik Rio berjalan menyusuri jalan pantai Utara (Pantura). "Saya berjalan kaki 12 jam sampai 14 jam per hari. Jadi kalau dihitung rata-rata 100 kilometer per hari. Saya mandi, istirahat di SPBU," katanya.
Bertemu Temannya
Setelah berhari-hari melakukan perjalanan, sesampainya Rio di kawasan Gringsing, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, ia bertemu dengan sejumlah rekan seprofesinya di Persatuan Pengemudi Pariwisata Indonesia (Peparindo). Ia pun akhirnya diantarkan oleh rekan-rekannya ke tempat tujuan, dan sampai di Terminal Tirtonadi Solo pada Jumat (15/5).
Jalani Karantina
©2020 Merdeka.com
Setelah sampai di Solo, Rio pun harus menjalani masa karantina selama 14 hari di Gedung Graha Wisata seperti pemudik yang lain. "Saya baru bisa pulang dari karantina tanggal 29 Mei. Saya nekat mudik jalan kaki karena tidak punya biaya untuk hidup di Jakarta," pungkas dia.
(mdk/khu)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dengan suara bergetar Heri, sopir bus Primajasa yang selamat dari kecelakaan menghubungi keluarganya
Baca SelengkapnyaJoseph bilang Transjakarta rute 10M tersebut menggantikan Metro Mini T41 yang setop beroperasi usai pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaKAI menyediakan layanan bus dari Stasiun Bangil dan Stasiun Sidoarjo untuk mengantar pelanggan menuju stasiun tujuan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kasatlantas Polres Ngawi AKP M Sapari mengatakan pihaknya telah memeriksa Riwiyono (55), sopir bus PO Pratama Putra yang membawa para siswa SMAN 1 Sidoarjo.
Baca SelengkapnyaMenyambut libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024, KAI Commuter mengoperasikan 30 perjalanan setiap hari mulai Kamis (21/12/2023) hingga Rabu (3/1/2024).
Baca SelengkapnyaKejadian itu juga menyebabkan 2 orang luka berat dan tujuh orang lainnya mengalami luka ringan.
Baca SelengkapnyaKepala Dishub DKI Jakarta Syafrin mengatakan, ribuan bus AKAP yang disiapkan itu berasal dari 152 Perusahaan Otobus (PO).
Baca SelengkapnyaPemprov DKI akan segera menetapkan TransJakarta rute Kalideres menuju Bandara Soekarno-Hatta.
Baca SelengkapnyaArief Hidayat tak sepaham dengan apa yang disampaikan ahli tersebut
Baca Selengkapnya