Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Indonesia 'Ngamuk' di Sidang PBB, Sebut Vanuatu Memalukan Ikut Campur soal Papua

Indonesia 'Ngamuk' di Sidang PBB, Sebut Vanuatu Memalukan Ikut Campur soal Papua Indonesia 'Ngamuk' di Sidang PBB. YouTube @Puspen TNI ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Delegasi Indonesia kembali mencuri perhatian dalam sidang PBB baru-baru ini. Silvany Austin Pasaribu, diplomat wanita yang mewakili Indonesia berhasil menjadi perhatian setiap perwakilan negara yang hadir dalam sidang PBB kemarin.

Dengan sikap tegasnya, Silvany menggunakan kesempatan hak jawab Indonesia atas pernyataan yang dikeluarkan oleh Vanuatu.

Hal ini berkaitan dengan permasalahan Papua. Menurut diplomat wanita asal Indonesia ini, Vanuatu bersikap bodoh dengan ikut campur mengenai persoalan Papua. Jawaban yang dilontarkan oleh Silvany sukses membungkam perwakilan dari Vanuatu.

Penasaran dengan aksi Silvany Austin Pasaribu perwakilan Indonesia yang 'ngamuk' di sidang PBB? Melansir dari akun YouTube Puspen TNI, Selasa (29/9/2020), simak ulasan informasinya berikut ini.

Tak Mengerti Prinsip Dasar PBB

Dalam sidang PBB yang baru-baru dilaksanakan, diplomat perwakilan Indonesia Silvany Austin Pasaribu dengan tegas membungkam Vanuatu terkait Papua. Menurutnya, Vanuatu tidak mengerti sama sekali mengenai prinsip dasar PBB. Di mana seharusnya mereka menghormati dan tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain.

"Yang Mulia, dalam kesempatan ini saya menggunakan hak jawab Indonesia terhadap pernyataan yang dikeluarkan oleh negara Vanuatu. Sangatlah memalukan, negara yang satu ini terus menerus dan berlebihan berkomentar tentang bagaimana Indonesia harus bersikap tentang urusan dalam negerinya. Saya bingung, bagaimana bisa sebuah negara ingin mengajari negara lain di mana negara itu sendiri tidak mengerti prinsip dasar piagam PBB," ujar Silvany Austin Pasaribu, diplomat perwakilan Indonesia mengambil hak jawabnya.

indonesia 039ngamuk039 di sidang pbb

YouTube @Puspen TNI ©2020 Merdeka.com

"Dengarkan ini baik-baik, yang benar itu adalah menghormati dan tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain dan juga untuk menghormati kedaulatan dan kedaulatan wilayah lain. Sebelum anda melakukan itu semua, simpan saja ceramah itu untuk anda sendiri," sambungnya.

Berdalih HAM

Silvany Austin Pasaribu juga menganggap Vanuatu merupakan negara yang bodoh. Sebab, tidak seharusnya negara tersebut diam dan memecah belah negara lain untuk separatisme dengan dalih HAM. Padahal seperti yang diketahui, saat ini dunia mengalami krisis kesehatan dan kesulitan ekonomi yang sudah sepantasnya menjadi prioritas utama untuk diselesaikan."Yang Mulia, Presiden RI beberapa hari yang lalu membuat pernyataan dalam forum PBB. Dan saya bisa mengutip, kita harus mengedepankan solusi bersama yang saling menguntungkan antar negara. Tentu saja, seruan seperti itu diterima oleh para pemimpin dunia, tapi negara ini (Vanuatu) justru sebaliknya. Di saat krisis kesehatan dan kesulitan ekonomi, negara ini lebih memilih untuk diam dan memecah belah negara dengan menyamarkan advokasi mereka untuk separatisme dengan dalih HAM," papar diplomat wanita ini.indonesia 039ngamuk039 di sidang pbb

YouTube @Puspen TNI ©2020 Merdeka.com

"Indonesia terdiri lebih dari ribuan suku, negara yang majemuk, dengan ribuan suku dan ratusan bahasa daerah. Tersebar lebih dari 17.400 kepulauan dan berkomitmen pada HAM, kami menghargai perbedaan, menghormati toleransi, dan semua orang mempunyai hak yang sama di negara demokrasi terbesar ke tiga di dunia ini. Kita juga melindungi HAM di mana semua orang mempunyai kedudukan yang sama di depan mata hukum," lanjutnya.

Belum Ratifikasi Konvensi Internasional

Menariknya, Silvany mendapati bahwa Vanuatu belum pernah ikut meratifikasi dan mengesahkan konvensi Internasional. Bahkan, mereka juga tidak meratifikasi dan mengesahkan konvensi yang menentang penyiksaan dan kekejaman lainnya dalam perjanjian atau hukuman yang bersifat merendahkan martabat. Untuk itu, Silvany mengimbau Vanuatu untuk lebih berfokus dalam menyelesaikan tanggung jawab HAM atas rakyatnya sendiri serta dunia."Selanjutnya, kita sudah mengesahkan konvensi internasional tentang penghapusan diskriminasi RAS dan menariknya Vanuatu belum pernah ikut menandatangani nya. Dan bagaimana bisa dia berbicara tentang HAM penduduk asli di mana dia belum pernah menandatangani perjanjian internasional tentang hak ekonomi sosial dan budaya sebagai inti dari instrument HAM. Ini menjadi pertanyaan apakah mereka benar-benar peduli pada penduduk asli," terang sekretaris kedua dalam Urusan Ekonomi I untuk Perutusan Tetap RI di PBB, New York, Amerika Serikat.indonesia 039ngamuk039 di sidang pbb

YouTube @Puspen TNI ©2020 Merdeka.com

"Yang lebih penting, Vanuatu belum pernah menandatangani dan mengesahkan konvensi yang menentang penyiksaan dan kekejaman lainnya dalam perjanjian atau hukuman yang bersifat merendahkan martabat. Kita mengimbau kepada pemerintah Vanuatu untuk menyelesaikan tanggung jawab HAM terhadap rakyatnya sendiri maupun dunia," cecar Silvany.

Bukan Perwakilan Orang Papua

Silvany Austin Pasaribu kembali menekankan dengan tegas jika Vanuatu bukanlah perwakilan orang-orang Papua. Tidak pantas mereka bersikap seperti itu kepada Indonesia. Padahal, orang-orang Papua juga merupakan warga negara Indonesia."Yang Mulia, akuisisi HAM sangatlah tipikal. Selama bertahun-tahun mereka menggunakan forum ini sebagai wadah. Vanuatu, dengarkan saya baik-baik, anda bukanlah perwakilan orang-orang Papua, dan berhentilah bersikap demikian. Orang-orang Papua juga adalah orang Indonesia. Kita semua mempunyai peran penting dalam pembangunan Indonesia termasuk di Papua sendiri," tegas perwakilan Indonesia ini.indonesia 039ngamuk039 di sidang pbb

YouTube @Puspen TNI ©2020 Merdeka.com

"Yang Mulia, prinsip dari piagam PBB di mana Vanuatu tidak memahaminya, mengharuskan penghormatan atas kedaulatan dan kedaulatan wilayah. Indonesia akan melawan segala bentuk pembelaan separatisme, yang menggunakan dalih penegakan HAM. Provinsi Papua dan Papua Barat tidak terpisahkan dari Indonesia sejak tahun 1945 dan telah diakui oleh PBB dan dunia internasional. Itu semua sudah final, tidak dapat diubah dan permanen. Terima kasih Yang Mulia," tandasnya.

Video Indonesia Ngamuk di Sidang PBB

Perwakilan Indonesia, Silvany Austin Pasaribu memberikan hak jawabnya atas pernyataan yang dikeluarkan oleh Vanuatu terkait Papua. Dengan tegas dan penuh percaya diri, diplomat wanita ini berhasil membungkam Vanuatu dan negara lainnya.

(mdk/tan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jenderal Bintang Tiga Ini Ungkap Sosok Sersan Asal Papua yang Berani Bentak Dirinya

Jenderal Bintang Tiga Ini Ungkap Sosok Sersan Asal Papua yang Berani Bentak Dirinya

Cerita Prabowo Subianto saat masih menjadi Danjen Kopassus dan memimpin operasi penting di Papua.

Baca Selengkapnya
Sebut Situasi Papua Aman, Kapolda dan Pangdam Berharap Perayaan Natal & Tahun Baru Lancar dan Damai

Sebut Situasi Papua Aman, Kapolda dan Pangdam Berharap Perayaan Natal & Tahun Baru Lancar dan Damai

Seperti diketahui, teror KKB tak pernah berhenti. Tak hanya menyasar personel Polri dan prajurit TNI yang bertugas. Mereka juga melukai warga sipil.

Baca Selengkapnya
Menembus Kampung Terdalam Papua Dikelilingi Pemandangan Indah, Tanpa Listrik & Aspal, Warganya Damai

Menembus Kampung Terdalam Papua Dikelilingi Pemandangan Indah, Tanpa Listrik & Aspal, Warganya Damai

Di pedalaman Papua, ada pemandangan alamnya yang menakjubkan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Menengok Persiapan Penyambutan Jenazah Lukas Enembe di Bandara Sentani Jayapura

Menengok Persiapan Penyambutan Jenazah Lukas Enembe di Bandara Sentani Jayapura

Jenazah mantan Gubernur Papua Lukas Enembe dikabarkan bakal tiba sekira Pukul 09.00 WIT di Bandara Sentani Jayapura.

Baca Selengkapnya
Pasok Amunisi dan Berulang Kali Terlibat Penyerangan, Anggota KKB Papua Diserahkan ke Jaksa

Pasok Amunisi dan Berulang Kali Terlibat Penyerangan, Anggota KKB Papua Diserahkan ke Jaksa

Penyidik Satreskrim Polres Nduga menyerahkan anggota KKB Papua, ED alias Altau kepada Kejaksaan Negeri (Kejari) Jayawijaya, Papua Pegunungan.

Baca Selengkapnya
Mengenang Lukas Enembe, Pernah Calonkankan Diri Jadi Gubernur Papua 2025

Mengenang Lukas Enembe, Pernah Calonkankan Diri Jadi Gubernur Papua 2025

Lukas Enembe dikabarkan meninggal dunia pada hari ini, Selasa (26/12).

Baca Selengkapnya
Suasana Kabinet Jokowi Usai Pilpres 2024, Prabowo Disalami Sri Mulyani & Ngobrol Bareng Sandiaga

Suasana Kabinet Jokowi Usai Pilpres 2024, Prabowo Disalami Sri Mulyani & Ngobrol Bareng Sandiaga

Ini kali pertama Jokowi menggelar sidang kabinet paripurna usai pemungutan suara Pilpres 2024 pada 14 Februari lalu

Baca Selengkapnya
Penghormatan Terakhir Rakyat Papua untuk Lukas Enembe, Arak Peti Jenazah Sejauh 2,5 KM ke Persemayaman

Penghormatan Terakhir Rakyat Papua untuk Lukas Enembe, Arak Peti Jenazah Sejauh 2,5 KM ke Persemayaman

Ribuan mahasiswa dan masyarakat secara mengarak peti jenazah Lukas Enembe menuju persemayaman.

Baca Selengkapnya
Prabowo Tuding IMF Biang Kerok Carut-Marut Masalah Pangan di Indonesia

Prabowo Tuding IMF Biang Kerok Carut-Marut Masalah Pangan di Indonesia

Prabowo menyebut, permasalahan pangan di Indonesia dimulai ketika IMF 'melemahkan' peran Bulog.

Baca Selengkapnya